Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Siang hari ini (29/7), Majelis Pemberdayaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengadakan Sosialisasi Beasiswa Kader Muhammadiyah. Sosialisasi ini dihadiri oleh beberapa pimpinan, seperti Bachtiar Dwi Kurniawan sebagai Ketua MPKSDI, Agung Danarto sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dan Ahmad Imam Mujaddid Rais selaku ketua Badan Pengurus Lazismu PP Muhammadiyah.
Bachtiar dalam sambutannya menyatakan rasa syukur atas terlaksananya program danasiwa ini. MPKSDI merupakan majelis yangg mendapat amanah untuk selalu meningkatkan kompetensi kader. Harapannya, program ini dapat membant mereka yangg terkendala biaya dalam studi lanjutnya.
“Program danasiwa ini didukung penuh oleh Lazismu PP Muhammadiyah. Sosialisasi ini sekaligus syiar atas akuntabilitas Muhammadiyah kepada publik bahwa bantuan yangg mereka beri selama ini betul-betul kami salurkan kepada mereka yangg membutuhkan, terutama yangg sedang menuntut ilmu” ujarnya.
“Kami juga mengembangkan program diaspora bagi para kader Muhammadiyah yangg sedang dirintis. Juga program internasionalisasi Muhammadiyah lantaran saat ini Muhammadiyah bukan lagi kejadian lokal alias nasional, apalagi internasional” lanjutnya.
Selanjutnya Ahmad Imam Mujaddid Rais dalam sambutan menyampaikan rasa syukurnya lantaran setelah sekian proses yangg dilewati, akhirnya program ini terselenggara juga. Pertanyaan dan permintaan mengenai danasiwa ini menurutnya sangat tinggi, tidak hanya dari pusat, melainkan juga dari daerah.
“Di Lazismu seringkali ada pertanyaan tentang danasiwa studi lanjut. Untuk itu, mudah-mudahan dengan beragam program danasiwa yangg kami luncurkan ini bisa memenuhi dahaga dan kesempatan yangg ada. Semoga ini dapat memenuhi peran Muhammadiyah dalam tantangan bingkisan demografi menuju wacana Indonesia Emas 2045” jelasnya. Ia juga menjelaskan bahwa Lazismu dan MPKSDI juga bekerja-sama dengan Majelis Pendidikan Tinggi dan Penelitian Pembangunan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
Kemudian, Agung Danarto dalam amanatnya menyampaikan bahwa program ini adalah corak perhatian serius Muhammadiyah terhadap kader-kadernya. Muhammadiyah sebagai organisasi yangg terbuka dapat menyebabkan akibat tersisihnya aktivis ideologiss oleh ahli-ahli yangg baru bergabung.
“Muhammadiyah semakin maju dan berkembang, sehingga memerlukan kompetensi kader yangg lebih baik juga. Terkadang kader-kader yangg sudah menjadi aktivis sejak muda bisa kalah dengan kader baru.” ungkapnya.
Baca Juga: Harga Mahal Komersialisasi Pendidikan
Oleh lantaran itu, program ini sangat strategis lantaran dapat memberikan pendidikan lanjut sekaligus program jangka panjang agar ke depannya Muhammadiyah diisi oleh aktivis-aktivis yangg terpanggil ideologisnya sejak awal. Upaya ini bisa menjadi awal yangg baik bagi Muhammadiyah ke depannya.
Tidak hanya itu, dia juga menyarankan kepada MPKSDI untuk mengadakan pusat info tentang pengadaan danasiwa di beragam lembaga, baik itu dasar, menengah, alias apalagi perguruan tingii. Informasi ini kudu dihimpun sehingga dapat diakses oleh semua kader. Begitu pula dengan danasiwa untuk menuntut pengetahuan keluar negeri, LPDP misalnya.
Imam Mahdi menyampaikan dalam sambutannya bahwa program ini merupakan upgrading dalam konteks pendidikan untuk kader-kader Muhamadiyah yangg terkendala pendidikannya lantaran aspek biaya. Selain pembiayaan, nantinya juga bakal ada program-program penunjang lainnya seperti pembinaan dan pengembangan kapabilitas untuk penerima beasiswa.
Nantinya bakal ada dua skema beasiswa, ialah untuk kader aktif minimal tingkat wilayah alias kader dari kaum mustadh’afin. Pada tahun ini, Imam Mahdi mengungkapkan bahwa danasiwa bakal tersedia dengan kuota sejumlah 250 orang untuk program S1 dan 150 untuk program S2. Untuk mahasiswa S1 bakal diberi support sebesar Rp4.000.000,- dan untuk S2 sebesar Rp5.000.000,-. Adapun untuk S3 pada program ini belum diadakan. Pendaftaran program ini diadakan dari tanggal 29 Juli-5 Agustus 2024.
“Ada beberapa perihal yangg menjadi perhatian kami selama melakukan seleksi. Pertama, penerima kudu mahasiswa dan kader aktif di ortom Muhammadiyah. Kedua, yangg berkepentingan kudu mempunyai potensi akademik. Lalu ketiga, penerima adalah dari kaum tidak mampu” jelas Imam.
Kemudian Imam menyampaikan bahwa pemberian duit danasiwa bagi para perima nantinya bakal diserahkan satu semester sekali dalam setahun. “Uang danasiwa bakal diberikan di semester ganjil dan semester genap.” jelas Imam.
Imam juga menegaskan bahwa calon penerima danasiwa kudu memerhatikan kelengkapan berkas. Nantinya bakal dirilis kitab pedoman bagi para pelamar beasiswa. Segala corak petunjuk dan pedoman kudu diikuti oleh para pelamar. Segala corak pelanggaran juga bakal dijatuhkan sanksi. Oleh lantaran itu, selama tidak ada pelanggaran alias kekurangan dalam melamar beasiswa, maka potensi untuk mendapatkan danasiwa tersebut bakal semakin besar. (-lsz)
English (US) ·
Indonesian (ID) ·