Pekalongan, Suara ‘Aisyiyah – Pada tanggal 921/7) bertepatan dengan 15 Muharram 1446 H Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Pekalongan mengadakan Pengajian Semarak Muharram 1446 H. Pengajian Semarak Muharram ini rencananya bakal dilaksanakan pada tanggal 15 – 25 Muharram 1446 alias (21-31/7)
Pada kesempatan pengajian kali ini bakal diselenggarakan di masing-masing Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah se-kota Pekalongan dengan pemateri yangg mempuni dibidangnya dan merupakan mubalighah ‘Aisyiyah Kota Pekalongan. Pada hari Ahad, (21/7) pengajian diselenggarkan di wilayah Utara bertempat di Masjid Al Ihsan Kraton dengan Nara sumber master Klinik Pratama Siti ‘Aisyah, dr Nadia Maulina
Tema pengajian pada hari Ahad adalah “Aisyiyah Siap Menurunkan Angka Stunting Menuju Perempuan Sehat Berkemajuan”. Pengajian dihadiri oleh jamaah sekitar Masjid Al-Ihsan yangg berjumlah 200 orang dan juga Pimpinan Daerah serta Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah se-Kota Pekalongan
Sebagai guest speaker pada pengajian ini adalah istri Walikota Pekalongan, Inggit Soraya. Inggit mengatakan bahwa menurunkan nomor stunting di Kota Pekalongan tidak bisa hanya oleh kader PKK alias Pemerintah saja namun juga butuh stakeholder, di mana ‘Aisyiyah Pekalongan adalah salah satunya. Apalagi ‘Aisyiyah Kota Pekalongan mempunyai kebaikan upaya Klinik Pratama dan juga Panti Wisma Rini yangg tentunya sangat berkedudukan dalam menurunkan nomor stunting dengan sosialisasi-sosialisasi kepada remaja dan masyarakat.
Untuk Pemerintah Kota Pekalongan sendiri juga sudah berupaya berinovasi dengan program-program untuk menurunkan nomor stunting di setiap Kecamatan seperti Kecamatan Utara dengan program ndulang bareng, Kecamatan Timur dengan Ndulang Bocah, dan Kecamatan Selatan dengan program Makan bareng berbareng ibu mengandung berbareng LAZISMU serta di Kecamatan Barat dengan program Mas Canting (Remaja Sehat Cegah Stunting).
Pemerintah kota Pekalongan melalui Dinas Sosial P2KB juga melaunching penemuan SABER AKI/AKB ialah Sapu Bersih Angka Kematian Ibu dan Balita. Tentunya ke semua penanganan stunting tersebut tidak dapat dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekalongan dan TP. PKK diperlukan kerjasama, partisipasi dan support seluruh golongan masyarakat termasuk ‘Aisyiyah. Sekiranya sinergitas antar komponen tersebut bisa terwujud, penanganan stunting bakal lebih sigap teratasi, demikian yangg dikatakan oleh Inggit Soraya.
Baca Juga: Kenali Resiko Hamil Usia Muda
Adapun master Nadia Maulida sebagai pemateri mengatakan bahwa salah satu upaya untuk pencegahan stunting adalah dengan mengkonsumsi makanan yangg tinggi serat seperti sayuran dan buah-buahan serta mengkonsumsi makanan yangg banyak mengandung protein dan kalsium.
Untuk pencegahan stunting kudu dipersiapkan juga kesiapan dari ibu mengandung lantaran kesehatan ibu mengandung berkedudukan terhadap kesehatan dan tumbuh kembang anak.
Dokter Nadia mengatakan bahwa anak juga kudu diberi Asi eksklusif minimal 6 bulan lantaran ideal yangg dianjurkan oleh Rasulullah adalah menyusui sampe 2 tahun dan pada bulan ke 7 anak sudah bisa diberi makanan tambahan untuk menunjang kesehatan dalam pertumbuhan bayi agar tidak mengalami stunting yangg ditandai dengan tinggi serta berat badan dibawah standar.
Ibu-ibu jamaah ‘Aisyiyah di Pekalongan Utara sangat senang dengan materi yangg disampaikan karena baru kali ini pengajian diisi materi kesehatan khususnya stunting sehingga ilmunya berfaedah untuk kemudian ditularkan kembali kepada masyarakat sekitar tentang stunting.
Pada kesempatan ini Bu Inggit juga memberikan hibah berupa sound system untuk Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Pekalongan Utara.
Jamaah juga senang karena dalam kesempatan ini bisa dihadiri oleh ibu Inggit Soraya sebagai Istri Walikota Pekalongan apalagi dalam kesempatan ini juga ada beberapa doorprice yangg sudah disiapkan oleh Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Pekalongan Utara bagi jamaah yangg aktif bertanya sehingga membikin jamaah konsentrasi mendengarkan materi yangg disampaikan oleh Dokter Nadia.