Islam merupakan kepercayaan yangg penuh dengan kebaikan dan kemuliaan, sehingga senantiasa mengajarkan umatnya untuk saling mengasihi satu sama lain bukan rasa marah alias apalagi rasa dendam. Beberapa orang mungkin mempunyai masalah-masalah pribadi dalam hidup mereka yangg mengakibatkan susah menanamkan sikap pemaaf di dalam hatinya.
Berangkat dari kesulitan tersebut, dalam hati seseorang bakal timbul salah satu rasa alam hati yangg diiringi kemarahan dan menginginkan kerusakan alias keburukan terjadi kepada orang lain yangg dianggap telah menyakiti dirinya. Perasaan seperti ini umum disebut dengan rasa dendam.
Dendam adalah kondisi hati yangg berambisi kuat untuk membahayakan pihak lain sebagai respon terhadap penderitaan yangg diterima. Sedangkan tindakan balas dendam adalah ketika pelaku telah melakukan aksinya atas dasar rasa dendam yangg ada di dalam hatinya.
Memiliki rasa dendam bakal membikin seseorang menjadi tidak tenang alias apalagi tidak terkendali sehingga bakal selalu berupaya memenuhi gairah tersebut bagaimanapun caranya. Oleh lantaran itu, sikap dendam sangat dilarang dalam Islam lantaran mempunyai akibat negatif baik bagi pelaku maupun korbannya.
Lebih Utama Saling Memaafkan
Islam mengajarkan umatnya untuk lebih mengutamakan memberi maaf kepada yangg bersalah. Sebagaimana yangg tercantum dalam Al-Qur’an surah An-Nahl ayat 126:
وَاِنۡ عَاقَبۡتُمۡ فَعَاقِبُوۡا بِمِثۡلِ مَا عُوۡقِبۡتُمۡ بِهٖۚ وَلَٮِٕنۡ صَبَرۡتُمۡ لَهُوَ خَيۡرٌ لِّلصّٰبِرِيۡنَ
Artinya:” Dan jika Anda membalas, maka balaslah dengan (balasan) yangg sama dengan siksaan yangg ditimpakan kepadamu. Tetapi jika Anda bersabar, sesungguhnya itulah yangg lebih baik bagi orang yangg sabar.”
Selain ayat di atas, terdapat sabda nabi Muhammad tentang kemuliaan yangg diberikan kepada orang yangg mempunyai sikap pemaaf:
مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ وَمَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ إِلاَّ عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلهِ إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ
Artinya: “Bersedekah tidaklah mengurangi harta. Tidaklah Allah menambah seorang hamba mengampuni selain kemuliaan, dan tiada seorang yangg rendah hati (tawadhu) lantaran Allah selain diangkat oleh Allah.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
Dendam merupakan salah satu corak emosi negatif yangg nantinya bakal disampaikan kepada pihak yangg menyakiti. Orang yangg di dalam hatinya berdomisili emosi dendam otomatis bakal terus dibayangi oleh kemarahan dalam kurun waktu yangg lama. Kondisi demikian mempunyai akibat negatif dan berpotensi berakibat jelek bagi tubuh.
Dampak Buruk Menyimpan Rasa Dendam
Ketika kita mempunyai masalah alangkah baiknya diselesaikan secara baik-baik apalagi lebih utama andaikan kita mengampuni kesalahan orang lain daripada kudu terus menyimpan rasa dendam.
Dari perspektif pandang kesehatan, menyimpan rasa dendam dapat memicu style hidup tidak sehat akibat stres yangg dirangsang terus-menerus oleh amarah. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kondisi tempramental yangg tidak stabil mengakibatkan seseorang kurang memperhatikan kesehatan tubuhnya.
Dampak yangg bisa terjadi adalah meningkatnya akibat kerusakan jantung. Perasaan dendam sudah pasti selalu diiringi emosi negatif sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi. Hal ini sangat rawan jika dibiarkan dalam waktu yangg lama. Menyimpan rasa dendam membikin seseorang selalu merasa tertekan sehingga rawan bagi kesehatan jantung.
Selain akibat jelek bagi kesehatan, menyimpan rasa dendam juga mempunyai akibat jelek bagi mental seseorang. Ketika mempunyai rasa dendam kesalahan orang lain bakal terus membayangi setiap saat. Hal ini membikin hidup menjadi tidak tenang. Ketidaktenangan yangg berasal dari rasa dendam membikin seseorang susah merasa bahagia.
Perasaan dendam umumnya bakal terus bersarang di pikiran sehingga otomatis bakal menyita waktu untuk memikirkannya. Waktu merupakan salah satu perihal yangg sangat berbobot di bumi ini, andaikan waktu yangg diberikan Allah hanya lenyap digunakan untuk memikirkan kesalahan orang lain, maka hidup ini bakal berhujung sia-sia.
Membalaskan rasa dendam tidak bakal membikin keadaan menjadi lebih baik. Ketika membalas kesalahan orang lain dengan niat mencelakainya lantaran didorong oleh emosi dendam, pada dasarnya tidak bakal memberikan untung apapun bagi pelakunya.
Islam mengajarkan untuk menjatuhkan balasan yangg setimpal bagi mereka yangg melakukan kesalahan dan balas dendam bukanlah langkah yangg tepat untuk menyelesaikan masalah. Oleh lantaran itu, marilah kita menanamkan sikap pemaaf dalam diri agar kehidupan kita menjadi tenang, bahagia, dan mendapat ridha dari Allah Swt. Wallahu A’lam.
Editor: Soleh
2 tahun yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·