Purwokerto, Suara ‘Aisyiyah – Majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Banyumas menyelenggarakan Pelatihan Mubalighat selama dua hari pada 25-26 Rajab 1446 H alias (25-26/1). Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta dari beragam Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) se-Kabupaten Banyumas.
Dengan mengusung tema “Pelatihan Mubalighat ‘Aisyiyah yangg Mencerahkan dan Menggembirakan untuk Menjadi Mubalighat yangg Mumpuni“, training ini bermaksud memberikan bekal pengetahuan dan keahlian bagi para mubalighat agar bisa menjalankan dakwah secara ahli dan efektif. Kegiatan ini didukung oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kabupaten Banyumas, LAZISMU dan Kantor Layanan (KL)-nya di PDA Banyumas, BAZNAS Kabupaten Banyumas, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), dan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Bertempat di Aula Gedung Abu Daldiri, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas, training ini menghadirkan narasumber yangg mahir di bidangnya. Diharapkan, aktivitas ini dapat meningkatkan kualitas mubalighat dalam menyampaikan pesan dakwah yangg mudah diterima dan berkesan bagi masyarakat.
Ketua MTK PDA Banyumas Ida Munawwaroh, menyampaikan angan agar training ini memberikan faedah yangg luas bagi para calon mubalighat. “Ilmu yangg diperoleh dalam training ini diharapkan dapat membuka hati, menumbuhkan semangat, serta mencetak mubalighat yangg cerdas, berkarakter, membahagiakan, dan berfaedah bagi umat. Semoga training ini tidak hanya terbatas di tingkat daerah, tetapi juga merambah ke ranting-ranting melalui pembinaan berkelanjutan, sehingga ‘Aisyiyah semakin kokoh sebagai aktivitas dakwah yangg menjangkau seluruh lapisan masyarakat,” ujarnya.
Baca Juga: Pakistan dan Jejak-Jejak Sejarah Dinasti Mughal
Ketua PDM Banyumas, M. Djohar turut memberikan apresiasi kepada PDA atas inisiatif dan penyelenggaraan aktivitas ini. Ia menegaskan bahwa tabligh merupakan tugas utama dalam menyebarkan aliran Islam di tengah masyarakat. “Peran para Bunda di ‘Aisyiyah sangat krusial dalam menyebarkan Islam yangg mencerdaskan, menggembirakan, dan memajukan,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua PDA Banyumas, Zakiyah, dalam sambutannya sekaligus membuka acara, menyampaikan bahwa salah satu karakter unik ‘Aisyiyah adalah komitmen kuat untuk menjadi wanita yangg berfaedah bagi family dan umat. “Semoga aktivitas ini membawa keberkahan dan memperkuat peran mubalighat dalam dakwah,” ungkapnya.
Peserta mendapat pembekalan mengenai Manhaj Tabligh dan pentingnya peran wanita dalam dakwah. Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber. Mereka yangg datang pada kesempatan ini adalah Zakiyah, Yuyu Yuniawati, Ida Munawwaroh, Nasiyah, Mintaraga Eman Surya, Ahmad Kahar Muzaki, dan Tintin Kustini.
Selama pelatihan, suasana yangg tercipta tidak hanya penuh kesungguhan dalam belajar, tetapi juga kehangatan dan kebersamaan. Diskusi golongan serta beragam aktivitas interaktif menjadikan aktivitas ini tidak hanya berfaedah secara akademik, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarsesama personil ‘Aisyiyah. Peserta juga diajak untuk meningkatkan keagamaan dan ketakwaan melalui sesi shalat tahajud berbareng serta kajian ayat suci Al-Qur’an. “Segala upaya kita bermaksud untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bertawakal diri kepada-Nya atas segala hasil yangg kita upayakan,” kata salah satu peserta.
Sebagai penutup, Ketua MTK, Ida Munawwaroh, memberikan sesi motivasi, berbagi pengalaman dan kisah inspiratif dalam bumi dakwah. Ia menegaskan bahwa menjadi seorang mubalighat bukan hanya soal menyampaikan aliran Islam, tetapi juga memberikan teladan yangg baik dalam kehidupan sehari-hari. (Rhani)-lsz
English (US) ·
Indonesian (ID) ·