Konsolidasi Nasional Muhammadiyah Hasilkan 9 Poin Penting - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Sleman, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menggelar Konsolidasi Nasional Muhammadiyah pada Sabtu-Ahad (27-28/7) di Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta.

Acara yangg diikuti oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Majelis, Lembaga, Biro, dan Organisasi Otonom tingkat pusat, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah se-Indonesia, Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah-‘Aisyiyah, dan Direktur Rumah Sakit Muhammadiyah-‘Aisyiyah ini bermaksud untuk membahas masalah-masalah strategis persyarikatan, keumatan, dan kebangsaan.

Dalam Risalah Konsolidasi yangg telah diterbitkan, terdapat 9 pokok pembahasan yangg dihasilkan pada Konsolidasi ini.

Pertama, Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Warga Muhammadiyah diminta untuk memahami, mematuhi, dan mensosialisasikan KGHT sebagai manhaj yangg berdasarkan Al-Quran, As-Sunnah, dan ijtihad berkemajuan.

Kedua, Dakwah dan Isu Sosial. Muhammadiyah perlu memperkuat dakwah untuk mengatasi masalah sosial seperti gambling online, korupsi, kekerasan, ketahanan keluarga, dan pengangguran. Fokus juga pada literasi dan solusi untuk melindungi anak-anak dari pengaruh negatif.

Ketiga, Keadilan Sosial. Pemerintah dan Muhammadiyah kudu bekerja sama untuk menegakkan keadilan sosial dengan kebijakan afirmatif yangg mengurangi kesenjangan sosial dan membatasi peran oligarki.

Baca Juga: Memaknai Tujuh Pelajaran Ahmad Dahlan

Keempat, Transisi Pemerintahan. Transisi pemerintahan hasil Pemilu 2024 kudu berfokus pada menciptakan ekosistem kebangsaan yangg kondusif, memperkuat demokrasi, meritokrasi, good governance dan persatuan nasional.

Kelima, Pemilihan Kepala Daerah 2024. Persiapkan pemilihan kepala wilayah dengan seksama, hindari kecurangan dan politik uang, dan pilih calon dengan integritas dan moralitas tinggi yangg mengutamakan kepentingan rakyat.

Keenam, Dakwah Ekonomi. Muhammadiyah berkomitmen memperkuat dakwah dalam bagian ekonomi dan pengelolaan tambang sesuai dengan aliran Islam dan tata kelola profesional.

Ketujuh, Pendidikan. Pendidikan kudu menjadi pilar utama dalam membangun masa depan bangsa dengan karakter berbasis ketaatan dan akhlak, serta menguasai sains dan teknologi. Sistem pendidikan kudu holistik dan transformatif.

Kedelapan, Tanwir Muhammadiyah. Muhammadiyah bakal mengadakan Tanwir pada 15-18 November 2024 di Kupang, Nusa Tenggara Timur, bertepatan dengan Milad ke-112.

Kesembilan, Pengelolaan Tambang. Majelis konsolidasi nasional mendukung dan memperkuat keputusan PP Muhammadiyah tentang pengelolaan tambang dengan beberapa pertimbangan. (sa)

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id