Peringati Hari Anak Nasional 2024, PWA DIY Gelar Seminar Sekolah Ramah Anak - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional 2024, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan seminar daring dengan tema “Membangun Sekolah yangg Aman, Ramah, dan Cinta Anak”. Seminar ini dilaksanakan melalui Zoom pada Sabtu (27/7) dan dihadiri oleh kurang lebih 250 peserta.

Latar belakang seminar ini adalah untuk meningkatkan literasi dan pemahaman mengenai membangun suasana sekolah yangg aman, ramah, dan cinta anak.

Selain itu, seminar ini juga bermaksud untuk meningkatkan kesadaran orang tua, pengasuh, dan pembimbing tentang pentingnya pola asuh yangg mendukung perkembangan anak di sekolah, memberikan edukasi mengenai langkah mendampingi anak dalam penggunaan teknologi, melindungi mereka dari akibat digital, dan memanfaatkan teknologi untuk memperkuat hubungan keluarga.

Tujuan lainnya adalah meningkatkan kepedulian seluruh penduduk ‘Aisyiyah mengenai dengan pengasuhan layak anak.

Seminar ini menghadirkan dua narasumber yangg berkompeten di bidangnya, ialah Diyah Puspitarini Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), yangg membawakan materi tentang peran pemerintah dalam perlindungan anak, dan Tri Wahyuni Sukesi Anggota Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aiysiyah (LPPA) PWA DIY dan Dosen FKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD), yangg membawakan materi tentang pengasuhan layak untuk anak usia dini.

Peserta seminar terdiri dari beragam komponen krusial dalam pendidikan anak usia dini, di antaranya Pleno PWA DIY, Majelis PAUD, Dasar, dan Menengah PWA DIY; Majelis PAUD, Dasar, dan Menengah PDA se-DIY; Kepala dan Guru PAUD (KB, TK, TAA) ‘Aisyiyah se-DIY; Perwakilan wali siswa PAUD (KB, TK, TAA) ‘Aisyiyah se-DIY dan Relawan GACA se-DIY

Ketua PWA DIY, Widisatuti dalam sambutannya menyampaikan bahwa Islam telah memberikan perhatian yangg besar terhadap perlindungan anak-anak.

Perlindungan dalam Islam meliputi fisik, psikis, intelektual, moral, ekonomi, dan lain sebagainya. Widisatuti mengutip firman Allah dalam al-Quran, “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yangg sekiranya mereka meninggalkan keturunan yangg lemah di belakang mereka yangg mereka cemas (terhadap kesejahteraannya). Oleh karena itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan berbincang dengan tutur kata yangg benar” (Q.s an-Nisa: 9).

Baca Juga: Pengasuhan Melek dan Bijak Digital, Cegah Kekerasan Berbasis Gender kepada Anak

Widisatuti juga menekankan bahwa Pemerintah melalui Undang-Undang no.17 tahun 2016 tentang Perlindungan Anak menegaskan bahwa pemerintah memberikan hukuman pidana terhadap pelaku kekerasan seksual terhadap anak.

Hal ini menunjukkan bahwa perlindungan terhadap anak telah menjadi perhatian besar baik secara kepercayaan maupun negara. Diperlukan upaya komprehensif dari seluruh komponen masyarakat untuk melakukan pencegahan dengan meningkatkan literasi pengasuhan anak, pengawasan pola asuh anak, dan identifikasi pola tertentu sebagai pemicu kekerasan.

Lebih lanjut, Widisatuti menyampaikan bahwa saat ini nyaris 22 ribu TK ABA tersebar di seluruh Indonesia. Harapannya, seluruh TK ABA dapat menjadi sekolah yangg ramah anak.

Seminar ini diharapkan dapat memberikan pedoman tentang langkah menciptakan sekolah yangg aman, nyaman, dan cinta anak, serta diimplementasikan di masing-masing institusi, sekolah, dan lingkungan masyarakat sekitar.

Seminar ini mendapat antusiasme tinggi dari para peserta yangg hadir. Mereka menyambut baik materi yangg disampaikan oleh narasumber, yangg diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam upaya menciptakan lingkungan sekolah yangg lebih aman, ramah, dan cinta anak, serta mendukung pengasuhan yangg layak dan memanfaatkan teknologi secara bijak.

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id