PCM Bojongsari Adakan Pengajian Kalender Hijriah Global Tunggal - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Depok, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Bojongsari mengadakan pengajian mengenai Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) di Masjid At-Tanwir PCM Bojongsari, Jln. Masjid At-Tanwir, Kavling Pertamina, Rt/Rw: 2/5, Kel. Curug, Kec. Bojongsari, Minggu (21/8).

Hadir dalam pengajian tersebut, seluruh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bojongsari (PCM Bojongsari), Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Se-Bojongsari, Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Se-Bojongsari, serta Warga Persyarikatan Muhammadiyah di Bojongsari dan sekitarnya.

“Acara, diawali dengan musyawarah pembentukan Ranting Muhammadiyah Curug dan Ranting Aisyiyah Bojongsari-Serua (Bo-Ser). Dengan berdirinya Ranting Muhammadiyah Curug, maka PCM Bojongsari bakal mempunyai 5 Ranting Muhammadiyah. Kemudian, setelah Ranting Aisyiyah Bojongsari-Serua (Bo-Ser) berdiri, bakal dilanjutkan dengan pendirian Cabang Aisyiyah Bojongsari. Karena, syarat minimal pendirian Cabang Aisyiyah bakal terpenuhi dengan berdirinya Ranting Aisyiyah Bojongsari-Serua (Bo-Ser),” ungkap Jaja Nurjanah, Sekretaris PCM Bojongsari, mengawali kegiatan.

Setelah dilakukan musyawarah sekitar 15 hingga 20 menit, terpilihlah usulan Ketua Ranting Muhammadiyah Curug, ialah atas nama Rovi Octaviano dan usulan Ketua Ranting Aisyiyah Bojongsari-Serua (Bo-Ser), ialah Titi Fatonah.

“Ketua yangg telah terpilih dalam musyawarah pembentukan Ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah, bakal kami kirimkan ke PDM Kota Depok (Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Depok). Semoga, usulan tersebut bakal sigap mendapatkan respons dari PDM Kota Depok,” ungkap Jaja Nurjanah.

Seusai Rapat Pembentukan Ranting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, dilanjutkan pada aktivitas inti, ialah Pengajian Bulanan PCM Bojongsari. Sebelum ke aktivitas inti, aktivitas kegiatan inti dibuka dengan Sambutan dari Ketua PCM Bojongsari, Dr. Zamah Sari, M.Ag.

“Pengajian mengenai Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) di PCM Bojongsari, salah satunya adalah untuk memberikan info awal kepada Warga Persyarikatah Muhammadiyah di Bojongsari. Sehingga kita sebagai Warga Persyarikatan Muhammadiyah bisa memahami apa yangg dimaksud dengan KHGT,” ungkap Zamah Sari pada saat memberikan pengantar pada aktivitas Pengajian Bulanan Cabang Muhammadiyah.

Baca Juga: Muharam Mari Berbenah

Zamah Sari mengungkapkan bahwa keberadaan Kalender Hijriah Tunggal untuk umat Islam menjadi sangat penting. Sehingga umat Islam di seluruh bumi mempunyai patokan kesatuan yangg sama antara satu tempat dengan tempat lainnya, seperti yangg terjadi pada almanak Miladiah.

“Alhamdulillah, narasumber hari ini merupakan seseorang yangg memang mempunyai kompetensi dan kapabilitas di bagian tersebut, ialah Maskufa. Selain sebagai pengajar di UIN Jakarta, beliau merupakan personil Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah. Sehingga, sangat tepat untuk menyajikan info mengenai KHGT, termasuk penerapan dan dinamika di dalamnya,” tambah Buya Zamah, panggilan berkawan Zamah Sari.

Apa yangg disampaikan oleh Zamah Sari, langsung mendapatkan respons dari Maskufa, dalam pemaparannya, bahwa keberadaan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) menjadi sangat krusial untuk dimiliki umat Islam. Agar, ada kepastian mengenai beberapa ibadah yangg memang merujuk terhadap keberadaan kalender.

“Penentuan awal Puasa Ramadhan, Idulfitri, Iduladha, Muharram, Ibadah Haji, dan lain sebagainya. Semua ibadah tersebut, mempunyai hubungan yangg sangat erat dengan keberadaan kalender. Bila kita sebagai umat Islam mempunyai almanak tunggal, maka kita bakal ada kepastian mengenai ibadah tersebut antara satu tempat dengan tempat lainnya,” ungkap Maskufa, di sela-sela pemaparan materi.

Maskufa menambahkan bahwa selain itu, keberadaan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) memberikan kepastian bagi masyarakat yangg bekerja di sektor formal. Hal tersebut penting, sehingga bisa merencanakan beragam macam perihal jauh hari.

“Misalnya mengenai kapan bakal ambil cuti, kapan bakal libur hari raya, dan lain sebagainya. Jadi, dengan adanya Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT), masyarakat yangg bekerja di sektor umum bakal mendapatkan banyak manfaat,” tambah Maskufa.

Sesuai agenda yangg telah ditetapkan oleh panitia, di penghujung aktivitas dilaksanakan Pidato Kebudayaan dari Syarif Hidayatullah, yangg baru saja menyelesaikan Program Doktor di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung (UPI Bandung). Syarif Hidayatullah memaparkan secara global, apa itu kebudayaan dan gimana kaitannya dengan keberagamaan di Muhammadiyah.

“Jadi, kebudayaan itu terus berkembang dan dinamis. Tentu, kebudayaan yangg kudu kita kembangkan di Muhammadiyah adalah kebudayaan yangg telah terintegrasi dengan nilai-nilai keislaman dan kemuhammadiyahan,” ungkap Syarif Hidayatullah, yangg juga sebagai Ketua PRM Bojongsari.

Syarif Hidayatullah melanjutkan bahwa keberadaan Masjid At-Tanwir PCM Bojongsari, bakal menjadi tonggak sejarah kebudayaan di Kecamatan Bojongsari. Karena, di masjid ini nilai-nilai Kebudayaan Betawi bakal coba dilestarikan, kebudayaan luhur wilayah lain juga diperkenalkan lantaran Bojongsari adalah wilayah urban, nilai-nilai keislaman, kemuhammadiyahan, dan lain sebagainya, semuanya diusahakan terintegrasi.

“Dengan adanya integrasi kebudayaan dengan nilai keislaman dan kemuhammadiyahan, harapannya Muhammadiyah Bojongsari bakal bisa memberikan sumbangsih signifikan terhadap kemajuan Bangsa Indonesia ke depan,” pungkas Syarif Hidayatullah.

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id