KLIKMU.CO – Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) menutup rangkaian aktivitas Advoasik Camp #Happytanpabully di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi (BBPPMPV) Pertanian, Cianjur, Kamis (23/10/2025). Batch Cianjur menjadi titik terakhir dari tujuh seri Advoasik Camp yangg telah dilaksanakan di beragam wilayah di Indonesia.

Kegiatan ini dihadiri oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi dan Pendidikan Khusus serta Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kemendikdasmen RI, Muhammad Hasbi, Kepala BBPPMPV Pertanian Yusuf, serta Staf Khusus Kemendikdasmen Bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul, Arif Jamali Muis.
Sekretaris Ditjen Pendidikan Vokasi dan PKPLK, Muhammad Hasbi, menekankan bahwa program Advoasik Camp sejalan dengan arah kebijakan pendidikan nasional yangg menekankan pembangunan karakter dan kesejahteraan peserta didik.
“Pendidikan vokasi maupun umum tidak cukup hanya mengajarkan keahlian teknis, tetapi juga empati dan kepedulian sosial. Apa yangg dilakukan IPM melalui Advoasik Camp adalah corak pendidikan hidup yangg menyentuh sisi kemanusiaan,” ujarnya.
Hasbi juga mengapresiasi kerjasama antara Kemendikdasmen dan PP IPM dalam mengembangkan pembelajaran berbasis gamifikasi. Menurutnya, penemuan ini bisa menyampaikan nilai pendidikan dengan langkah yangg relevan dan menyenangkan bagi pelajar.


Staf Khusus Kemendikdasmen, Arif Jamali Muis, menyoroti pentingnya aktivitas anti-bullying sebagai tanggung jawab moral seluruh komponen bangsa. Ia menyebut info Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) yangg mencatat 46 kasus bunuh diri di kalangan pelajar akibat tekanan sosial dan psikologis.
“Menurut laporan KPAI, ada 46 kejadian bunuh diri, nomor yangg sangat besar. Hal ini tidak bisa ditangani hanya oleh Kemendikdasmen,” katanya.
Arif menambahkan, tiga tantangan utama pendidikan saat ini adalah globalisasi, pengaruh media sosial, dan lemahnya empati sosial di sekolah. Ia menegaskan bahwa Advoasik Camp bukan aktivitas politik, tetapi aktivitas moral yangg berakibat bagi masa depan bangsa.
“Pelatihan di Advoasik Camp berbeda dari training konvensional. ‘Menggembirakan’ adalah filosofi Muhammadiyah — memajukan dan membahagiakan. Virus kedamaian dan #Happytanpabully kudu terus disebarkan untuk menciptakan sekolah yangg aman, nyaman, dan menyenangkan,” tegas Arif.
Kepala BBPPMPV Pertanian, Yusuf, menyampaikan rasa terima kasih lantaran Cianjur dipilih sebagai titik penutupan. Ia berambisi peserta menikmati suasana Cianjur sekaligus membawa semangat positif dari aktivitas ini.
Ketua Pelaksana Advoasik Camp, Sakinah Fitrah Rahmah, menegaskan bahwa titik terakhir ini menjadi momentum memperkuat kerjasama antara pelajar dan guru.
“Ini menjadi penutup dari tujuh titik Advoasik Camp. Harapannya, siswa dan pembimbing terus bekerja-sama dalam menciptakan pendidikan yangg berkeadilan dan bebas dari perundungan,” ujarnya.
Rangkaian Advoasik Camp #Happytanpabully di Cianjur menutup pesan kuat bahwa pelajar berkekuatan bukan hanya yangg pandai akademik, tetapi juga peduli dan peka terhadap sesama. Melalui program ini, PP IPM menegaskan komitmennya melahirkan generasi pelajar revolusioner yangg berkarakter, berempati, dan siap mengubah wajah pendidikan Indonesia.
(Sayida Humaira/AS)
2 hari yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·