Kampanye Bebas TBC, UNISA Yogyakarta Bersama Dinas Kesehatan DIY Selenggarakan Pelatihan Kader Satriya - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Dinas Kesehatan DIY, melalui program Kampus Bebas TBC, mencanangkan training kader dengan nama Kader “Satriya,” singkatan dari Siaga Tanggap TBC di Yogyakarta, dengan tagline “Mentes” (Menuju Eliminasi Tuberkulosis).

Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama antara Dinas Kesehatan DIY, Yayasan Siklus Indonesia, dan Universitas ‘Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta.

Pada Jumat (2/8) UNISA Yogyakarta menggelar aktivitas Pelatihan Kader Pencegahan TBC yangg berjalan di Gedung A SW Lantai 3.15. Pelatihan ini diikuti oleh 32 mahasiswa yangg merupakan perwakilan dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan beragam organisasi mahasiswa di lingkungan UNISA Yogyakarta.

Acara dimulai dengan sambutan dan pembukaan oleh Ismarwati, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UNISA. Dalam sambutannya,  Ismarwati menekankan pentingnya peran mahasiswa dalam mendukung program kesehatan masyarakat.

“Mahasiswa mempunyai potensi besar untuk menjadi pemasok perubahan dalam masyarakat. Dengan bekal pengetahuan yangg memadai, mereka dapat membantu menyebarluaskan info tentang pencegahan TBC dan mendorong penemuan dini,” ujarnya.

Ketua Satgas TB UNISA, Tiwi Sudyasih menjelaskan pentingnya aktivitas ini dalam upaya pencegahan TBC di kalangan mahasiswa.

“Kami berambisi training ini dapat membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan keahlian yangg diperlukan untuk menjadi kader pencegahan TBC yangg efektif. Keterlibatan aktif mahasiswa sangat krusial dalam upaya kita menekan nomor penyebaran TBC,” katanya.

Pelatihan ini dipandu oleh Tiwi Sudyasih dan menghadirkan beberapa narasumber mahir Edwin Daru Anggara dari Dinas Kesehatan DIY, memberikan materi tentang kebijakan dan pengetahuan dasar mengenai TBC.

Baca Juga: Mycoplasma Pneumonia

“Kebijakan yangg baik kudu didukung oleh kesadaran dan partisipasi masyarakat, termasuk mahasiswa. Peran aktif kalian sangat dibutuhkan dalam penerapan kebijakan ini,” jelas Edwin.

Aziz Ar Rafiq dari Dinas Kesehatan Sleman, juga memberikan pemaparan mengenai situasi TBC di Kabupaten Sleman. “Data menunjukkan bahwa Sleman tetap menghadapi tantangan besar dalam penanganan TBC. Dukungan dari seluruh komponen masyarakat, termasuk mahasiswa, sangat diperlukan untuk mempercepat eliminasi TBC,” ungkap Aziz.

Selain itu, Risma SKM dari Yayasan Siklus Indonesia menjelaskan peran kader dalam program TBC. “Kader TBC mempunyai peran strategis dalam melakukan edukasi, penyuluhan, dan skrining. Mereka menjadi ujung tombak dalam mendeteksi dan mencegah penyebaran TBC di komunitas,” terang Risma.

Kegiatan ini merupakan inisiatif dari Tim TB Dinas Kesehatan DIY bekerja sama dengan Yayasan Siklus Indonesia dan didukung oleh UNISA Yogyakarta.

Tindak lanjut dari training ini adalah aktivitas community outreach alias penyuluhan dan skrining TBC oleh mahasiswa. “Kami berharap, setelah training ini, para kader dapat langsung terjun ke lapangan dan melakukan penyuluhan serta skrining TBC di organisasi masing-masing,” tutup Tiwi Sudyasih.

Pelatihan kader pencegahan TBC ini diharapkan dapat memberikan akibat positif dalam upaya pencegahan dan penanganan TBC, khususnya di lingkungan kampus dan masyarakat sekitar.

Keterlibatan aktif mahasiswa sebagai kader “Satriya” diharapkan bisa meningkatkan kesadaran dan penemuan awal TBC, sehingga dapat menekan nomor penyebaran penyakit ini di Yogyakarta. (Edwin/sa)

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id