Hamim Ilyas: Pengabaian Penerapan KHGT pada Umat Islam Menghasilkan Hutang Zakat 10T USD - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Makassar – Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) PP Muhammadiyah Kembali menggelar Seminar Nasional Sosialisasi Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). Untuk Putaran ke-4 ini, Seminar Nasional Sosialisasi KHGT bekerja-sama dengan Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH), pada Sabtu-Ahad, 27-28 Januari 2024 di Hotel Arya Duta Makassar.

Acara pembukaan digelar pada Sabtu, 27 Januari 2024 siang. Dalam sambutannya, Rektor UNISMUH, Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag. menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya atas dilaksanakannya aktivitas Seminar Nasional Sosialisasi KHGT yangg bekerja-sama dengan UNISMUH. Ambo Asse juga mengapresiasi Langkah MTT PP Muhammadiyah dalam memperjuangkan KHGT. Kalender Hijriah alias Kalender Islam itu sebenarnya sudah lama diharapkan, oleh karenanya jika kemudian Muhammadiyah menerbitkan KHGT maka sama halnya kita melakukan apa yangg Allah inginkan sejak awal. Ayat:
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَ رَ شَهْرًا
Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah adalah berjumlah 12 bulan. (QS. At-Taubah: 36).
Firman Allah di atas sebenarnya sudah menegaskan jumlah bulan itu pasti 12, dari harinyapun jelas di sabda Rasulullah saw, pada sabda “Asy yahru hakadza wa hakadza”, 29 baru 30, berfaedah bulan itu berganti, dan jika dilahirkan menjadi sebuah kalender, maka itu merupakan sebuah kemajuan dan perkembangan peradaban Islam.

Hisab tidak mungkin bid’ah jika pada kenyataannya terdapat ayat yangg menjelaskannya:
…فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ…
barang siapa di antara Anda yangg meyakini (melihat dan menghisab) bulan Ramadhan sudah masuk maka berpuasalah (QS. Al-Baqarah: 185)

Kata syahr pada ayat tersebut berarti waktu dan bukan benda. Belum lagi firman Allah lain yangg berbunyi:
وَلِتَعْلَمُوا۟ عَدَدَ ٱلسِّنِينَ وَٱلْحِسَابَ
dan agar Anda mengetahui bilangan tahun-tahun dan kalkulasi (QS. Al-Isra’: 12).
Mengetahui tahun artinya mengetahui kalender, dan ayat tersebut menyatakan untuk mengetahui tahun kudu dilakukan metode hisab.
Sementara itu, Ketua MTT PP Muhammadiyah, Dr. Hamim Ilyas, M.Ag., dalam sambutannya menyebutkan, Seminar kali ini diadakan untuk para pegiat MTT, Aisyiah dan PTM Wilayah Sulawesi. Hamim menegaskan bahwa Seminar ini adalah bagian dari keberlanjutan bagian proses keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 di Makassar dan ke-48 di Surakarta. KHGT bukan hanya sebuah program organisasi namun juga aliran kepercayaan Islam, di mana dalam Risalah Islam Berkemajuan (RIB) Muhammadiyah yangg memuat konsep, aktivitas dan perkhidmatan. Salah satu perkhidmatan Islam berkemajuan adalah perkhidmatan dunia yangg kemudian termanifestikan dalam KHGT. Muara Seminar ini bakal dibawa ke MUNAS Tarjih 1 abad ke 32 di Pekalongan pada bulan Februari besok, yangg kemudian bakal diterapkan pada bulan Muharrom tanggal 1 tahun 1446 yangg bakal datang.
Dampak belum diterapkannya KHGT bagi umat Islam selama ini pada hakikatnya telah membuang 11 hari yangg tidak terhitung dalam hitungan amal ditiap tahun. Jika kemudian dijumlahkan dalam setiap tahun maka akumulasinya adalah sekian tahun umat Islam tidak bayar amal sejumlah 10 trilliun USD. Oleh karenanya menerapkan KHGT adalah pelunasan hutang peradaban sekaligus amal yangg selama ini menjadi tanggung jawab kita bersama.
Selanjutnya, Prof. Dr. Syamsul Anwar, M.A., selaku Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa dengan berkenannya UNISMUH bekerjasama berbareng Pimpinan Pusat sudah membawa keberkahan pada UNISMUH melalui hasil legalisasi UNGGUL dari BAN PT tanggal 23 Januari lalu. Terlebih UNISMUH mempunyai observatorium di lantai 17 yangg ini semakin menambah posisi kuat UNISMUH dalam penerapan KHGT di kancah global. KHGT kudu menggunakan kata “Tunggal” lantaran banyak almanak lain yangg juga menyatakan dirinya sebagai almanak dunia padahal tetap terikat dengan zonasi.

Pembahasan KHGT ini sejatinya sudah muncul di 1939, ialah oleh Ahmad Muhammady Syakir (Ahli Hadis Mesir) dari sabda ini “Ash-shaumu yauma tashuumuun, wal-fithru yauma tufthiruun, wal-adh-haa yauma tudhahhuun” (Puasa Ramadhan adalah pada hari dimana kalian semua bersama-sama berpuasa. Idul Fithri adalah pada hari dimana kalian semua bersama-sama ber-’Iedul Fitri. Dan ‘Idul Adha adalah juga pada hari dimana kalian semua bersama-sama ber-’Iedul Adha), sabda ini menjadi indikasi kuat bahwa sejatinya umat Islam semestinya mempunyai tanggal dan hari yangg satu di seluruh dunia. Muhammadiyah tidak boleh capek dan kudu terus berupaya untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang KHGT demi pembaharuan dan membangun gambaran baik Islam di mata dunia. *Abd

-->
Sumber Tarjih.or.id
Tarjih.or.id