Bandung, Suara ‘Aisyiyah — Program Studi Bioteknologi Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung mengadakan Ekspo Bioteknologi pada Sabtu (6/7). Acara ini menampilkan beragam kegiatan, mulai dari pameran produk penelitian dan pembelajaran oleh para mahasiswa, hingga training pengelolaan sampah.
Pembukaan Ekspo Bioteknologi ini dihadiri Ketua LPPM UM Bandung Arief Yunan, pengajar sekaligus Kaprodi Bioteknologi UM Bandung Wulan Pertiwi, Camat Panyileukan Ilma Himayanti, peserta TOT PKK RW 05 Cipadung Kidul, dan Divisi Edukasi DLH Provinsi Jawa Barat.
Ketua LPPM UM Bandung, Arief Yunan, sangat mengapresiasi aktivitas ini. Arief berambisi aktivitas ini dapat menjadi salah satu solusi untuk menjawab tantangan di masyarakat. “Kegiatan ini juga merupakan kontribusi yangg sangat positif dari UM Bandung dalam menjalankan fungsinya pada pengabdian masyarakat,” ucap Arief.
Arief mengapresiasi penyelenggaraan training pengelolaan sampah dalam aktivitas ini sebagai langkah nyata yangg sangat tepat untuk ikut andil dalam mengatasi persoalan di tengah-tengah masyarakat, khususnya di lingkungan sekitar UM Bandung. “Semoga dengan adanya training ini, UM Bandung dapat menjadi percontohan bagi masyarakat tentang pengelolaan sampah yangg baik,” imbuh Arief.
Ketua Kelompok PPK RW 05 Cipadung Kidul, Linda Herliany, sangat senang bisa datang dan mengikuti seluruh rangkaian aktivitas Ekspo Bioteknologi, terutama training pengelolaan sampah, dari awal hingga selesai. Menurut Linda, training pengelolaan sampah sangat berfaedah bagi setiap kepala keluarga, khususnya yangg ada di lingkungan Cipadung Kidul.
Ia berambisi setelah aktivitas ini, dapat segera melakukan tindakan nyata dalam menangani masalah sampah. “Setelah mengikuti training ini, kami bakal melakukan edukasi door-to-door mengenai langkah memilah sampah yangg baik,” ujar Linda.
Baca Juga: Inovasi Pembelajaran dengan Teknologi Augmented Reality
Hal ini krusial dilakukan lantaran hasil pengelolaan sampah oleh setiap family nantinya dapat memberikan faedah seperti pupuk yangg bisa menjadi sumber penghasilan tambahan jika dijual. “Akhirnya, setiap family dapat mempunyai penghasilan dari penjualan pupuk yangg berasal dari proses pengelolaan sampah tersebut,” kata Linda.
Sementara itu, Luthfia Hastiani Muharram, narasumber TOT sekaligus pengajar Prodi Bioteknologi UM Bandung, memberikan training tentang pengelolaan sampah yangg baik kepada para peserta. Menurut Luthfia, training ini merupakan corak nyata pengabdian UM Bandung kepada masyarakat sekitar melalui keilmuan Prodi Bioteknologi.
Ia berharap, setelah mengikuti training ini, para peserta dapat memberikan training pengolahan sampah kepada penduduk masyarakat lainnya. “Kami memberikan training tentang teknik mengompos sampah organik menggunakan keranjang octagonal composter alias octaco dengan kasgot hasil penelitian sebagai starter pengomposan. Semoga masyarakat dapat merasakan faedah dari hasil training ini dalam mengatasi persoalan sampah,” jelas Luthfia.
Pada kesempatan yangg sama, Ketua Pelaksana Ekspo Biotek, Fadly Hidayaturochman, menjelaskan bahwa aktivitas Ekspo Bioteknologi kali ini menampilkan beragam produk karya penemuan mahasiswa Bioteknologi sekaligus produk mahasiswa yangg lolos pendanaan P2MW.
Ia berambisi aktivitas rutin yangg dilaksanakan oleh Prodi Bioteknologi ini dapat memenuhi kebutuhan para pengunjung. “Kami berambisi para visitor yangg datang bisa mendapatkan wawasan baru dan solusi dalam mengatasi persoalan melalui produk-produk yangg dipamerkan,” ujar Fadly.*(FK/FA)-lsz
English (US) ·
Indonesian (ID) ·