Hadir di Daerah 3T, Wamendikdasmen Fajar Sapa Guru - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 9 bulan yang lalu

Sintang, Suara ‘Aisyiyah – Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus berkomitmen untuk mewujudkan jasa Pendidikan berbobot untuk semua.

Di antara ikhtiar tersebut adalah memastikan adanya pendidikan berbobot bagi wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Komitmen ini terwujud melalui kunjungan Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq di Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Pada kesempatan tersebut, Wamendikdasmen datang dalam sarasehan dan perbincangan pendidikan transformatif berbareng Kepala Sekolah dan pemangku kepentingan pendidikan di kabupaten Sintang, Jumat (17/1/25). Tak kurang 150 kepala sekolah datang dalam kesempatan tersebut, dari tingkat SD hingga SMA/SMK.

Dalam sambutan pembukaanya, Wakil Bupati Sintang, Melkianus menegaskan bahwa kehadiran Wamendikdasmen di Sintang merupakan bukti keberpihakan negara bagi daerah-daerah terpencil guna memastikan pemerataan akses pendidikan.

“Kehadiran pak Wamen sangat krusial bagi kami, khususnya dalam bumi pendidikan. Dengan luasnya wilayah kabupaten Sintang, perlu mendapatkan perhatian kementerian khususnya dalam perihal prasarana dan kesejahteraan tenaga pendidik,” terangnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, Rita Hastarita, “Sebagai wilayah 3T, Sintang mempunyai tantangan cukup besar dalam bagian pendidikan, baik dari sisi geografis maupun dari sisi kesenjangan akses pendidikan dan pemerataan ekonomi. Hal ini menjadi priroritas pemerintah provinsi dalam upaya pemerataan pendidikan di Kalimantan Barat.”

Menanggapi perihal ini, Wamendikdasmen Fajar menjelaskan bahwa Presiden Prabowo telah mengamanatkan kepada personil kabinet agar terjun langsung ke lapangan untuk mendengar dan menerima masukan dari rakyat.

“Ini dilakukan untuk merasakan suasana jiwa masyarakat, pembimbing dan pemangku kepentingan pendidikan untuk memastikan program prioritas pendidikan,” jelas Fajar.

Baca Juga: Perempuan dan Penguasaan Ilmu Pengetahuan

Melalui perbincangan ini, Wamendikdasmen mau memastikan penyelesaian persoalan esensial pendidikan melalui perumusan kebijakan yangg efektif.

“Kata kuncinya adalah pentingnya penguatan kemauan politik pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dalam penerapan kebijakan pendidikan,” jelas laki-laki original Sukabumi ini.

Dalam perihal anggaran, Fajar menegaskan bahwa kemauan politik ini menjadi kata kunci dalam pengelolaan anggaran pendidikan. “Perlu diketahui bahwa Kemendikdasmen hanya mengelola 4% dari total anggaran pendidikan dalam APBN. Sisa anggaran itu disitribusikan melalui biaya daerah. Oleh lantaran itu, komitmen seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah wilayah menjadi sangat penting,” jelasnya.

Lebih dari itu, Fajar menegaskan bahwa komitmen negara dalam perihal pendidikan sangat jelas khususnya dalam perihal kesejahteraan guru. “Pak Presiden Prabowo sangat jelas bahwa pemerintah bakal memberikan tunjangan pembimbing melalui program yangg berjenjang dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Dalam kesempatan ini, Wamendikdasmen juga mendengar beragam keluhan dan curhatan dari para pembimbing dan kepala sekolah di Sintang. Di antara persoalan krusial wilayah adalah mengenai tunjangan penghasilan pegawai.

Mengenai perihal ini, melalui Sesditjen GTK dijelaskan bahwa pemenuhan tunjangan ini sangat berjuntai pada nomenklatur dan keahlian finansial daerahnya masing-masing.

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id