Resmi Dibuka, Dua Zona Baru Museum Muhammadiyah kini Dapat Dinikmati Pengunjung - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 8 bulan yang lalu

Bantul, Suara ‘Aisyiyah – Museum Muhammadiyah yangg berada di bawah naungan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meresmikan dua ruang pamer baru pada Senin (3/2/25) di Amphiteater Museum Muhammadiyah.

Dua area baru yangg diresmikan adalah Zona Muhammadiyah untuk Indonesia dan Zona Persebaran Muhammadiyah, yangg semakin memperkaya pengalaman edukatif bagi para pengunjung.

Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah, Muchlas dalam laporannya menyampaikan rasa bangga atas kehadiran Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Menteri Kebudayaan RI dalam peresmian ini.

“Hari ini menjadi spesial lantaran kehadiran Menteri Kebudayaan yangg merupakan menteri pertama yangg datang ke UAD setelah pelantikannya,” ujarnya.

Rektor UAD ini juga menyampaikan sambutan selamat datang kepada para tamu undangan. Ia menekankan bahwa sebagai organisasi masyarakat terbesar dan tertua, Muhammadiyah mempunyai peran besar dalam membangun bangsa di beragam sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan sosial.

“Memori sejarah ini kudu diabadikan agar generasi penerus tidak melupakannya. Museum ini juga menjadi sarana syiar Muhammadiyah untuk menyebarkan nilai-nilai perjuangan ke khalayak luas,” tuturnya.

Ia menambahkan, sejak mulai beraksi tiga tahun lalu, Museum Muhammadiyah telah berkembang pesat dan menjadi salah satu museum terbesar di Yogyakarta.

Hingga awal tahun ini, museum telah mencatat lebih dari 100 ribu visitor dan mengoleksi 2.812 koleksi sejarah yangg terus bertambah.

Museum ini juga aktif dalam beragam perhimpunan museum serta menjalin kerja sama dengan beragam lembaga nasional dan internasional. Dengan penambahan dua area baru ini, sekarang Museum Muhammadiyah mempunyai delapan area pameran yangg tersebar di tiga lantai.

Baca Juga: Berkunjung ke Museum: Tempat Wisata yangg Menjelma Laboratorium 

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon dalam sambutannya menegaskan bahwa museum bukan sekadar tempat menyimpan artefak masa lalu, tetapi juga jembatan menuju masa depan.

“Di Yogyakarta terdapat 42 museum, alias sekitar 10% dari total museum di Indonesia. Kehadiran Museum Muhammadiyah di Yogyakarta sangatlah tepat, mengingat kota ini mempunyai sejarah panjang dalam pertumbuhan Muhammadiyah,” ungkapnya.

Fadli Zon juga mengapresiasi peran Muhammadiyah dalam mencatat sejarah di beragam bidang, serta sentuhan digital museum yangg menarik minat generasi muda. “Merchandise dan gift shop juga bisa menjadi tambahan menarik untuk pengalaman pengunjung,” tambahnya.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir dalam amanatnya menyoroti pentingnya kesadaran bangsa terhadap sejarah dan kebudayaan.

“Indonesia mempunyai khazanah sejarah yangg kuat, yangg menjadi modal krusial bagi masa depan bangsa,” ungkapnya.

Menurutnya, ada tiga nilai utama yangg membikin Indonesia tetap kokoh sampai kapanpun, ialah kepercayaan yangg mengalir dalam degub nadi kehidupan masyarakat, kebudayaan dengan beragam latar belakang dan konstruksinya, serta Pancasila sebagai nilai dasar negara yangg resmi.

Acara kemudian dilanjutkan peresmian ruang pamer secara simbolis ditandai dengan ditandatanganinya prasasti oleh Menteri Kebudayaan RI dan Ketua Umum PP Muhammadiyah, didampingi oleh Ketua MPI PP Muhammadiyah, Direktur Jenderal Kebudayaan dan Tradisi, dan Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad.

Kini, dengan nilai tiket Rp 30.000, visitor sudah dapat menikmati delapan area pameran di Museum Muhammadiyah yangg terdiri dari tiga lantai. Kehadiran dua area baru ini diharapkan semakin memperkaya wawasan sejarah dan kebudayaan bagi masyarakat luas. (sa)

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id