Seminar Nasional OMBN 2025: Pendidikan Muhammadiyah Unggul - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 8 bulan yang lalu

Semarang, Suara ‘Aisyiyah – Rangkaian Olimpiade Muhammadiyah Berprestasi Nasional (OMBN) 2025 dimeriahkan dengan Seminar Nasional, Sabtu (25/1/25) di Ruang Fakultas Kedokteran Lantai 7 Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) Jawa Tengah.

Tajuknya mengusung “Pendidikan Muhammadiyah Unggul.” Ketua Majelis Pendidikan Dasar Menengah (Dikdasmen) dan Pendidikan Non Formal (PNF) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah, Iwan Junaedi mengucapkan selamat datang kepada para peserta di UNIMUS.

“Selamat datang di Semarang, khususnya di UNIMUS. Silakan Bapak-Ibu bisa menikmati Kota Semarang ini dengan tempat-tempat yangg menarik,” katanya.

Sementara, Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Didik Suhardi menyampaikan bahwa salah satu program yangg tengah dilakukan oleh Muhammadiyah ialah sekolah unggul. Hal ini juga berkelindan dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto.

Kuncinya terletak pada peningkatan sumber daya manusia (SDM). Apalagi melongok pada negara-negara lain, SDM betul-betul menjadi konsentrasi utama untuk mewujudkan kemajuan dalam segala bagian kehidupan.

“Kita kudu mempersiapkan SDM kita dengan sebaik-baiknya. Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar tertua yangg konsennya dibidang pendidikan, saya kira tidak boleh terlambat (melakukan perihal tersebut),” jelasnya.

Bagi Didik, Muhammadiyah sebagai pencetus pendidikan Islam modern di Indonesia. Apalagi Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti saat ini diberikan kepercayaan untuk mengabdi kepada bangsa sebagai Menteri Dikdasmen.

Baca Juga: Poligami dalam Perspektif Islam Berkemajuan

“Kita kudu buktikan. Bahwa pendidikan di Indonesia jauh lebih maju, berprestasi, berkarakter, dan berkemajuan. Tentu itu perlu kerja keras dari kita semua,” tegasnya.

Didik mengungkapkan, jika pendidikan Muhammadiyah menjadi pendidikan yangg diimpikan dan dicita-citakan oleh masyarakat. Karena karakter yangg menonjol dari pendidikan Muhammadiyah sejak awal ialah pendidikan holistik.

Hal tersebut berupa pencerahan kesadaran dengan menyiapkan lingkungan yangg memungkinkan seseorang tumbuh sebagai manusia yangg menyadari Allah sebagai Rabb, dan menguasai pengetahuan pengetahuan, teknologi, dan seni.

Dengan bekal itu, bisa menghidupkan, mencerdaskan, dan membebaskan manusia dari semua belenggu kegoblokan dan keterbelakangan. “Pendidikan Muhammadiyah itu menjadi pendidikan yangg diimpikan, didambakan, dan diidolakan. Menginspirasi pendidikan yangg lain di Indonesia,” ucapnya.

Didik menambahkan, pendidikan ke depan bakal terus bermunculan jenis dinamika. Hal ini, menurutnya, menuntut seluruh pemangku kepentingan pendidikan, termasuk Muhammadiyah, untuk beradaptasi dan terus berinovasi.

“Saya kira lantaran itu suatu urusan yangg tidak pernah selesai. Akan selalu tumbuh sesuai dengan perkembangan pengetahuan pengetahuan dan teknologi juga perkembangan kebutuhan masyarakat,” tuturnya.

Dalam seminar nasional ini, menghadirkan pelbagai narasumber berkompeten. Mereka adalah Gogot Suharwoto (Dirjen PAUDDASMEN), Temu Ismail (Sekretaris Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan, dan Pendidikan Guru Kemendikdasmen), dan Masrukhi (Rektor UNIMUS). (Tm)-sa

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id