Unduh Naskah Khutbah Jumat Edisi Mei 2025 - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

Kesatuan Kalender Islam sebagai Tuntutan Peradaban

Oleh:
Muhamad Rofiq Muzakkir

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِن شُرُورِ أَنفُسِنَا وَمِن سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَن يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَن يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نبينا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ

عِبَادَ اللَّهِ، أُوصِيكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، فَتَقْوَى اللَّهِ فَوْزٌ لَنَا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، قَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيمِ

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ  ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

وقال أيضا

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

Jamaah yangg dirahmati Allah,

Pada kesempatan yangg mulia ini, marilah kita bersama-sama merenungkan tentang pentingnya kesatuan dalam umat Islam, terutama dalam perihal penataan waktu alias almanak Islam. Hingga saat ini, umat Islam tetap menggunakan beragam sistem almanak lokal yangg berbeda-beda. Meskipun telah lebih dari 14 abad peradaban Islam berkembang, kita belum mempunyai almanak Islam yangg seragam, yangg dapat menyatukan penanggalan dan menentukan hari-hari besar Islam secara konsisten.

Berbagai jenis almanak lokal yangg digunakan umat Islam, meskipun sama-sama mengikuti peredaran bulan, rupanya mempunyai perbedaan dalam sistemnya. Akibatnya, kita sering kali menghadapi ragam dalam penentuan tanggal-tanggal krusial dalam Islam, seperti awal Ramadan, Idul Fitri, dan Idul Adha. 1 Ramadan, misalnya, bisa jatuh pada tiga sampai empat hari yangg berbeda di seluruh dunia.

Agama Islam adalah kepercayaan yangg telah mengglobal sejak awal perkembangannya dan umatnya tersebar di seluruh penjuru dunia. Dalam bumi yangg sekarang semakin terhubung melalui globalisasi, adalah suatu perihal yangg tidak konsisten jika kita tetap menggunakan sistem penanggalan lokal, sementara umat manusia secara keseluruhan sudah hidup dalam bumi yangg serba terkoneksi ini. Oleh lantaran itu, keberadaan almanak yangg menyatukan adalah suatu kebutuhan peradaban yangg sangat mendesak.

Jamaah yangg dirahmati Allah,

Maqasid syariah (tujuan syariah) dalam soal penataan waktu sesungguhnya adalah kepastian dan keteraturan. Dalam al-Quran Allah berfirman:

يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ ۖ  قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ

Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah: “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji (Surah al-Baqarah (2): 189)

Ayat di atas mengandung info bahwa (1) almanak Islam itu adalah almanak lunar (bulan) dan (2) almanak Islam itu berkarakter global. Ini dapat dipahami dari pernyataan li al-nās (bagi manusia) yangg menunjukkan keumuman dan keberlakuan almanak secara universal bagi seluruh manusia di muka bumi.

Selain itu, al-Quran juga menyebut bahwa sistem waktu yangg baik adalah bagian dari al-dīn al-qayyim yangg disebutkan dalam surat al-Taubah ayat 36. Ayat ini mengindikasikan bahwa umat Islam hendaknya mempunyai keadaan baik dalam berkalender, ialah yangg memberikan kepastian dan dapat dijadikan sistem yangg menyatukan secara global.

Nabi juga mengajarkan bahwa:

الصَّوْمُ ‌يَوْمَ ‌تَصُومُونَ، وَالفِطْرُ يَوْمَ تُفْطِرُونَ، وَالأَضْحَى يَوْمَ تُضَحُّونَ (رَوَاهُ التِرْمِذِيُّ)

Puasa adalah hari kalian berpuasa, Idul Fitri adalah hari kalian berbuka, Idul Adha adalah hari kalian menyembelih hewan (HR al-Tirmidzi).

Hadis ini menunjukkan bahwa umat Islam disarankan untuk berpuasa, merayakan Idul Fitri, dan Idul Adha pada hari yangg sama di seluruh dunia. Sama seperti ibadah Jumat yangg dilaksanakan pada hari yangg sama di seluruh dunia, kita semestinya merayakan hari-hari besar Islam secara serentak di seluruh penjuru bumi.

Jamaah yangg dirahmati Allah,

Apa itu Kalender Hijriyah Global Tunggal? Mudahnya, sistem ini didasarkan pada hal-hal pokok berikut ini:

  1. Keselarasan hari dan tanggal di seluruh bumi dalam memulai bulan baru, artinya satu hari satu tanggal di seluruh bumi seperti halnya dalam sistem almanak Masehi. Misalnya, 1 Ramadan jatuh pada hari sabtu di seluruh dunia, bukan sabtu, ahad, senin, alias selasa, seperti yangg sekarang ini terjadi.
  2. Penggunaan hisab. Dari segi teknis kalender, rukyat menjadi tidak memungkinkan untuk menyatukan kalender. Sebab, almanak kudu mempunyai keahlian untuk meramalkan tanggal secara pasti jauh ke depan dan menyajikan agenda tanggal setidaknya satu tahun ke depan.
  3. Kesatuan matlak, yangg artinya bahwa seluruh permukaan bumi dianggap sebagai satu kesatuan area kalender.

Jamaah yangg dirahmati Allah,

Sistem almanak ini adalah kelanjutan dari tradisi pembaruan Islam yangg telah digelorakan oleh Muhammadiyah sejak lebih dari seratus tahun yangg lalu. KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, telah memelopori penggunaan hisab untuk kalkulasi arah kiblat yangg saat ini telah diterima oleh umat Islam di Indonesia. Kini, kebutuhan kita adalah mempunyai sistem almanak yangg menyatukan umat Islam di seluruh dunia, sehingga kita dapat merayakan hari-hari besar Islam secara serentak, tanpa ada perbedaan.

Marilah kita bersama-sama mendukung penerapan Kalender Hijriyah Global Tunggal ini, sebagai langkah menuju persatuan dan kesatuan umat Islam di seluruh dunia. Semoga Allah memberikan kemudahan dalam mewujudkan perihal ini, dan menjadikan kita umat yangg lebih berasosiasi dalam menjalankan aliran agama-Nya.

أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِي وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَـٰلَمِينَ وَصَلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَىٰ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ

عِبَادَ اللَّهِ اتَّقُوا اللَّـهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Marilah kita tutup ibadah Jumat kita hari ini dengan bermohon kepada Allah Swt.

إِنَّ اللّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ وَرَضِيَ اللّهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللّهِ أَجْمَعِينَ

اللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ

اللّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

رَبَّنَا آتِنا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

-->
Sumber Tarjih.or.id
Tarjih.or.id