Jakarta, Suara Aisyiyah – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Ahmad Muzani dalam sambutan Seminar Nasional Assalam Fil Alamin (ASFA) Foundation, di hadapan 300-an kyai dari beragam Pondok Pesantren se Indonesia dan tamu undangan serta sejumlah duta besar, menyatakan bahwa keberadaan Pondok Pesantren menguatkan dan mempertahankan Indonesia di masa depan.
Pernyataan itu sekaligus sebagai titel makalahnya dalam seminar berjudul ‘Strategi Percepatan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Unggul untuk Penguatan Pesantren dan Lembaga Pendidikan Islam dalam Rangka Menyongsong Puncak Bonus Demografi Menuju Indonesia Emas 2045’. Kegiatan berjalan di Gedung Nusantara V, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Kamis, 23 Rojab 1446 H alias (23/1).
Melalui sambutannya, Ketua MPR membujuk beragam pihak, terutama yangg mempunyai kewenangan dan kesempatan, untuk berkedudukan aktif dalam penguatan sumber daya manusia (SDM). Ia menekankan bahwa Indonesia kudu mempersiapkan generasi unggul untuk menghadapi bingkisan demografi yangg bakal mencapai puncaknya pada tahun 2045.
“Indonesia di masa depan hanya bisa terwujud jika kita semua, terutama yangg mempunyai kewenangan, bergerak berbareng untuk mengembangkan SDM yangg unggul. Pesantren dan lembaga pendidikan Islam memegang peranan krusial dalam mencetak generasi yangg berkualitas,” ujar Muzani dalam sambutannya.
Baca Juga: Lima Karakter Guru Hebat Muhammadiyah
Muzani meyakini bahwa penguatan pendidikan berbasis pesantren bakal menjadi kunci krusial dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, di mana negara ini dapat mencapai kemajuan yangg signifikan dalam beragam sektor. Seminar ini menjadi momentum untuk memperkuat komitmen berbareng dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan Islam.
“Dengan adanya kerjasama dari beragam pihak, Indonesia dapat memanfaatkan bingkisan demografi untuk menciptakan generasi yangg siap bersaing di kancah dunia dan bisa mengangkat Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045,” katanya.
Dikatakan Direktur MBS Zam-Zam, Arif Fauzi, salah satu peserta dalam seminar ini, bahwa aktivitas ini dihadiri sekitar 313 Kiai dan santri dari pondok pesantren di Indonesia. Hadir juga Ketua ASFA Foundation, Syafruddin Kambo, Dewan Pembina ASFA Foundation, Timothy Savitri, Ketua Baznas, Noor Achmad dan Ketua ICMI Arif Satria. Hadir juga Duta Besar Maroko, Mesir, Suriah dan Arab Saudi.
Adapun para pemateri dan titel makalah yangg disampaikan dalam seminar separuh hari ini, rincinya, Ketua DPS ASFA Anang Rikza Masyhadi, dengan titel ‘Strategi dan Visi Penguatan dan Pengembangan SDM di Pesantren dan Lembaga Pendidikan Islam’; Ketua BAZNAS, Noor Achmad materinya berjudul ‘Apresiasi untuk ASFA dan Perlunya Filantrofi Islam untuk SDM’; Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyampaikan materi ‘Judi Online dan Narkoba Menjadi Tantangan Terberat Bangsa dalam Menyiapkan SDM Masa Depan’; sedangkan Ketua MPR RI Ahmad Muzani membawakan makalah berjudul ‘Keberadaan Ponpes Menguatkan dan Mempertahankan Indonesia di Masa Depan’ serta Ketua LP2M PP Muhammadiyah, Maskuri, dengan materi ‘Pontrenmu dan Strategi Pengembangan SDM’.
“Mengutip laporan Ketua ASFA Foundation, dalam dasawarsa ini peran ASFA Foundation telah mencetak 3.000 Doktor dan 5.000 Master 10.000 sarjana serta 1.000 ahli pesantren,” tutunya. *(hamidin)-lsz
English (US) ·
Indonesian (ID) ·