Islam dan Lingkungan: Membangun Keharmonisan dengan Alam melalui Perspektif Manhaj Tarjih Muhammadiyah - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 8 bulan yang lalu

Yogyakarta – Di tengah rumor lingkungan yangg semakin mendesak, Islam menawarkan perspektif yangg holistik untuk menjaga keberlanjutan bumi. Hal ini dibahas secara mendalam dalam Kajian Santri Cendekia Forum yangg bertema “Islam dan Lingkungan – Perspektif Manhaj Tarjih Muhammadiyah” di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 27 Januari 2025. Dengan menghadirkan Ustaz Niki Alma Febriana Fauzi, pengajar Ilmu Hadis UAD sekaligus personil Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) PP Muhammadiyah, forum ini mengupas gimana aliran Islam menjadi pedoman dalam menciptakan harmoni antara manusia dan alam.

Dalam obrolan ini, Islam diposisikan sebagai aliran yangg tidak hanya mengatur aspek spiritual, tetapi juga memberikan perhatian unik pada keberlanjutan lingkungan hidup. Islam, sebagaimana yangg dijelaskan oleh Ustaz Niki, mempunyai sifat syumuliyah (komprehensif) yangg mencakup seluruh aspek kehidupan manusia.

“Ajaran Islam tidak hanya relevan untuk masa tertentu alias tempat tertentu, tetapi bertindak sepanjang era dan untuk seluruh umat manusia. Islam mengajarkan pentingnya keseimbangan dalam menjalankan peran manusia sebagai khalifah di bumi,” kata Ustaz Niki. Peran ini, lanjutnya, mencakup menjaga alam (istikhlaf), memakmurkannya (istimar), dan menjadikannya sebagai bagian dari ibadah kepada Allah.

Sementara itu, Manhaj Tarjih Muhammadiyah menawarkan metodologi pemahaman kepercayaan yangg relevan dengan persoalan kontemporer, termasuk rumor lingkungan. Dalam perihal ini, pendekatan yangg digunakan mencakup tiga aspek utama:

    1. Pendekatan Bayani: Pemahaman teks kepercayaan secara literal.
    2. Pendekatan Burhani: Pemanfaatan pengetahuan pengetahuan modern untuk memahami konteks ayat alias hadis.
    3. Pendekatan Irfani: Refleksi spiritual untuk menangkap nilai-nilai mendalam dalam teks agama.

Dengan pendekatan ini, ayat-ayat Alquran dan sabda yangg sebelumnya hanya dipahami secara tekstual sekarang dapat dimaknai secara ekologis. Misalnya, sabda tentang rekomendasi Rasulullah untuk mematikan lentera sebelum tidur tidak hanya dimaknai sebagai tindakan untuk mencegah kebakaran, tetapi juga sebagai rayuan untuk irit energi, yangg relevan dengan upaya konservasi sumber daya.

Dalam Islam, menjaga alam bukan hanya tanggung jawab sosial, tetapi juga corak ibadah. Alquran menegaskan bahwa kerusakan di bumi disebabkan oleh tangan manusia (QS. Ar-Rum: 41). Maka, upaya konservasi lingkungan, seperti menanam pohon, mengurangi penggunaan daya kotor, dan mendukung daya terbarukan, adalah corak nyata dari ibadah yangg sesuai dengan semangat rahmatan lil alamin.

Sebagai kepercayaan yangg mencakup seluruh aspek kehidupan, Islam mengajarkan bahwa hubungan manusia dengan lingkungan adalah gambaran tanggung jawab sebagai khalifah di muka bumi. Dengan memadukan nilai-nilai keislaman, pengetahuan pengetahuan modern, dan kearifan lokal, umat Islam diharapkan dapat menjadi pelopor dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. Sebab, seperti yangg diajarkan Rasulullah, menjaga alam adalah bagian dari menjaga kehidupan itu sendiri.

Kolaborasi untuk Masa Depan yangg Berkelanjutan

Melalui obrolan ini, para peserta diajak untuk memahami bahwa solusi terhadap persoalan lingkungan memerlukan kerjasama lintas sektor. Muhammadiyah, melalui Majelis Tarjih dan Tajdid, telah memulai langkah dengan menerbitkan pedoman seperti Fikih Air dan menyelenggarakan program-program ramah lingkungan lainnya. Kolaborasi dengan Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC), Green Faith Indonesia, Pusat Tarjih Universitas Ahmad Dahlan, dan organisasi lain juga terus diperluas untuk mengatasi krisis suasana secara kolektif.

Forum ini juga menjadi arena obrolan interaktif antara peserta dan pembicara. 92 orang peserta datang secara luring di Masjid Islamic Center UAD, 19 peserta melalui ZOOM, dan lebih dari 42 orang streaming melalui Youtube. Peserta antusias mengusulkan pertanyaan seputar peran umat Islam dalam menjaga lingkungan serta upaya yangg dapat dilakukan secara kolektif untuk mengurangi akibat perubahan iklim.

