Prodi S3 Studi Islam UAD: Langkah Menjawab Tantangan Islam Berkemajuan - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta terus menginginkan adanya kemajuan dengan melakukan pengembangan program studi (Prodi) yangg dibutuhkan untuk masyarakat, utamanya pada tantangan Islam berkemajuan.

FAI UAD sedang berproses dan berupaya dalam melengkapi bagian kajian yangg dimiliki ialah beberapa Prodi di Strata 1 (S1), Strata 2 (S2), dan saat ini membuka Prodi S3 Studi Islam.

Visitasi lapangan sebagai langkah awal hadirnya Prodi S3 ini dilaksanakan pada Selasa (30/7) di Ruang Sidang Lantai 5 Kampus Utama UAD. Bertindak sebagai asesor ialah Imam Fua’di (Prodi Pendidikan Bahasa Arab UIN Sayid Ali Rahmatullah Tulungagung) dan Abdul Rahman (Prodi Pendidikan Agama Islam UIN Walisongo Semarang).

Tim asesor turut didampingi Dinata Firmansyah dan Nurul Qomar dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).

Pada visitasi ini turut dihadiri Rektor UAD, Wakil Rektor Bidang Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan UAD, Wakil Rektor Bidang Akademik UAD, Dekan FAI dan jajarannya, Kepala Kantor Universitas UAD, kepala lembaga, dan kepala biro di lingkungan UAD, pembimbing besar di lingkungan FAI serta seluruh tim penyusun borang dan tim teknis Prodi Baru S3.

Visitasi bermaksud untuk sinkronisasi dan memeriksa kesiapan sarana dan prasarana untuk pembukaan Prodi Baru S3 Studi Islam di FAI UAD.

Di antaranya seperti ruang dosen, ruang mahasiswa, ruang studi mandiri, ruang diskusi, perpustakaan, dan sarana pendukung lainnya. Selain itu juga ada pengecekan kesiapan dalam penyusunan kurikulum dan penjaminan mutu yangg nantinya diberlakukan saat berlangsungnya operasional Prodi S3 Studi Islam.

Wakil Rektor bagian Al Islam dan Kemuhamamdiyahan, Nur Kholis mengungkapkan bahwa pembukaan Prodi baru merupakan bagian dari harapan, mimpi, dan komitmen akademik seluruh sivitas akademika UAD untuk memenuhi kebutuhan para alumni magister yangg mau melanjutkan studi termasuk dalam menjembatani tantangan di era islam berkemajuan seperti saat ini.

UAD menjadi salah satu kampus swasta yangg bukan lagi kampus kecil, secara geografis dan kultur sosial islami, tentunya mempunyai potensi besar untuk mengakomodir kemauan masyarakat islami dalam pembukaan Prodi S3 Studi Islam ini,” terangnya.

Ia menambahkan, ada lulusan S2 UAD yangg mau melanjutkan studi ke S3 beranjak kota. Berdasar kebenaran tersebut, pembukaan Prodi S3 Studi Islam menjadi kesempatan UAD, khususnya FAI.

Baca Juga: Studi Lanjut, Keluarga, dan Masa Depan

Pembukaan tersebut dalam rangka memenuhi tuntutan studi dan tantangan Islam berkemajuan di masyarakat. Ia berambisi dengan ikhtiar yangg sudah ditempuh, Prodi S3 Studi Islam segera terwujud.

Sementara Rektor UAD Muchlas dalam sambutannya menyatakan bahwa penyelenggaraan visitasi lapangan menjadi salah satu dari terwujudnya tindak lanjut atas pengajuan pembukaan Prodi S3 Studi Islam yangg telah diusulkan pada tahun 2023 yangg lalu.

Pertama, saya mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para asesor dan tim pendamping, lantaran telah berkenan datang dalam aktivitas visitasi lapangan ini secara luring alias tatap muka secara langsung. Pengajuan Prodi Baru S3 studi Islam ini telah dinantikan oleh kami semua, family besar UAD. Harapannya, nantinya bakal mendapatkan izin operasional yangg layak untuk kami menyelenggarakan Prodi baru tersebut. Kedua, tentu tidak ketinggalan pula, menjadi kesempatan untuk FAI berbareng UAD dalam melakukan pengembangan kampus swasta besar di Yogyakarta dengan kelengkapan jenjang pendidikan tinggi dengan akomodasi yangg mumpuni,” ujarnya.

Di sisi lain, Imam Fua’di yangg datang ketiga kalinya sebagai penilai legalisasi Prodi di FAI UAD dalam sambutannya menegaskan bahwa visitasi lapangan yangg dilakukan merupakan bagian krusial dan utama dari proses penilaian legalisasi dan izin operasional suatu program studi baru.

Tujuannya untuk crosscheck langsung sejauh mana kesesuaian info pendukung di lapangan dengan yangg tercantum dalam borang akreditasi.

Jika dilihat berasas fasilitas, insyaAllah sudah cukup menjawab, lolos uji kelayakan, hanya saja, penilaian akhir bukan lagi ada pada asesor dan tim pendamping tetapi pada sidang akhir yangg dilakukan oleh Kemenag RI nantinya, sehingga prosesnya sedikit panjang dan minta untuk bersabar dalam menantikan hasilnya,” ungkap Imam.

Abdul Rahman menambahkan, bahwa selain adanya ikhtiar yangg telah dilakukan oleh pihak FAI UAD maupun sivitas akademika di dalamnya, krusial dalam menjaga kualitas baik calon dosennya maupun nantinya sasaran pasarnya, sehingga Prodi baru yangg bakal berdiri nantinya bisa untuk dipertanggungjawabkan kehadiriannya, baik dari fasilitas, dosen, mahasiswa, maupun pelayanan lainnya. (RC/sa)

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id