Sidoarjo, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Sukodono, Sidoarjo, mengadakan Studi Tiru ke Kampung Edukasi Sampah sebagai bagian dari upaya meningkatkan kesadaran lingkungan dan pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Kunjungan ini dipimpin oleh Islamiyah selaku PCA Sukodono dengan membawa perwakilan Ranting ‘Aisyiyah dari Bangsri, Pekarungan, dan Panjunan.
Tujuan kunjungan ini adalah memahami lebih dalam strategi agar penduduk mau melakukan pemilahan sampah, serta langkah meningkatkan kesadaran masyarakat agar lebih aktif dalam memilah dan mengolah sampah.
Para kader lingkungan Kampung Edukasi Sampah memberikan pemaparan serta praktik langsung mengenai pengelolaan sampah organik menggunakan beragam metode inovatif.
Salah satu metode yangg diperkenalkan adalah biopori, yangg tidak hanya membantu meningkatkan daya resap air ke dalam tanah tetapi juga mengurangi genangan air.
Selain itu, dikenalkan pula sumur resapan sebagai solusi penanganan sampah organik untuk pengomposan sekaligus mempercepat peresapan air ke dalam tanah.
Tak hanya itu, kader lingkungan juga mempraktikkan metode takakura dan komposter aerob untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos berbobot tinggi.
Mereka juga menunjukkan langkah pembuatan pupuk organik cair (POC) dan eco enzyme, yangg mempunyai banyak faedah bagi pertanian dan kebersihan lingkungan.
Dalam sesi diskusi, kader lingkungan Kampung Edukasi Sampah berbagi tips efektif dalam mempromosikan kebiasaan memilah sampah kepada penduduk sekitar.
Baca Juga: Perempuan dan Energi Terbarukan
Beberapa strategi yangg dibahas meliputi pendekatan edukatif berbasis komunitas, pemanfaatan media sosial, serta pemberian contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua RT 23 RW 07 Kelurahan Sekardangan, Andi Hariyadi mengapresiasi kunjungan ini sebagai langkah positif dalam menularkan semangat peduli lingkungan kepada masyarakat yangg lebih luas.
“Kami sangat terbuka untuk berbagi pengalaman dengan siapa saja yangg mau belajar. Semakin banyak organisasi yangg menerapkan praktik pengelolaan sampah yangg baik, maka akibat positifnya bakal dirasakan oleh lingkungan dan generasi mendatang,” ujar Andi.
Kunjungan ini diharapkan dapat menginspirasi dan memotivasi PCA Sukodono untuk menerapkan praktik serupa di wilayah mereka, sehingga semakin banyak masyarakat yangg sadar dan terlibat aktif dalam upaya pelestarian lingkungan.
“Kami sangat terinspirasi dengan sistem yangg diterapkan di Kampung Edukasi Sampah. Harapannya, pengetahuan yangg kami dapat hari ini bisa diaplikasikan di masing-masing ranting dan semakin banyak penduduk yangg sadar pentingnya memilah dan mengolah sampah,” ujar Islamiyah dalam sesi obrolan berbareng kader lingkungan.
Kampung Edukasi Sampah terus berkomitmen menjadi pusat pembelajaran pengelolaan lingkungan berbasis masyarakat dan terbuka untuk beragam kunjungan serta kerjasama yangg berorientasi pada pemberdayaan organisasi dan keberlanjutan lingkungan. (Andi/Yuda)-sa
English (US) ·
Indonesian (ID) ·