Bangkitkan Optimisme Baru, Wamen Fajar Tinjau Langsung Revitalisasi Sekolah di Makassar - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 hari yang lalu

KLIKMU.CO – “Kami sangat senang, Kak, lantaran akhirnya sekolah kami diperbaiki. Dulu beberapa ruang kelas bocor dan tiangnya sudah miring,” ujar Aqilah Althafunnisa, siswa kelas XI Mekatronika UPT SMK Negeri 5 Makassar, ketika ditanya kesannya tentang program Revitalisasi Satuan Pendidikan yangg tengah berjalan di sekolahnya.

Bagi Aqilah, ruang belajar yangg kondusif dan layak bukan sekadar bangunan, melainkan ruang tumbuh bagi masa depan. “Harapan saya, setelah revitalisasi selesai, kami bisa belajar lebih nyaman dan semangat,” tambahnya.

Kegembiraan serupa dirasakan Zul Jalalil Wal Ikram, siswa bidang Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi. “Saya paling menunggu perpustakaan baru. Saya suka membaca, dan semoga kelak suasananya lebih nyaman dan koleksi bukunya lebih banyak,” tuturnya sembari tersenyum.

Meski sebagian area sekolah tertutup lantaran pembangunan, para siswa mengaku tidak terganggu. “Kami mengerti ini demi kebaikan sekolah. Kalau pun upacara sementara ditiadakan, kami tetap bersyukur,” ujar Aqilah.

Sekolah Tua dengan Semangat Baru
UPT SMK Negeri 5 Makassar merupakan sekolah kejuruan tertua di kota ini. Berdiri sejak 1969 dan diresmikan Presiden Soeharto pada 1977 dengan nama STM Pembangunan Makassar, sebagian besar bangunannya sekarang menua dan rusak.

Kepala sekolah, Amar Bachti, menuturkan banyak ruang belajar dan laboratorium tidak lagi memenuhi standar keselamatan. “Bangunan ini nyaris tidak pernah mendapat perbaikan besar. Bahkan sebagian bangunan sudah mengkhawatirkan,” ujarnya.

Melalui koordinasi dengan Kementerian PUPR dan Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, sekolah akhirnya mendapat support rehabilitasi ruang kelas, perpustakaan, ruang administrasi, hingga toilet baru di tiga titik.

Dengan jumlah siswa mencapai 1.456 siswa, Amar mengakui revitalisasi ini baru mencakup sekitar 20 persen area sekolah. Namun, langkah ini sudah menjadi awal krusial memperbaiki wajah pendidikan vokasi di Makassar. “Kami berkomitmen melaksanakannya dengan baik dan melibatkan masyarakat serta alumni. Ini bukan sekadar proyek, tapi kerja gotong royong,” tegasnya.

Salah satu pekerja, Munir, penduduk sekitar yangg ikut dalam proyek ini, merasa bersyukur. “Kerjanya lama, jadi ada kepastian penghasilan. Semoga kelak ada kelanjutannya lagi,” ujarnya. Ia mengaku bangga lantaran pekerjaan yangg dilakukannya berfaedah untuk sekolah.

Budi Jaelani, pembimbing Teknik Pengelasan, juga merasakan akibat positif revitalisasi. “Dulu sebagian gedung sering tergenang air, tapi setelah lantainya dinaikkan sekitar 40 sentimeter, kondisi jadi jauh lebih baik. Anak-anak lebih semangat, gurunya pun ikut termotivasi,” ucapnya.

Ia berpesan agar semua pihak ikut menjaga gedung baru. “Harapan saya, siswa-siswa menjaga ruang kelas dan bengkel yangg baru. Bangunan ini kudu bisa dipakai sampai generasi cucu kita,” pesannya.

Sekolah Luar Biasa yangg Kini Lebih Layak dan Inklusif
Tak jauh dari sana, semangat serupa tampak di UPT SLB Negeri 2 Makassar, salah satu penerima faedah program revitalisasi tahun ini. Sekolah yangg melayani siswa tunarungu, tunagrahita, autis, dan down syndrome ini sekarang membangun tujuh ruang kelas baru.

