
SLEMAN – Sebanyak 648 personil majelis dan lembaga di lingkungan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta resmi dikukuhkan dalam dan siap untuk menjalankan tugasnya dengan program-program unggulan masing-masing.
Dari keseluruhan jumlah personel, sekitar 80% personil berumur di bawah 50 tahun dan semuanya mempunyai latar belakang pendidikan dan pekerjaan yangg beragam dengan sebagian besarnya berasal dari bagian pendidikan, baik itu pengajar dan guru. Dengan info tersebut, PWM DIY tentu mengharapkan adanya sinergi dan kerjasama antar majelis dan lembaga dan itu dapat dilakukan melalui penerapan program kerja yangg terukur selama 5 tahun ke depan.
“PWM DIY bakal selalu mengelaborasikan program dan melakukan monitoring secara periodik untuk memandang ketercapaian program kerja Majelis dan Lembaga melalui performance indicator program. Semoga Allah membersamai seluruh upaya majelis dan lembaga PWM DIY dalam menjalankan petunjuk dalam mewujudkan cita cita besar masyarakat utama yg sebenar benarnya,” kata Sekretaris PWM DIY Arif Jamali Muis, M.Pd dalam Peneguhan Visi, Misi, dan Komitmen Anggota Pimpinan Majelis dan Lembaga PWM DIY, pada Kamis (18/5).

Pada kesempatan ini, Arif Jamali memaparkan sejumlah poin krusial berangkaian dengan program – program PWM DIY hasil Musywil ke-13 pada Februari 2023 lalu. Salah satu yangg disampaikan adalah program umum yangg terdiri dari konsolidasi ideologis dan kelembagaan; peningkatan kualitas pimpinan; ketahanan family dan pemberdayaan komunitas; partisipasi keumatan, kemanusiaan, kebangsaan, dan keistimewaan DIY; sampai pengembangan kemitraaan.
Kemudian, untuk bisa melaksanakan program – program PWM DIY periode ini, baik itu personil ketua maupun majelis dan lembaga kudu mempunyai 3 nilai. Mulai dari nilai input untuk keanggotaan yangg meliputi kemurnian aqidah, ketaatan beribadah, istiqomah, sampai moderat dan tajdid.
Nilai berikutnya berupa nilai proses dalam berkecimpung untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan, terdiri dari good governance, tersistem, kolektif kolegial, disiplin, komitmen, kompeten, hingga ukhuwah dan visioner. Sementara, nilai yangg terakhir pada output-nya alias nilai yangg diharapkan oleh penduduk Muhammadiyah, seperti keunggulan, amar ma’ruf nahi munkar, orientasi misi, kebaikan shalih, pro dhuafa, pencerahan, dan kesinambungan.
“Maka, selanjutnya rencana tindak lanjut untuk personil majelis dan lembaga adalah mempelajari tanfidz dan Mengisi Matriks Program sampai hari Ahad (18/6). Lalu, Rapat Kerja Pimpinan dengan peserta Pimpinan PWM, Ketua, Sekretaris dan Bendahara Majelis/Lembaga Akan dilaksanakan pada Sabtu dan Ahad (24 & 25/6), untuk tempat menyusul,” jelas Arif yangg juga menyampaikan bahwa sebulan sekali (Minggu pertama) bakal diadakan koordinasi antara ketua Persyarikatan dan Ketua Majelis/Lembaga
Sementara itu, Arif juga sempat menjelaskan argumen Masjid KH. Sudja’ yangg berada di Kompleks RS PKU Muhammadiyah Gamping ini dipilih sebagai tempat peneguhan visi dan komitmen majelis dan lembaga, tidak lain lantaran mempunyai dasar historis dan ideologis. Pertama, PWM DIY mau menegaskan masjid kudu menjadi sentra pengembangan ide, gagasan, pemberdayaan & peradaban berkemajuan dan di samping itu, masjid juga kudu menjadi pusat peradaban umat, bangsa dan negara.
“Alasan yangg kedua, lantaran Kyai Sudja’ adalah tokoh besar Muhammadiyah yangg bisa menerjemahkan dengan baik teologi al maun dengan visi kedepan yangg sangat jauh. Sudja’ lah tokoh berdirinya RS PKU Muhammadiyah yangg pada akhirnya menjamur ke seluruh nusantara. Sehingga, Muhammadiyah DIY adalah laskar-laskar Sudja’ yangg bakal menjadi pelopor kemajuan abad kedua Muhammadiyah ini,” tandas Arif. (*)
Wartawan: Dzikril Firmansyah
English (US) ·
Indonesian (ID) ·