PERTANYAAN
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Kak ‘Aisy yangg saya hormati, saya seorang istri yangg sudah menikah selama sekitar empat tahun dan belum mempunyai anak. Suami bekerja di instansi swasta yangg kerjanya 3 hari di instansi dan 2 hari tugasnya dikerjakan di rumah. Tersedia juga peralatan untuk kerja secara online di meja kerjanya. Hubungan sebagai suami istri kami baik-baik saja. Meskipun demikian, ada perihal yangg mengganjal dalam emosi saya sebagai istri lantaran sudah sekitar 5 alias 6 bulan belakangan ini saya tengarai suami suka menonton movie porno melalui peralatan kerjanya itu yangg layar monitornya cukup besar.
Setahu saya, ini dilakukan setelah menyelesaikan tugas kantornya. Kadang juga suami menonton movie porno menggunakan laptop di bilik tidur dan membujuk saya untuk menontonnya, tapi saya menolak. Saya tidak suka film-film yangg begituan lantaran memang jadi merasa risi sendiri dan saya juga betul-betul menunjukkan ketidaksukaan itu. Kadang memang suami saya agak kendor dalam memandang movie porno, tapi itu hanya untuk beberapa hari saja. Selain itu, menurut suami saya, sebelum menikah kadang-kadang memang nonton movie porno.
Kak ‘Aisy yangg baik, apakah suami saya terkena indikasi kecanduan pornografi? Saya minta saran dari Kak ‘Aisy gimana langkah saya untuk mengingatkan suami agar bisa berakhir dari kebiasaan menonton movie porno. Untuk itu, saya haturkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Atik di S
JAWABAN
Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Ananda Atik yangg sedang mendapat ujian Allah subhanahu wata’ala, saya ikut prihatin atas keadaan yangg sedang Anda hadapi. Memang berat menghadapi suami, orang terdekat dalam family mini Anda, yangg mempunyai kebiasaan mengenai pornografi, ialah menonton movie porno. Hal ini adalah suatu perbuatan yangg dilarang oleh agama, khususnya Islam. Tidak hanya itu, perbuatan ini juga rawan bagi kesehatan jiwa.
Dari segi agama, perilaku menyukai pornografi adalah perbuatan yangg dilarang oleh Allah lantaran termasuk perilaku zina mata, yangg berfaedah “mendekati perbuatan zina”. Hal ini dilarang sebagaimana termaktub dalam Al-Quran surat al-Isra’ (17): 32, yangg artinya: “Dan janganlah Anda mendekati zina. Itu sungguh suatu perbuatan biadab dan suatu jalan yangg buruk.”
Baca Juga: Usung Konsep 5 Pilar Gerakan, DPD IMM Kalteng Autentik Berkemajuan
Selain itu, dalam al-Quran surat an-Nur (24): 30-31, Allah subahanahu wata’ala memerintahkan agar para laki-laki dan wanita menjaga pandangan mata dan memelihara kemaluannya. Adapun jika dilihat dari segi kejiwaan, perilaku suka menonton pornografi, apalagi jika sampai tidak bisa mencegah terhadap dorongan tersebut yangg sepertinya juga sudah termasuk kategori kecanduan, bisa dikategorikan sebagai indikasi penyimpangan jiwa.
Penyebab dari seseorang suka menonton pornografi alias apalagi berkembang menjadi kencanduan, terutama pada masa remaja, di antaranya lantaran aspek kawan dan lingkungan yangg suka membujuk menonton pornografi, ditambah mudahnya akses terhadap tayangan pornografi melalui media sosial. Sementara itu, pemahaman tentang akibat negatif dari kesukaan apalagi yangg dapat berkembang menjadi kecanduan tentang pornografi di kalangan masyarakat, terutama pada remaja, kurang mendapat perhatian. Larangan kepercayaan tentang pornografi dalam masyarakat, khususnya pada usia remaja, juga kurang dipahami secara mendalam.
Melansir kompas.com, tanda-tanda seseorang yangg terkena indikasi kecanduan pornografi di antaranya adalah tidak bisa menghentikan kemauan untuk memandang tontonan yangg berbau pornografi, selalu memikirkan segala sesuatu yangg berangkaian dengan pornografi pada waktu luang, menghabiskan lebih banyak waktu untuk menonton konten pornografi dibandingkan melakukan aktivitas produktif, kudu menonton konten pornografi terlebih dulu sebelum hubungan suami istri, dan timbul jengkel di hatinya ketika kudu menghentikan aktivitas menonton pornografi.
Adapun akibat dari kecanduan pornografi di antaranya adalah kehilangan banyak waktu, menjadi lebih menuntut pada pasangan mengenai buahpikiran tidak realistis tentang
seks, terkena sakit bentuk seperti sakit pinggang, kepala, leher lantaran posisi tetap dalam menonton pornografi, pikiran terganggu, mudah tersinggung, dan kesabaran menipis, serta berpotensi royal alias keluar banyak duit untuk menunjang aktivitas terkait.
Ananda Atik yangg baik, dengan memperhatikan tanda-tanda orang yangg terkena indikasi kecanduan pornografi di atas maka apa yangg Anda paparkan tentang kondisi suami Anda yangg suka menonton movie porno memang belum termasuk kepada indikasi kecanduan, tetapi sudah masuk sangat menyukai pornografi. Hal itu jika dibiarkan bisa saja berkembang menjadi kecanduan pornografi. Oleh lantaran itu, agar terhindar kecanduan pornografi perlu dilakukan upaya penyadaran bagi suami Anda baik melalui penyadaran nilai kepercayaan maupun melalui pendekatan psikologis. Penyadaran secara kepercayaan sangat krusial dilakukan sebagai sandaran agar bisa menghentikan kesukaan menonton pornografi.
Di atas telah disampaikan bahwa menonton pornografi itu perbuatan dosa, termasuk zina mata yangg hukumnya haram. Oleh lantaran itu, kesukaan menonton pornografi kudu segera dihentikan melalui taubat dengan memperbanyak membaca istighfar serta membaiki ibadah salat serta ibadah-ibadah yangg lain. Kalau
diperlukan, suami bisa diajak untuk berjumpa dan berbincang alias berkonsultasi kepada seorang mahir agama.
Selanjutnya, untuk mendukung keteguhan jiwa, kesukaan menonton pornografi kudu dihentikan di antaranya dengan memutus akses terhadap hal-hal yangg mengenai dengan pornografi dan mencari intermezo lain sebagai penggantinya. Menurut penyampaian Anda, suami baru sekitar 6 bulan yangg lampau menyukai menonton movie porno yangg mungkin dianggap sebagai intermezo atas kelelahan kerja yangg dia rasakan.
Oleh lantaran itu, Anda perlu membantu mencari jalan untuk menghapus kelelahan kerja yangg dialami suami, misalnya jika menyukai menonton movie maka bisa ditemani menonton film-film baik yangg juga mudah diakses melalui perangkat media sosial. Anda berdua juga dapat mencari aktivitas lain yangg berkarakter menghibur dan tidak melanggar nilai agama.
Karena Anda berdua belum dikaruniai anak maka perlu ada upaya terapi berbareng suami sehingga jika sukses mempunyai anak bakal menjadi semakin menyemarakkan kehidupan berfamili Anda. Hal tidak kalah penting, tentu bakal sangat bagus untuk meningkatkan pengetahuan keagamaan Anda berdua yangg bakal sekaligus menguatkan jalan berbareng dalam mengarungi kehidupan berkeluarga. Semoga berhasil.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (Susilaningsih Kuntowijoyo)
English (US) ·
Indonesian (ID) ·