Materi 1 Seminar & Sosialisasi KHGT [Regional Sumatera] - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

Muhammadiyah merupakan sebuah aktivitas sosial keagamaan yangg berbasis pada Islam. Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yangg berkomitmen pada pembaruan pemikiran Islam serta aktif dalam beragam bagian kehidupan sosial. Muhammadiyah lahir sebagai respons terhadap realita sosial yangg dihadapi oleh umat Islam, terutama saat itu berada di bawah pengaruh kolonialisme. Gerakan Muhammadiyah didorong oleh keprihatinan terhadap perilaku keberagamaan yangg semakin menjauh dari sumber aliran Islam, ialah al-Quran dan hadis, serta adanya pengaruh kepercayaan keyakinan lain, masalah kemiskinan, dan kurangnya akses pendidikan. Oleh lantaran itu, Muhammadiyah sangat peduli dengan isu-isu ini dalam misi dakwahnya.

Salah satu rumor yangg tengah dihadapi oleh umat Islam saat ini adalah masalah penyatuan almanak Hijriah secara global. Sampai saat ini, belum ada sistem almanak Islam yangg bertindak secara universal di seluruh dunia. Kalender yangg digunakan dalam bumi Islam tetap berkarakter lokal alias regional, yangg mengakibatkan perbedaan dalam menentukan awal bulan kamariah di beragam negara dan wilayah. Hal ini menciptakan ketidakpastian dalam menentukan tanggal-tanggal krusial dalam kepercayaan Islam, seperti awal Ramadan alias Hari Raya Idul Fitri. Oleh lantaran itu, upaya untuk menyatukan almanak Hijriah secara dunia menjadi salah satu perhatian utama dalam organisasi Muslim saat ini.

Ketidaktersediaan almanak Hijriah Islam yangg berkarakter dunia mengakibatkan ketidakpastian dan inkonsistensi dalam penentuan hari-hari krusial dalam kepercayaan Islam di seluruh dunia. Sementara dalam almanak Masehi, tanggal-tanggal tertentu bakal selalu mempunyai hari yangg sama, seperti 1 Januari yangg selalu jatuh pada hari Ahad. Sedangkan almanak Islam yangg digunakan di beragam negara, penentuan awal bulan hijriah bisa berbeda-beda. Kasus yangg paling ekstrim yangg pernah terjadi adalah pada penetapan awal bulan Syawal 1420 H yangg ditetapkan bervariasi hingga empat hari ialah Kamis, Jum’at, Sabtu dan Ahad.2 Ketidakpastian semacam ini dapat membingungkan dan mengganggu perayaan-perayaan krusial dalam Islam, dan oleh lantaran itu, upaya penyatuan almanak Hijriah dunia menjadi sangat krusial untuk mengatasi masalah ini.

Dalam usahanya untuk menyelesaikan masalah penyatuan Kalender Hijriah Global yangg kompleks, Muhammadiyah telah mengambil langkah-langkah krusial melalui forum permusyawaratan tertinggi ialah Muktamar Muhammadiyah. Pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar tahun 2015, dinyatakan perlunya upaya penyatuan almanak Hijriyah secara internasional. Kemudian, pada Muktamar Muhammadiyah ke-48 tahun 2022, diambil keputusan untuk memberlakukan almanak Islam Global Unifikatif dengan tujuan menyatukan penentuan hari-hari ibadah dalam kepercayaan Islam. Langkah-langkah ini mencerminkan komitmen Muhammadiyah untuk mengatasi masalah ketidakpastian dalam menentukan awal bulan kamariah dan menyediakan almanak Hijriah yangg berkarakter global, sehingga umat Islam di seluruh bumi dapat merayakan peristiwa-peristiwa kepercayaan dengan konsistensi dan keseragaman. Selain diantara muktamar Muhammdiyah ke-47 dan 48, pada tahun 2016 diselenggarakan Seminar Internasional Penyatuan Kalender Hijriah (Uluslararasi Hijrî Takvim Birliği Kongresi / International Hijri Calendar Unity Congress / Mu’tamar Tauḥīd at-Taqwīm al-Hijrī ad-Duwalī) menghasilkan satu kesepakatan untuk mengangkat suatu almanak Hijriah dunia yangg disebut Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Untuk itu tulisan singkat ini menguraikan tiga topik, ialah KHGT dalam Muktamar Muhammadiyah Ke-47, Muktamar Muhammadiyah Ke-48 dan Muktamar Turki 2016.

Kalender Hijriah Global dalam Putusan Muktamar Muhammadiyah_Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.A.pdf

Kalender Hijriah Global dalam Putusan Muktamar Muhammadiyah_Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.A.ppt

-->
Sumber Tarjih.or.id
Tarjih.or.id