Sieradmu.com Klaten – Pemerintah Kabupaten Klaten bakal memperketat publikasi sertifikat laik higenis dan sehat (SLHS) setelah kejadian luar biasa dugaan keracunan menu makanan yangg dialami puluhan siswa SMPN 1 Wedi beberapa waktu lalu.
Dinas Kesehatan telah mengambil sampel makanan yangg di distribusikan SPPG yangg berada di Desa Sembung, Kecamatan Wedi beberapa hari lalu.
“Kita tetap menunggu hasil penelitian dari sampel makanan berupa nasi, sayur, ayam dan susu yang telah dikirim ke Laboraturium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Yogyakarta dan memerlukan ebebrapa hari hasil penelitian tersebut turun”,kata Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo kepada sieradmu.com, kemarin (12/10/2025).
Dijelaskan setelah hasil penelitian laboraturium sampel makanan yangg sempat menyebabkan para siswa SMPN 1 Wedi mengalami mual, muntah dan lemas setelah mengkonsumsi menu MBG berbareng info keluhan dari para korban dan penjelasan pihak SPPG nantinya bakal dikirim ke Badan Gizi Nasional untuk diambil tindakan mengenai operasional SPPG Sembung.
“Yang berkuasa memutuskan mengenai operasional SPPG Sembung setelah kasus dugaan keracunan adalah dari pihak BGN, meski demikian Pemkab bakal memperketat penerbitaan SLHS”,jelasnya.
Hamenang meminta seluruh SPPG di Klaten menerapkan SOP SPPG MBG untuk mendukung program nasional makan bergizi cuma-cuma yangg memuat pedoman keamanan dan kualitas pangan untuk pengolaahan makanan cuma-cuma yangg mencakup higiane personil penerimaan dan penyimpanan bahan baku, pengolahan dan pemorsian, pencucian peralatan hingga distribusi.
“SOP ini krusial agar makanan yangg dikonsumsi dalam program MBG tersebut aman, sehat , bergizi dan memenuhi standar dari Kemenkes serta BGN”,pungkas Hamenang. (Nur)

1 minggu yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·