Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA) Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisyiyah telah menggelar ‘Aisyiyah Update #4 dengan tema “izin Pertambangan bagi Organisasi Masyarakat: Berkah alias Musibah?” pada Sabtu (8/6) lampau guna mengkaji kebijakan pemerintah yangg memberikan kesempatan kepada ormas untuk mempunyai Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK).
Berdasarkan aktivitas tersebut, LPPA PP ‘Aisyiyah kemudian menerbitkan Minutes of Meeting (MoM) obrolan tersebut dengan angan menjadi pertimbangan PP ‘Aisyiyah maupun PP Muhammadiyah untuk merespon kebijakan tersebut.
Berdasarkan hasil diskusi, ada beberapa perihal yangg mesti menjadi pertimbangan pengambilan keputusan untuk menerima alias tidak tawaran izin tambang, ialah kudu memandang data, berhati-hati, ada aspek partisipasi dan keadilan. Selain itu perlu memperhatikan proses assesmen lokasi, AMDAL, masyarakat adat, operasi tambang dan paska tambang restorasi juga perlu dikelola dengan baik.
Muhammadiyah-‘Aisyiyah juga perlu mempertimbangkan apakah mempunyai sumber daya teknis, keuangan, dan SDM yangg memadai, serta perlu melakukan penilaian ekonomi dan finansial yangg lebih komprehensif juga kajian dari aspek legal.
Dalam konteks keagamaan, perlu memperhatikan norma ushul fikih darul mafasid muqaddaman ala jalbil masalih, mencegah kerusakan kudu lebih diutamakan daripada mengambil kemaslahatan. Kemudian dalam Q.s al-A’raf ayat 157 juga tertulis menghalalkan semua yangg baik dan mengharamkan semua yangg buruk. Dan Maqashid as-syariah, terutama hifzu nafs, hifzu nasl, dan hifzu bi’ah, lantaran pertambangan bukan jalan yangg baik untuk keselamatan bumi masa mendatang.
Baca Juga: Sejumlah Aktivis Desak Muhammadiyah Tolak Konsesi Tambang
Muhammadiyah-‘Aisyiyah hendak konsentrasi pada jati diri sebagai ormas yangg berfokus pada dakwah keagamaan, pendidikan, kesehatan, sosial, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat marginal. Muhammadiyah-’Aisyiyah adalah aktivitas islam amar maruf nahi munkar untuk mewujudkan
masyarakat Islam yangg sebenar-benarnya baldatun thoyibatun warobun ghofur.
Oleh karenanya, alih-alih menerima tawaran konsesi tambang, Muhammadiyah-‘Aisyiyah sebaiknya mendukung aktivitas transisi daya menuju daya terbarukan melalui perihal berikut:
- Mendorong inisiatif-inisiatif di tingkat lokal untuk terlibat dalam daya baru terbarukan yangg menegaskan ekonomi berkekuatan pulih, ekonomi yangg setara dan lestari.
- Memberikan masukan kepada pemerintah dalam proses merancang arahtransisi energi, termasuk masukan untuk arsip CIPP alias rencana investasi Just Energy Transition Partnership (JETP) agar lebih mengelaborasi aspek keadilan dan partisipasi wanita dalam transisi energi.
(sa)
English (US) ·
Indonesian (ID) ·