Bandung, Suara ‘Aisyiyah – Majelis Pendayagunaan Wakaf Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Barat mengadakan Workshop “Mobilisasi Wakaf Uang dan Sensus Aset Persyarikatan Muhammadiyah Jawa Barat.”
Kegiatan dilaksanakan pada Rabu (12/2) di Universitas Muhammadiyah Bandung. Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf PWM Jabar, Mohammad Ramdan Widi Irfan menjelaskan adanya workshop bermaksud mensosialisasikan praktik wakaf dalam corak tunai dan tentang pentingnya pendataan aset-aset yangg di miliki persyarikatan Muhammadiyah di Jawa Barat. “Ini merupakan amanah dari Pimpinan Pusat bahwa seluruh aset-aset itu kudu atas nama persyarikatan. Masih banyak tanah-tanah aset yangg memang belum atas nama persyarikatan,” ujarnya.
Ia pun menerangkan aktivitas workshop bakal dilakukan di kota-kota lainnya. “Acara ini bakal dilakukan di 5 kota. Setelah di Kota Bandung, kita bakal ke Kota lainnya, ialah Cirebon, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Bekasi.”
Senada, Wakil Ketua PWM Jabar yangg membawahi bagian majelis pendayagunaan wakaf, Dikdik Dahlan menilai penduduk Muhammadiyah kudu mulai tahu tentang konsep wakaf tunai. Menurutnya penggunaan wakaf berbentuk tunai bakal lebih efektif penggunaannya. Fakta di lapangan memperlihatkan bahwa tetap ada wakaf-wakaf berupa lahan tanah yangg sudah bertahun-tahun belum tergarap hingga kini, sehingga terbengkalai begitu saja.
Baca Juga: Fenomena Childfree dalam Pandangan Hidup Islam dan Kesehatan
“Selama ini masyarakat itu konsentrasi berwakaf tanah kekayaan tidak bergerak, sementara kekayaan tidak bergerak itu ujung-ujungnya banyak yangg tidak produktif. Untuk menanggulangi wakaf yangg belum produktif itu kita bakal melakukan filantropi lewat wakaf tunai ini,” katanya. “Ini krusial lantaran objek yangg diberikan berupa uang, dan setiap orang pastilah punya duit dan duit pun elastis penggunaannya. Tidak perlu menunggu kaya,” tambahnya.
Hal kedua bagi Dikdik yangg krusial adalah database aset persyarikatan, karena sampai sekarang belum terkumpul info komprehensif tentang aset-aset yangg ada di Muhammadiyah Jawa Barat. “Acara ini juga untuk database aset persyarikatan. Kita mau aset persyarikatan terdata dengan baik, lantaran yangg namanya info itu menjadi modal untuk segala aktivitas apa pun,” tegasnya
Ketua PWM Jawa Barat, Ahmad Dahlan menyambut baik adanya workshop ini. Ia berambisi aktivitas ini dapat memaksimalkan potensi penduduk Muhammadiyah Jawa Barat. “Di beberapa wilayah ada petunjuk wakaf yangg sampai 30 tahun lebih belum bisa dibangun, kita manfaatkan potensi seluruh penduduk Muhammadiyah untuk datang berwakaf tunai. Jadinya mereka tidak hanya berzakat, berinfaq dan bersedekah, tapi juga bisa berwakaf,” kata Ahmad Dahlan.
“Adanya aktivitas ini harapannya pola penyelenggaraan wakaf tunai bisa disepakati oleh seluruh peserta workshop, ialah diantaranya teknis pelaksanaan, langkah menghimpun dana, dan lainnya,” pungkasnya. (Moh Aqbil)-lsz
English (US) ·
Indonesian (ID) ·