Oleh: Yusril
Ketua Bidang Keilmuan IMM Raushan Fikr FKIP UMM
Gerakan IMM mempunyai visi dan misi untuk kebangsaan dan kenegaraan, dengan nilai-nilai nan sesuai dengan Muhammadiyah dan Islam sebagai rujukan utamanya. Pimpinan Pusat Muhammadiyah meresmikan berdirinya Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah pada 14 Maret 1964, bertepatan dengan 29 Syawal 1384.
Piagam pendiriannya ditandatangani oleh Ketua PP Muhammadiyah KH Ahmad Badawi dalam sebuah resepsi nan dilaksanakan di Gedung Dinoto Yogyakarta. Beberapa tokoh pelopornya antara lain: Rosyad Sholeh, Djazman Al-Kindi, dan Sudibyo Markus. Embrio IMM dimotori para mahasiswa Yogyakarta nan tergabung dalam Lembaga Dakwah Muhammadiyah, nan koordinatori Margono.
Dengan semangat fastabiqul khairat, sebagai ruh utama aktivitas Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah (IMM). Ruh ini menjadi motor pengerak Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah (IMM), sebagai langkah mobilitas IMM dalam ekonomi, politik, dan sosial. Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah (IMM) dalam kebangsaan dan kenegaraan ialah mempersatukan Indonesia dalam Risalah Keislaman dan Keindonesiaan sebagai jantung utama aktivitas IMM untuk selalu berkomitmen dan berkontribusi dalam berbangsa dan bernegara.
Dengan membawa nilai-nilai persatuan dan keumatan, sebagai reprensentasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dengan menjaga nilai luhur sebagai fondasi IMM dalam membawa visi dan misi untuk mewujudkan masyarakat nan setara dan Makmur.
Dalam Deklarasi Kota Barat (Dekobar), ada beberapa poin nan kudu kita pahami dan kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari, ialah (1) Menegaskan bahwa IMM adalah aktivitas mahasiswa Islam, (2) Menegaskan bahwa Kepribadian Muhammadiyah adalah landasan perjuangan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, (3) Menegaskan bahwa kegunaan IMM adalah eksponen mahasiswa dalam Muhammadiyah, (4) Menegaskan bahwa IMM adalah organisasi nan sah dengan mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara, (5) Menegaskan bahwa pengetahuan adalah amaliah dan kebaikan adalah ilmiah, dan (6) Menegaskan bahwa kebaikan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah adalah lillahi ta’ala dan senantiasa diabadikan untuk kepentingan rakyat.
Kepribadian Muhammadiyah sebagai penegasan IMM lantaran untuk mengemban misi dakwah Muhammadiyah nan bijaksana. Amar ma’ruf nahi mungkar dan tajdid sebagai roda aktivitas Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah (IMM untuk mewujudkan Deklarasi Kota Barat (Dekobar) sebagai corak penegasan IMM.
Al-Qur’an dan Al-hadis landasan nan kudu senantiasa kita amalkan, untuk mengembam visi dan misi kebangsaan dan kenegaraan, untuk membawa nilai-nilai Islam nan rahamatan lil allamin. Kehadiran Ikatan Mahasiwa Muhammadiyah (IMM) di ruang publik kudu dikuatkan, untuk membawa nilai-nilai Muhammadiyah dan IMM dalam ranah politik kebanngsaan nan bergerak dan progesif dengan ketaatan dan adab untuk mewujudkanya. Dalam konteks kenegaraan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) datang untuk mengemban amanah negara nan sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945, dan IMM sebagai founding fathers-nya.
Membumikan Kemanusiaan dalam Kerangka Pancasila merupakan tugas utama IMM. Sila kedua nan bersuara “kemanusiaan nan setara dan beradab” merupakan instrumen terpenting dalam rangka untuk membumikan aktivitas IMM. Sebagai ujung tombak peradaban bangsa dan negara, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) bisa menawarkan kepada masyarakat dan negara dengan buahpikiran dan pendapat nan cemerlang, dengan komitmen nan tinggi. Tajdid sebagai Transformasi untuk mewujudkan nilai-nilai IMM dalam rangka membebaskan kaum mustadaffin.
Gagasan Immawan Abdul Musawir Yahya (ketua umum DPP IMM) bahwa tugas dan tanggung jawab kita hari ini sebagai generasi muda itu tetap belum sesuai dengan apa nan kita cita-citakan di negeri ini. Hari ini tetap kerap terjadi ketimpangan sosial, itulah sebabnya DPP ke depan ada tiga aktivitas nan nantinya bakal kita galakkan.
Yang pertama adalah aktivitas intelektual. Kita bakal mengumpulkan anak-anak muda mahasiswa-mahasiswa nan pandai dari seluruh wilayah saya banyak menemukan kader-kader IMM dengan beragam macam keahlian.
Gerakan nan kedua adalah aktivitas ekonomi. Kita bakal mengumpulkan incubator-inkubator preneur, Pengusaha-pengusaha muda agar jika berpolitik, jika terjun di wiliayah politik itu sudah tidak haus lagi alias sudah tidak lapar lagi sampai akhirnya mengambil duit rakyat.
Yang ketiga adalah aktivitas politik. Kita selama ini risi nan mengisi komposisi senayan hanya beberapa orang kader IMM nan bisa dihitung. Sementara kita selama ini mengkader gimana ketika kita terjun di wilayah politik maka tetap menjaga dan membawa nilai-nilai nan itu bisa menjaga negara kita dari sesuatu nan tidak diharapkan.
Dalam mars IMM nan bersuara Pewaris Pimpinan Umat Nanti, ini sebuah ghirah nan kudu dilakukan sebagai pionir dalam peradaban bangsa. Ini sebuah amanah dan perjuangan IMM untuk menjadi garda terdepan peradaban bangsa dan negara. Saatnya IMM berkontribusi untuk peradaban bangsa, dengan mengisi ruang-ruang lembaga negara sebagai pilar utama kerakyatan nan berkemajuan dan berkeadaban. Dengan prinsip Adiluhung dalam Gerakan, Berkomitmen Membawa Perubahan.
Selamat milad 59 tahun IMM. (*)