Muhammad Tarhim, siswa kelas XI tunarungu, menyampaikan lewat bahasa isyarat, “Bagus, senang,” saat memandang sekolahnya dibangun ulang. Ia berambisi ruang baru kelak bersih, tidak panas, dan rapi.

Sementara Muhammad Safril Kobo, siswa tunagrahita, menambahkan, “Semoga pembaharuan ini bisa bikin belajar lebih semangat dan nyaman.”

Guru Bahasa Inggris, Ibu Ika, mengatakan revitalisasi ini berakibat langsung pada pembelajaran. “Sebelumnya satu kelas bisa diisi tiga rombongan belajar dengan kebutuhan berbeda. Dengan ruang baru, anak-anak kelak bisa belajar lebih konsentrasi dan suasananya lebih menyenangkan,” jelasnya.

Kepala sekolah, Jamaluddin, menyebut revitalisasi membawa semangat baru. “Ada tujuh ruang kelas baru, UKS, dan akomodasi lain. Guru-guru semakin bersemangat, siswa pun tambah bahagia,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti atas perhatian yangg diberikan.

Dumi Aisah, Wakil Kepala Sekolah bagian Sarpras, menambahkan, pembangunan dilakukan transparan dan memberdayakan penduduk sekitar. “Ada orang tua siswa yangg ikut bekerja sebagai tukang dan penyedia material,” katanya.

Salah satu dari mereka, Daeng Kullé, pekerja bagian atap, merasa bangga. “Lebih lezat kerja di sini lantaran tiap hari ada pemasukan. Bisa bantu family juga,” ujarnya.

Arahan Presiden dan Pengawasan Langsung Kementerian
Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Fajar Riza Ul Haq, meninjau langsung dua sekolah tersebut. Ia menilai penyelenggaraan revitalisasi melangkah baik dan sesuai jadwal. “Dengan kebijakan swakelola, biaya bisa dimanfaatkan lebih luas tanpa mengurangi kualitas. Ini menumbuhkan rasa memiliki,” jelasnya.

Ia menegaskan program Revitalisasi Satuan Pendidikan merupakan bagian dari pengarahan Presiden Prabowo Subianto dan termasuk dalam Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC). “Program ini bukan hanya membangun fisik, tapi juga semangat dan kepercayaan masyarakat terhadap pendidikan,” ujarnya.

Fajar berpesan agar hasil pembangunan dirawat bersama. “Membangun itu sulit, tapi lebih susah lagi merawatnya. Kami mau setiap sekolah menjaga akomodasi agar bisa memperkuat 25 tahun ke depan,” tegasnya.

Sementara itu, Sekretaris Ditjen Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Layanan Pendidikan Khusus, Muhammad Hasbi, menambahkan, “Kami berambisi semakin banyak sekolah yangg direhabilitasi lantaran rasa kondusif dan nyaman di ruang belajar sangat menentukan semangat murid.”

Komitmen Pemerintah untuk Pendidikan Bermutu
Kunjungan kerja Wamen Fajar ke Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Selatan berjalan dua hari. Pada 17 Oktober 2025, dia menjadi pembicara dalam Seminar Al-Qur’an di STQH Nasional XXVIII di Kendari, memberi kuliah umum di Universitas Haluoleo, dan membuka Advo Asik Camp #HappyTanpaBully di BPPMPV KPTK Gowa.
Keesokan harinya, dia meninjau langsung dua satuan pendidikan penerima faedah program revitalisasi di Makassar.

Melalui program ini, pemerintah berkomitmen menghadirkan lingkungan belajar yangg aman, inklusif, dan berbobot untuk semua, sekaligus menggerakkan ekonomi penduduk di sekitar sekolah.

(Rany/AS)

-->
Sumber Klikmu.co
Klikmu.co