Bantul, Suara ‘Aisyiyah – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir pada Senin (22/7) menerima Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DIY berbareng KPUD Bantul, Bawaslu, Panwas dan juga Pantarlih untuk melakukan proses pencocokan dan penelitian (coklit) daftar pemilih untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2024.
Haedar dalam kesempatan itu mengimbau agar KPU beserta perangkatnya dari tingkat pusat hingga wilayah untuk dapat menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan asas luber jurdil dan bermartabat.
“Tugas ini merupakan amanat, bukan hanya petunjuk dari rakyat tapi juga petunjuk Tuhan dalam kegunaan untuk menjalankan kerakyatan yangg merupakan bagian dari tugas kebangsaan,” tutur Haedar.
Haedar menambahkan, petunjuk yangg diberikan kudu dijalankan dengan transparan, good governance, terbuka, dan akurat. “Jika tugas yangg dijalankan sudah sesuai, maka inshaallah kepercayaan masyarakat bakal tinggi,” imbuh Haedar.
Haedar juga berpesan kepada kontestan Pilkada yangg nantinya terdaftar secara resmi sebagai calon ketua wilayah untuk sungguh-sungguh dan diniatkan untuk mengabdi pada rakyat dan mengurus wilayah dengan sebaik-baiknya, bukan untuk mencari kekuasaan alias kedudukan semata.
Baca Juga: Bansos, Demokrasi, dan Upaya Merawat Kemiskinan
Kalau hanya untuk mencari kekuasaan dan untung materi di kembali kekuasaan itu kudu diluruskan niatnya. Karena kelak jika tidak tercapai niatnya, dapat memberi kesempatan dalam menyalahgunakan kekuasaan.
“Jadi saya percaya kepada calon pemimpin wilayah untuk betul-betul diniati sebagai tugas kenegaraan. Para pendiri bangsa berjuang untuk Republik ini dengan nyawa dan darah, sangat keliru jika calon pemimpin dari tingkat pusat hingga wilayah itu niatnya untuk mecari kekuasaan dan materi. Setiap pemimpin wilayah yangg terpilih nantinya kudu sudah selesai dengan dirinya, karena jika tidak selesai dengan dirinya yangg bakal ditaruhkan adalah rakyat, dan sumber daya alam yangg ada di daerahnya,” tegas Haedar.
Terakhir, Haedar juga berpesan kepada penduduk masyarakat untuk menggunakan kewenangan pilih dengan sebaik-baiknya. “Kita kudu belajar berdemokrasi dengan bertanggung jawab, sehingga diharapkan untuk tidak golput,” terang Haedar.
Dalam memilih calon pemimpin. Haedar mengimbau agar masyarakat jangan asal memilih, memilih kudu dengan seksama dan jangan memilih lantaran ada aspek tertentu.
“Pilih yangg bisa memimpin di wilayah itu, penduduk kudu semakin pandai dan bertanggung jawab dalam memilih, agar bangsa ini dapat naik tingkat menjadi bangsa yangg maju,” tutup Haedar.
English (US) ·
Indonesian (ID) ·