Teheran, InfoMu.co – Misi Iran untuk PBB mengatakan, kesepakatan terobosan dengan Arab Saudi memulihkan hubungan bilateral bakal membantu membawa penyelesaian politik untuk perang Yaman selama bertahun-tahun. Iran dan Arab Saudi pada pekan lampau sepakat untuk membangun kembali hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan mereka setelah tujuh tahun ketegangan nan membawa dua pusat kekuatan regional ke periode bentrok dan memicu ketegangan di seluruh wilayah.
Iran telah lama dituduh oleh pemerintah Barat dan master PBB memberikan senjata kepada Houthi. Militer Barat telah berulang kali mencegat kapal-kapal Yaman nan membawa senjata Iran di Laut Merah. Teheran sendiri kerap membantah tuduhan mempersenjatai Houthi. China memediasi terobosan diplomatik besar antara Teheran dan Riyadh, nan diyakini secara luas mengurangi kemungkinan bentrok bersenjata antara saingan regional, baik secara langsung maupun dalam bentrok proksi.
Mengutip pernyataan dari misi PBB Iran, instansi buletin IRNA mengatakan , kesepakatan dengan Arab Saudi bakal mempercepat upaya untuk memperbarui kesepakatan gencatan senjata nan telah berakhir, membantu memulai perbincangan nasional, dan membentuk pemerintahan nasional nan inklusif di Yaman.
Lewat Dialog Gencatan senjata, nan terpanjang dari bentrok Yaman, berhujung pada bulan Oktober. Namun, kedua belah pihak menahan diri untuk tidak mengambil tindakan eskalasi serius nan dapat menyebabkan pertempuran memanas, lantaran negosiasi sedang berjalan antara Houthi dan Arab Saudi untuk memperbarui perjanjian. Houthi tampaknya menyambut baik kesepakatan itu, sekaligus mengecam Amerika Serikat (AS) dan Israel, musuh utama Iran. “Kawasan ini memerlukan kembalinya hubungan normal antara negara-negaranya, di mana masyarakat Islam dapat memperoleh kembali keamanannya nan lenyap akibat intervensi asing, nan dipimpin oleh Zionis dan Amerika,” kata Mohamed Abdulsalam, ahli bicara pemberontak dan kepala negosiator. (sindo)