Kairo, Suara ‘Aisyiyah – Pendiri yayasan Maskanul Huffadz, Oki Setiana Dewi menyampaikan sambutan dalam Musyawarah Cabang Istimewa (Musycabis) ke-9 Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Mesir dan ke-10 Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Mesir yangg diadakan di Grand Royal Palace (Qasr El-Maliki), Nasr City, Kairo, pada Selasa (9/7/2024).
Oki Setiana Dewi menyampaikan ucapan terima kasih dan rasa hormat lantaran diberikan kesempatan untuk datang dalam aktivitas Musycabis PCIA dan PCIM Mesir. Ia juga mengungkapkan rasa bangga berada dalam aktivitas tersebut berbareng orang-orang yangg luar biasa.
“Sebelum saya menyampaikan beberapa hal, saya bangga untuk datang pada aktivitas ini, dimana pada aktivitas hari ini digabungkan dengan aktivitas kepedulian terhadap Palestina. Hal ini menunjukkan kontribusi Muhammadiyah tidak hanya berada dalam pendidikan dan kesehatan, namun juga sosial kemanusiaan. Kontribusi nyata yangg sama-sama kita saksikan pada hari ini,” ujar wanita kelahiran 13 Januari 1989 ini.
“Kita telah menyaksikan berbareng gimana ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah menunjukkan kontribusi nyatanya dengan mengawali aktivitas ini dengan beragam macam aktivitas ke-Palestinaan, yangg membikin saya dan teman-teman di sekitar meneteskan air mata. Dengan mendengar puisi yangg sangat indah, dengan tayangan-tayangan yangg sangat bagus yangg disuguhkan dengan hati, dan sampai ke hati kami,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pendakwah dan tokoh utama movie Ketika cinta bertasbih ini mengatakan bahwa Muhammadiyah datang di tengah masyarakat Indonesia, telah berkontribusi tidak hanya di Indonesia namun juga di manca negara, selama bertahun-tahun dan apa yangg telah dilakukan oleh para pendahulu, bakal terus bisa melangkah dengan adanya kader-kader yangg sangat luar biasa.
Perempuan lulusan S3 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta ini juga berharap, kader PCIA dan PCIM Mesir dapat memanfaatkan kesempatan belajar di Al Azhar Mesir dengan sebaik-baiknya lantaran banyak orang di Indonesia yangg lebih saleh dan berilmu, namun tidak mendapatkan kesempatan belajar di Al Azhar.
Baca Juga: Kemampuan Bertahan dan Berlari
“Allah SWT mengizinkan teman-teman semua untuk datang disini, belajar disini, berbareng dengan masyayikh yangg sangat luar biasa disini, adalah sebuah hidayah yangg sangat luar biasa, ditambah lagi teman-teman berada dalam organisasi Muhammadiyah, dimana teman-teman digembleng, teman-teman berbareng yangg mempunyai satu visi misi untuk memberikan pengabdian yangg besar kepada Indonesia dan juga manca negara, InsyaaAllah,” tambahnya.
Selain itu, wanita kelahiran Kota Batam ini menekankan kiprah alumni Universitas al Azhar terasa di beragam bagian dunia.
“Kemanapun saya pergi ke beragam macam negara, selalu ada alumni-alumni al Azhar yangg kemudian menjadi ustadz di beragam macam negara tersebut. Maka, saya mau menyampaikan kepada teman-teman semua berbahagialah dan bersyukurlah kepada Allah SWT, lantaran Allah SWT memilih teman-teman semua untuk berada disini, maka berterima kasih kepada Allah SWT, dengan betul-betul meraih pengetahuan yangg sebanyak-banyaknya,” terangnya.
Di akhir sambutannya, Oki Setiana Dewi mengingatkan pentingnya lingkungan untuk senantiasa menguatkan diri dalam berdakwah.
“Tidak hanya diperlukan pengetahuan tapi juga diperlukan lingkungan yangg membikin teman-teman istikamah bergerak antusias untuk terus berada di jalan dakwah, lantaran sebagian orang gugur di jalan dakwah ini, tidak sabar, tidak kuat, dan mundur, sehingga membikin rugi dirinya sendiri,” pungkasnya. (Hilma A’yunina/sa)
English (US) ·
Indonesian (ID) ·