Review Lagu Bernadya: Untungnya, Ku Dengar Lagu Ini - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 8 bulan yang lalu

Oleh: Muhammad Attariq Hafidz*

Kesedihan, kemarahan, dan kekecewaan merupakan emosi alami yangg pasti dimiliki setiap orang ketika perihal jelek menimpa dirinya. Namun, seringkali kita hanya bisa menggerutu, melempar sumpah serapah, menyalahkan diri sendiri, orang lain, maupun keadaan untuk melampiaskan emosi itu. Apalagi ketika perihal jelek datang berturut-turut. Kesedihan yangg satu belum usai, muncul kesedihan yangg lain. Hidup rasanya makin kusut, mau mengasingkan diri saja, tenggelam berbareng kesedihan.

Maka, coba dengarkan lagu “Untungnya, Hidup Harus Tetap Berjalan” karya Bernadya. Selain memberikan gambaran proses kesedihan seperti uraian di atas, lagu yangg sudah diputar 1,3 juta kali pengguna Spotify (Goodstats, 2024) ini membujuk kita memandang sisi-sisi yangg kerap kali ditepis dan dibuang jauh-jauh saat merasa sedih. Berikut potongan liriknya:

Untungnya, bumi tetap berputar, Untungnya, hidup kudu tetap berjalan

Saat perihal jelek menimpa kita, sejatinya itu hanyalah hari yangg buruk, bukan hidup yangg buruk. Hidup bukan hanya tentang hari ini, tapi tersusun dari banyak hari yangg lain. Termasuk hari-hari besok yangg tetap bisa kita raih saat bumi sudah kembali pada posisi awal setelah berputar pada porosnya. Jadi, jika hari ini kita merasa buruk, ingatlah bahwa bumi tetap berputar dan bakal membawakan hari besok yangg lebih cerah.

Sayangnya, tetap banyak orang yangg mau bumi ikut berakhir saat perihal jelek terjadi, lantaran merasa hari besok pun juga bakal sama seperti hari-hari sebelumnya, apalagi jadi lebih buruk. Tapi, memang bukankah tiada hari yangg sama sampai kapanpun? Semua tinggal gimana kita memandangnya.

Maka dari itu, pada penggalan liriknya, Bernadya juga menyampaikan, “Untungnya, kupakai logika sehat.” Akal sehatlah yangg membikin kita memandang sesuatu dengan lebih logis dalam keadaan apapun. Karena banyak sekali orang yangg hanya mengambil keputusan berasas emosi, apalagi dalam keadaan sedih, kecewa, dan marah. Keputusan ini hanya bakal mem- bawa pada kepuasan sementara dan tidak jarang berakibat jelek jangka panjang.

Salah satunya ketika dihadapkan untuk memilih menyerah alias tidak menyerah. Bagi dia yangg beruntung memilih menggunakan logika sehat, pas- tinya bakal memilih untuk tidak menyerah, memperbaiki semuanya satu per satu, menghadapi rasa sakit dan takut daripada memilih untuk menyerah.

Untungnya, ku tak pilih menyerah
Itu memang paling mudah,

Untungnya, kupilih yangg lebih susah

Contohnya, saat merasa bersungkawa kehilangan orang tersayang apalagi hanya dia yangg dipunya. Hari-hari besok terasa lebih jelek dan tidak mengenakkan untuk dijalani lagi. Daripada berpikiran untuk memperbaiki keadaan diri dengan mengakhiri hidup untuk menyusul orang tersayang, gunakanlah logika sehat untuk tidak menyerah dengan keadaan yangg saat ini terjadi.

Sadarilah bahwa tetap banyak langkah yangg bisa dipilih untuk memperbaiki keadaan diri. Salah satunya seperti menguatkan keahlian mencintai diri sendiri dengan afirmasi positif terhadap diri sendiri, ataupun menjadi relawan beragam aktivitas sosial agar bisa berbagi support dengan orang lain.

Baca Juga: PRM Selomartani Tingkatkan Kualitas Salat dengan Pahami Bahasa Arab

Cara seperti itu memang memerlukan tekad yangg lebih kuat, tenaga yangg lebih besar, dan waktu yangg lebih lama. Tapi, seiring berjalannya waktu, kita bakal menemukan hal-hal baik yangg baru, makna hidup yangg lebih berarti.

Untungnya, ku bisa rasa hal-hal baik yangg datangnya belakangan

Hal-hal baik memang bakal datang belakangan. Sayangnya, orang-orang yangg lebih mengedepankan emosinya lantaran menepis logika sehat tidak punya kesabaran untuk memandang perihal itu. Maka, sangat beruntung orang yangg mau bersabar dengan selalu berupaya tidak menyerah hingga datang hal-hal baik yangg kita tidak pernah terduga.

Selain bisa menemukan hal-hal baik, sejatinya orang yangg mau bersabar adalah orang yangg dibersamai dan dicintai Allah Swt. Seperti pada Q.s. Ali-Imran ayat 146 yangg artinya, “Allah mencintai orang-orang yangg sabar.” dan Q.s. Al-Baqarah ayat 153 yang
artinya, “Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yangg sabar.”

Proses untuk sampai pada mak- na ataupun hal-hal baik pada setiap orang memang tidak ada yangg sama waktunya. Ada yangg cepat, ada juga yangg lama. Bernadya sendiri dalam lagu ini menuliskan bahwa dia baru bisa mendapatkan makna dari perihal jelek yangg menimpanya selama satu tahun, “Persis setahun yangg lampau ku dijauhkan dari yangg tak ditakdirkan untukku.”

Lantas, berapa lamakah kita kudu terus bersabar? Ujian seperti apa lagi yangg bakal datang? Akankah semua ini berhujung senang alias tidak? Serta, banyak dugaan lain yangg hanya bisa kita terka-terka. Kita memang tidak bakal pernah tau gimana alur hidup kedepannya. Tapi, percayalah pada nentukan Segalanya. Dia tidak pernah Sutradara Kehidupan nan Maha Me- keliru memberikan yangg terbaik bagi hamba-Nya yangg sudah berupaya dan bersabar.

*Penulis adalah Social Media Analyst and Strategic di Media Komunikasi Pimpinan Pusat Muhammadiyah

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id