Kudus, Suara ‘Aisyiyah – Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) PDA Kabupaten Kudus menyelenggarakan Pelatihan Muballighat pada Senin-Selasa tanggal 27-28 Rajab 1446 H betepatan dengan tanngal (27-28/1) bertempat di Universitas Muhammasiyah Kudus (UMKU) dengan tema ‘Menguatkan Kompetensi Muballighat untuk Dakwah Pencerahan’.
Ketua panitia penyelenggaraan training Muballighat yangg juga sebagai Ketua Divisi Muballighat dan Pelatihan MTK PDA Kudus, Siti Aminah menyampaikan bahwa training ini diikuti oleh PDA harian, Majelis dan Lembaga masing-masing dua orang, dari PCA (Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah) se-PDA Kudus masing-masing satu orang yangg berjumlah 12 cabang, dari PRA (Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah) se PDA Kudus masing-masing satu orang yangg berjumlah 64 ranting. Adapun materi yangg disampaikan dalam kelas besar adalah Manhaj Gerakan Muhammadiyah, Risalah Perempuan Berkemajuan, Manhaj Tabligh, Manhaj Tarjih, Penguatan Ketablighan dan ke ‘Aisyiyahan.
Selanjutnya di hari kedua bakal terpisah dalam tiga kelas, ialah kelas devisi Muballighat dan Pengajian dengan materi Tabligh Digital, Profil Muballighat, Tehnik berpidato, dan Praktek berpidato. Kelas Divisi Ketarjihan dengan materi Pelatihan Konselor, BIKKSA, Etika dan Teknik Konseling Islami, Praktek Konseling (Role Play), dan Penguatan Keluarga Sakinah. Untuk Divisi Tabligh Digital dan Komunitas sudah diberikan beberapa waktu sebelumnya oleh MPK dan semua PCA telah mempunyai akun media sosial. Siti Aminah mengucapkan terima kasih untuk MTK PWA Jawa Tengah yangg datang ialah Lintal Muna, Dwi Astuti, Sheila Ardiana, Yayuk Zuliyana.
Acara dibuka secara resmi oleh Lintal Muna sebagai wakil ketua PWA Jawa Tengah yangg membidangi Majelis Tabligh dan Ketarjihan dengan angan training Muballighat ini bisa mencetak Muballighat ‘Aisyiyah yangg handal dan profesional, mengikuti training dengan sungguh-sungguh dan selalu belajar demi menegakkan ‘Aisyiyah berkemajuan tanpa kudu takut untuk berceramah dalam menghadapi tantangan bumi luar yangg semakin kompleks di beragam permasalahan.
Baca Juga: Jika Perlindungan Remaja Setipis Tisu: Menilik Maraknya Bullying dan Sarkasme di Media Sosial
Para peserta sangat antusias dan disiplin sampai akhir tidak ada yangg ijin, antusias dan kompak di setiap tugas dan kajian-kajian tematik lancar dan baik. Dalam praktek menjadi muballighat Tik Tok dengan lama waktu dua menit, dan juga muballigaht panggung dalam lama waktu lima menit, semua peserta perwakilan per PCA baik dan diberi apresiasi oleh panitia.
Lintal Muna mengatakan,”Ini adalah awal yangg sangat baik, tidak terlihat jika baru permulaan, dan ini kudu di asah terus dengan latihan-latihan dan terus menghafalkan dalil-dalil dari AlQur’an dan As Sunnah Maqbullah dengan belajar dari beragam media yangg tersedia dalam Tarjih Tajdid Muhammadiyah. Seorang Muballighat ‘Aisyiyah paling tidak mempunyai kitab HPT (Himpunan Majelis Tarjih) serta buku-buku lainnya yangg diterbitkan oleh Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.”
Sebagai penutup disampaikan RTL (Rencana Tindak Lanjut) yangg kudu dipenuhi oleh semua peserta ialah minimal satu kali mengisi pengajian di ranting ataupun bagian masing-masing dan di dokumentasikan dikirim ke MTK PDA Kudus untuk selanjutnya bakal diadakan pendampingan dan pertimbangan setelah tebentuk korps Muballighat PDA kudus. Diharapkan dari peltihan ini untuk PRA setidaknya ada tiga Muballighat baru, untuk PCA muncul lima Muballighat baru yangg siap terjun kapanpun dan dimanapun saat dibutuhkan.
Mengakhiri kebersamaan dalam pelaytihan Muballighat ini melantunkan lagu lama yangg berjudul ‘Aku tetap seperti yangg dulu’ dengn syair yangg digubah sesuai dengan tujuan dan angan dari training Muballighat. Peserta sangat terharu dan berkeinginan untuk mewujudkan angan agar muncul muballighat-muballighat ‘Aisyiyah di Kabupaten Kudus. (YK-KDS-28012025)-lsz
English (US) ·
Indonesian (ID) ·