“Kami berambisi aktivitas seperti ini dapat terus bersambung dan menjangkau lebih banyak kalangan,” ujar Ketua Panitia, Muhammad Ziaul Albab. “Kolaborasi antara generasi muda dan para ustadz sangat krusial untuk menciptakan solusi berbasis nilai-nilai Islam dalam menghadapi krisis lingkungan,” ungkapnya.

Sebagai tindak lanjut, Kajian Santri Cendekia Forum bakal mengadakan dua kajian lanjutan pada 1 dan 22 Februari 2025. Tema yangg bakal diangkat adalah “Peran Umat Islam mengenai Isu Lingkungan di Dunia Internasional” dan “Muhammadiyah dan Upaya Pemeliharaan Lingkungan”, dengan menghadirkan pembicara mahir lainnya. Rangkaian Kajian ini dapat diikuti live streamingnya melalui kanal youtube GreenFaith Indonesia.

=================
Narahubung:
Sukowati (081510767004)
Farah (08112551236)
=================

Tentang Kajian Santri Cendekia Forum

Kajian Santri Cendekia Forum adalah wadah obrolan untuk santri dan mahasiswa yangg bermaksud membahas isu-isu strategis dari perspektif Islam. Forum ini berkomitmen untuk membangun kesadaran dan tindakan nyata dalam menjaga kelestarian bumi sesuai dengan aliran agama. Santri Cendekia Forum jenis Pengajian Islam dan Lingkungan ini merupakan kerjasama antara Pusat Tarjih Universitas Ahmad Dahlan, Muslims for Shared Action on Climate Impact (MOSAIC), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Cabang Fakultas Agama Islam, UAD, dan Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Ilmu Hadis, UAD.

Tentang MOSAIC Indonesia
https://mosaic-indonesia.com/  

MOSAIC adalah singkatan dari Muslims for Shared Action on Climate Impact alias Kolaborasi Umat Muslim untuk Dampak Perubahan Iklim. Pembentukan MOSAIC Indonesia merupakan salah satu  tindak lanjut dari Kongres Umat Islam untuk Indonesia Lestari sebagai sebuah wadah komunikasi dan tindakan berbareng antara beragam golongan masyarakat. MOSAIC adalah aktivitas kolaboratif yangg terdiri dari beragam aktivitas yangg bermaksud untuk memobilisasi umat Indonesia untuk memajukan dekarbonisasi dan keberlanjutan di Indonesia. Dipandu oleh aliran Islam, aktivitas ini melibatkan para pemimpin Islam dan memobilisasi pemuda Muslim untuk bergerak mendukung solusi iklim. Berbagai inisiatif MOSAIC bermaksud untuk menyoroti titik jumpa antara Islam dan suasana serta memberdayakan umat untuk mendorong tindakan suasana di Indonesia.

Tentang Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah
https://tarjih.or.id/

Majelis Tarjih dan Tajdid merupakan lembaga ijtihad jama’i (organisatoris) di lingkungan Muhammadiyah yangg anggotanya terdiri dari orang-orang yangg mempunyai kompetisi ushuliyyah dan ilmiah dalam bidangnya masing-masing. Aktivitas intelektual yangg menjadi domain tugas Majelis Tarjih dilakukan dengan mengikuti seperangkat pedoman manhaj tarjih. Tiga tugas pokok Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah, yaitu: pertama, melakukan pengkajian aliran kepercayaan Islam untuk menjadi pedoman baik penduduk Persyarikatan Muhammadiyah maupun umat Islam. Dalam perihal ini Majelis Tarjih telah menyusun sejumlah tuntunan seperti Fikih Air, Fikih Tata Kelola, Fikih Kebencanaan, dan lain-lain. Kedua, melakukan pengkaderan ulama. Ketiga, memberikan fatwa merupakan jembatan antara cita ideal syariah di satu pihak dan realitas kongkret masyarakat di pihak lain.

Tentang GreenFaith Indonesia

Greenfaith Indonesia (GFI) adalah bagian dari GreenFaith, sebuah organisasi lintas kepercayaan internasional yangg bekerja untuk keadilan suasana di akar rumput, mempunyai staf di 13 negara di Afrika, Asia, Eropa dan Amerika. Didirikan pada tahun 1992, GreenFaith bekerja dengan misi untuk membangun aktivitas lingkungan dan suasana lintas kepercayaan di seluruh bumi dan visi untuk membangun organisasi ekonomi yangg handal dan peduli yangg memenuhi kebutuhan semua orang dan melindungi planet ini. Didirikan pada tahun 2022, GF Indonesia berfokus pada kampanye dan pengembangan kapabilitas organisasi lintas kepercayaan dan personil jaringan mereka dalam konteks keadilan daya dan iklim. Kami bergerak melalui pendidikan dan kampanye tentang aliran multi-agama yangg berangkaian dengan lingkungan hidup. Kami mengapresiasi aktivitas keagamaan di Indonesia yangg aktif dalam tindakan perubahan iklim. GF secara aktif mengkampanyekan dan memberikan training mengenai keadilan suasana dan membangun jaringan organisasi multi kepercayaan untuk perubahan suasana melalui aliran agama.

-->
Sumber Tarjih.or.id
Tarjih.or.id