Bantul, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Tamantirto Selatan rutin menyelenggarakan Pengajian Ahad Pagi di Masjid Khoirul Ummi Kasihan.
Pada Pengajian Ahad Pagi (21/7), Halim Purnomo sebagai pemateri menyampaikan pengajian dengan tema “Manajemen Rumah Tangga Bahagia”. Pengajian juga disiarkan secara langsung di YouTube PRM Tamantirto Selatan.
Halim Purnomo merupakan Sekretaris PRM Tamantirto Selatan. Ia juga aktif mengajar di S3 Psikologi Pendidikan Islam dan S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Dalam kajiannya, dia menggarisbawahi pentingnya berterima kasih atas segala rezeki yangg diterima, termasuk kesempatan untuk datang dan mengikuti kajian.
Ia bermohon semoga kehadiran para jamaah kajian di Masjid Khoirul Ummi menjadi wasilah kepada Allah untuk terus mendapat kesehatan bentuk dan non fisik.
Ia membuka sesi penyampaian materi dengan bertanya kepada seluruh jamaah, “Bagaimana menjadikan rumah tangga kawak (lawas) bahagia?”
Kebahagiaan rumah tangga yangg kawak menurutnya, perlu adanya penyegaran kembali, lantaran tidak lepas dari beragam permasalahan, maka Halim Purnomo menyampaikan beberapa kompenen agar dapat menjaga family alias pasangan tetap bahagia.
Pertama, mengetahui kewenangan istri dan kewenangan suami. Alangkah baiknya jika suami memahami dan memenuhi kebutuhan istri dalam perihal sandang, pangan, dan papan.
Ketika suami bekerja untuk mencari nafkah, diharapkan istri dapat menggunakan duit tersebut dengan bijaksana. Selain itu, diharapkan istri juga dapat merawat penampilannya dan menyediakan makanan yangg legal dan baik untuk anak-anaknya.
Baca Juga: Pandangan Muhammadiyah tentang Salat Hajat dan Salat Taubat
Sebagai pencari rezeki, suami juga bertanggung jawab untuk menyediakan tempat tinggal yangg nyaman dan layak bagi keluarganya, serta senantiasa membujuk family untuk membaca ayat-ayat Al-Quran untuk mempercantik suasana rumah dari dalam maupun luar.
Kedua, kerja sama antar suami dan istri. Ia mengibaratkan suami sebagai gelas dan istri sebagai teko yangg saling melengkapi. Keduanya mempunyai peran krusial dalam saling menjaga dan menerima satu sama lain.
Hubungan keduanya perlu dijaga agar tidak tergerus oleh rutinitas sehari-hari. Seiring berjalannya waktu dalam pernikahan, tidak jarang muncul tantangan-tantangan yangg memerlukan penyelesaian bersama.
Namun, diharapkan setiap persoalan yangg muncul dapat dijadikan pembelajaran untuk mengelola masalah dengan lebih baik. Penting untuk selalu memperbarui diri dan meningkatkan kualitas hubungan dalam rumah tangga.
Termasuk juga ketika mendapatkan rezeki, lampau membandingkanya denga rezeki orang lain, yangg terkadang dapat mengurangi rasa syukur lantaran terfokus pada apa yangg dirasa kurang. Sebagaimana pesan Rasulullah saw untuk selalu memandang kondisi orang di bawah.
Bersyukur adalah kunci utama untuk menjaga keharmonisan. Lebih baik hidup sederhana namun senang daripada hidup dalam kemewahan namun merasa sengsara dan gelisah.
Ketiga, birrul walidain (menjaga ketaatanya pada orang tua). Menjaga ketaatan kepada orang tua adalah perihal yangg penting, meskipun sudah menikah. Mempertahankan komunikasi dan hubungan yangg baik dengan orang tua merupakan kunci untuk menjaga keselarasan dalam rumah tangga dalam jangka waktu yangg panjang.
Tindakan-tindakan mini alias sederhana dapat menjadi wasilah terbaik untuk menjaga keselarasan rumah tangga.
Kesimpulannya, dia menyampaikan bahwa rumah tangga yangg mau senang adalah rumah tangga yangg selalu menjaga birrul walidain. Hidup alias telah meninggal, sebagai seorang anak dapat menyapa dan mengunjungi orang tuanya lewat angan ketika setelah salat. (FS/sa)
English (US) ·
Indonesian (ID) ·