Surabaya, Suara ‘Aisyiyah – Wisuda ke-110 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) menjadi momen spesial bagi Muhammad Iqbal Rahman. Pasalnya, Da’i Muda Muhammadiyah Jawa Timur ini dianugerahi penghargaan Prestasi Non Akademik lantaran hafal Al-Qur’an 30 juz. Acara wisuda ini berjalan pada Sabtu (1/2) di Gedung KH. Saifuddin Zuhri, UIN Sunan Ampel Surabaya. Pada sesi pertama wisuda, sebanyak 620 mahasiswa dari beragam jenjang pendidikan, mulai dari sarjana, pascasarjana, hingga doktor, resmi dikukuhkan sebagai lulusan UINSA.
Bagi Iqbal, penghargaan ini merupakan kejutan yangg tidak disangka-sangka. Ia tidak mendapatkan info sebelumnya bahwa bakal ada apresiasi unik dari pihak kampus. “Saya merasa sangat kaget dan terharu. Sebelumnya tidak ada pemberitahuan dari pihak kampus alias panitia, sehingga saat diumumkan di depan umum, saya betul-betul terkejut. Alhamdulillah, ini adalah penghargaan terbaik yangg saya terima langsung dari Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya,” ujar Iqbal sapaan akrabnya, dengan penuh rasa syukur.
Iqbal bukanlah sosok yangg baru dalam bumi dakwah dan prestasi. Sebagai seorang Dai Muda Muhammadiyah Jawa Timur, dia telah banyak berkontribusi dalam syiar Islam. Salah satu pencapaian gemilangnya adalah meraih Juara 1 dalam Lomba Da’i Muda Tingkat Nasional yangg diselenggarakan di Bandung pada tahun 2022. Selain itu, dia juga dikenal sebagai mahasiswa yangg mendapatkan danasiwa penuh melalui jalur Mandiri Prestasi Tahfidzul Qur’an di UINSA. Dengan danasiwa ini, dia sukses menyelesaikan studinya di Program Studi Pendidikan Agama Islam hanya dalam tujuh semester.
“Alhamdulillah, saya bisa kuliah di UINSA tanpa biaya melalui danasiwa Tahfidzul Qur’an. Hal ini sangat membantu saya dalam menempuh pendidikan hingga akhirnya bisa menyelesaikan studi dalam waktu tujuh semester,” tambahnya.
Penghargaan ini juga merupakan corak keistiqomahan Iqbal dalam menimba pengetahuan di kampusnya, pasalnya Iqbal setiap sore di kampusnya membimbing kawan teman angkatannya untuk menyimak setoran mahfuz Al Qur’an, tidak hanya itu Iqbal juga sosok mahasiswa yangg pintar, tekun dan ulet. Dan banyak kawan sekelas dan seangkatan nya yangg mengaguminya. “Alhamdulillah, saya bisa kuliah di UINSA tanpa biaya melalui danasiwa Tahfidzul Qur’an. Hal ini sangat membantu saya dalam menempuh pendidikan hingga akhirnya bisa menyelesaikan studi dalam waktu tujuh semester,” tambahnya.
Baca Juga: Waspada Gaslighting! Bisa Jadi Ada di Sekitarmu
Salah satu tokoh PWM Jawa Timur, Syamsuddin merasa bangga atas prestasi dan penghargaan yangg diberikan oleh Kader IMM UINSA ini, pasalnya Syam inilah yangg menguji skripsinya tersebut. “Kami merasa bangga memandang kader Muhammadiyah yangg terus berprestasi dan mengasah potensinya, baik di bagian akademik maupun keagamaan. Terlebih lagi, Iqbal juga merupakan kader aktif IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) UINSA yangg selalu menunjukkan semangat dalam belajar dan berdakwah,” ungkap Syamsuddin, yangg karib disapa Pak Syam.
Ia juga menegaskan pentingnya mendukung kader-kader potensial seperti Iqbal agar ke depan mereka dapat lebih berkontribusi bagi umat dan persyarikatan. “Saya berambisi kader seperti Iqbal terus kita support. Mereka adalah aset berbobot bagi Muhammadiyah, dan prestasi yangg diraih Iqbal ini adalah bukti nyata bahwa kader Muhammadiyah bisa bersaing dan memberikan kontribusi yangg nyata,” tambahnya.
Wisuda ini bukanlah akhir bagi perjalanan akademik Iqbal. Mubaligh muda Muhammadiyah ini mengungkapkan harapannya untuk melanjutkan studi ke jenjang S2 agar bisa lebih berkembang dan menginspirasi lebih banyak kader Muhammadiyah. “Saya merasa sangat senang bisa menyelesaikan pendidikan S1 di UINSA. Namun, ini bukan akhir perjalanan saya. Saya berambisi bisa melanjutkan studi ke jenjang S2 agar dapat terus mengembangkan pengetahuan dan memotivasi kader-kader Muhammadiyah lainnya untuk berprestasi,” ujarnya.
Prosesi wisuda ke-109 dan 110 berjalan dari pukul 08.00 hingga 11.00 dan ditutup dengan penyerahan beragam penghargaan. Salah satu momen spesial dalam aktivitas ini adalah ketika Rektor UINSA, Ahmad Muzakki, secara langsung menyerahkan penghargaan kepada Iqbal sebagai corak apresiasi atas hafalannya terhadap 30 juz Al-Qur’an.
Dengan beragam pencapaiannya, Iqbal Rahman telah membuktikan bahwa ketekunan dalam menuntut ilmu, baik pengetahuan kepercayaan maupun akademik, bakal selalu berbuah manis. Dia menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain bahwa kesuksesan bukan hanya diukur dari nilai akademik semata, tetapi juga dari dedikasi, keistiqamahan, dan kontribusi nyata bagi umat. (Syamsul Arifin Hadi)-lsz
English (US) ·
Indonesian (ID) ·