Kudus, Suara ‘Aisyiyah – Minggu (9/2), Kegiatan Pelatihan Pemilahan Sampah dihadiri Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Nor Muslikan, Sekretaris PDM Kudus Zulfa Kurniawan, serta beberapa personil PDM. Turut datang dalam aktivitas tersebut, Koordinator LLHPB, Noor Sulichah.
Dalam sambutannya, Purnawirawan Ketua Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Kabupaten Kudus menyampaikan bahwa aktivitas Pemilahan Sampah bermaksud untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah dan mengurangi timbulan limbah rumah tangga. Lebih lanjut beliau menyampaikan peserta sangat antusias sekali.
Pelatihan ini dibuka oleh Ketua PDM dengan menghadirkan beberapa pemateri, di antaranya Faesal Adam dari Paguyuban Mutiara serta Shinta Anggaraeni dari MLH PDM Kudus. Dalam paparannya, Faesal menyampaikan pentingnya penerapan konsep cegah, pilah, dan olah dalam pengelolaan sampah. “Yang pertama kudu kita lakukan adalah cegah, gimana agar sampah tidak muncul. Misalnya dengan membawa tumbler dan tas shopping sendiri agar kita tidak terus-menerus menghasilkan sampah plastik,” ujarnya.
Baca Juga: Kepemimpinan Perempuan dalam Mendorong Perdamaian
Langkah selanjutnya adalah pilah, ialah memisahkan sampah organik, anorganik, dan residu. “Sampah kudu dipisahkan antara organik, anorganik, dan residu. Sampah organik bisa dijadikan kompos alias diolah dengan bioaktifator, sedangkan anorganik bisa didaur ulang alias masuk ke bank sampah. Sisa residu yangg tidak bisa diolah harusnya menjadi satu-satunya jenis sampah yangg dibuang ke TPA,” jelasnya.
Dan Olah, ialah mengolah sampah baik organik maupun anorganik. Dalam sesi kedua, dengan Shinta Anggaraeni membimbing peserta dalam praktik pembuatan bioaktifator, cairan yangg mempercepat proses penguraian sampah organik. Dengan dimoderatori Endang Sri Handayani, Ketua LLHPB Kudus, obrolan yangg dilanjutkan dengan praktik membikin bioaktifator ini menjadi lebih renyah dan asyik. “Dengan bioaktifator, sampah organik bisa lebih sigap terurai dan tidak menimbulkan bau,” jelas Sinta.
Noor Sulichah menyampaikan pengetahuan yangg didapat hari ini bakal ditindak lanjuti dan di share ke relawan LLHPB Kab Kudus dan diharapkan masyarakat dapat lebih aktif dalam memilah dan mengelola sampah di tingkat rumah tangga, sehingga dapat mengurangi jumlah sampah yangg berhujung di Tempat Pembuangan Akhir. Ibu2 ‘Aisyiyah bisa menjadi pemasok perubahan dalam perihal pemilahan dan pengolahan sampah. (NS)-lsz
English (US) ·
Indonesian (ID) ·