8 bulan yang lalu
Sukoharjo, Suara ‘Aisyiyah – Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) Kabupaten Sukoharjo secara resmi dikukuhkan dalam sebuah aktivitas yangg berjalan di SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo pada Ahad (2/2/25). Kegiatan ini dihadiri sekitar 70 peserta yangg mewakili 12 Pimpinan Cabang Muhammadiyah serta pengurus JATAM.
Pengukuhan ini sekaligus menjadi langkah awal bagi JATAM dalam mengoptimalkan pemberdayaan petani Muhammadiyah di bawah naungan Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sukoharjo.
Acara diawali dengan angan yangg dipimpin oleh Wakil Ketua PDM Sukoharjo, Wiwaha Aji Santosa. Dalam kesempatan tersebut, Ketua MPM PDM Sukoharjo, Kuswaji mengungkapkan harapannya agar JATAM dapat menjadi penggerak utama dalam memaksimalkan potensi pertanian Muhammadiyah.
“JATAM bukan sekadar organisasi, tetapi wadah bagi petani Muhammadiyah untuk berkembang bersama. Kita mau pertanian ini dikelola secara optimal,” ujarnya.
Baca Juga: Perempuan dan Energi Terbarukan (ETB)
Sementara itu, Ketua PDM Sukoharjo, Djumari menegaskan bahwa Muhammadiyah sebagai aktivitas tajdid (pembaharuan) tidak hanya berfokus pada bagian keagamaan dan pendidikan, tetapi juga turut serta dalam pengembangan sektor pertanian sebagai bagian dari dakwah yangg kudu dikelola dengan serius.
Dalam aktivitas tersebut, Ketua MPM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Fatchur Rochman memberikan pembekalan dan menekankan pentingnya penerapan pengetahuan dalam aktivitas Muhammadiyah.
“Saya bukan lulusan pesantren, tetapi pertanian. Saya memilih berkhidmat di Muhammadiyah untuk mengabdikan pengetahuan yangg saya pelajari, dan MPM adalah wadah yangg paling sesuai untuk itu,” tuturnya.
Dengan adanya pengukuhan ini, JATAM Sukoharjo diharapkan dapat menjadi sarana pemberdayaan petani Muhammadiyah, mengembangkan pertanian berbasis teknologi dengan nilai-nilai Islam, serta berkontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi umat. (Dimas Sanjaya/PDM Sukoharjo)-sa
English (US) · 
Indonesian (ID) · 