Bebas Boncos - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

 Nakita.ID

Sc: Nakita.ID

Oleh: Aliyya Firdausy*

Momen gajian menjadi momen yangg ditunggu-tunggu setiap bulan oleh banyak orang lantaran menjadi waktu “sedikit bernapas” dari momentum menghemat di akhir bulan. Bisa check-out keranjang e-commerce alias sekadar membeli makanan lezat yangg disuka.

Namun, pernahkah teman-teman mengalami, baru saja gajian tapi rasanya duit sudah menipis saja? Bisa jadi, perihal ini disebabkan lantaran manajemen finansial yangg kurang tepat. Keterampilan dalam mengelola finansial pribadi adalah keahlian hidup yangg sangat penting. Dengan bijak dalam mengelola finansial pribadi sejak dini, kita sudah mengambil andil dalam menjaga diri kita di masa yangg bakal datang.

Bagi pemula, pengelolaan finansial dapat dimulai dengan menetapkan mindset. Ibaratnya, jika duit sedikit saja tidak bisa mengatur, gimana jika kelak mempunyai duit yangg lebih banyak? Maka dari itu, mari kita upayakan mengelola berapapun duit yangg kita miliki.

Ada tiga perihal dasar sebagai bekal untuk memulai mengatur keuangan, ialah memahami cash flow pribadi, mengatur anggaran bulanan, dan siapkan biaya darurat. Cash flow alias arus kas adalah laporan keluar masuk keuangan.

Memahami cash flow pribadi artinya adalah Anda mempunyai kesadaran atas duit pribadi yangg masuk dan keluar, baik dari jumlahnya hingga ke mana saja duit tersebut mengalir. Untuk dapat mengetahui aliran cash flow, Anda bisa memulainya dengan mencatat semua pemasukan dan pengeluaran.

Untuk mempermudah pencatatan, dapat menggunakan aplikasi pencatatan finansial yangg banyak tersedia di Playstore maupun App Store. Dengan mempunyai catatan perincian pengeluaran, kita mendapatkan info cash flow yangg bisa digunakan untuk mengevaluasi performa keuangan. Prinsip kedua adalah mengatur anggaran alias budget bulanan.

Baca Juga: Menikah untuk Menghindari Zina, Apa Iya?

Setelah mengetahui gimana cash flow pribadimu, langkah selanjutnya adalah dengan mengatur budget bulanan. Jadikan info cash flow sebagai patokan dalam mengatur budget bulanan. Gunakan pola yangg paling sesuai dengan kebutuhanmu. Apabila setelah pertimbangan dari info cash flow dirasa pengeluaran pada suatu sektor dapat dikurangi untuk menghemat, maka Anda dapat menyesuaikan budget tersebut.

Ada banyak metode pembagian budget bulanan terkenal seperti 50:30:20 alias 80:20. Pembagian budget ini kembali lagi dari kenyamanan. Keluarkan dulu kewajiban-kewajiban di awal bulan dan masukkan dalam anggaran bulanan. Lalu, setelah Anda mengetahui berapa jumlah budget bulanan per bulan, Anda dapat memisahkannya pada rekening yangg berbeda. Jangan samakan rekening tabungan dengan rekening spending. Hal ini untuk menjaga agar duit tabungan tidak digunakan untuk keperluan harian.

Prinsip terakhir adalah menyiapkan biaya darurat. Dana darurat merupakan fondasi dari piramida keuangan. Sesuai namanya, maka fondasi kudu dibangun secara kuat dan kokoh, untuk dapat melindungi tangga piramida di atasnya. Dana darurat adalah biaya yangg digunakan untuk berhati-hati andaikan terjadi sesuatu perihal yangg tidak diinginkan. Misalnya ada pengeluaran mendesak alias tiba-tiba kehilangan pekerjaan.

Ada banyak pendapat mengenai berapa banyak jumlah biaya darurat yangg kudu dipersiapkan. Namun idealnya, setidaknya Anda mempunyai biaya darurat sebesar tiga kali dari jumlah pengeluaran bulanan kamu. Dengan ini, Anda dapat memperkuat selama tiga bulan tanpa penghasilan, tentu saja sembari mencari sumber penghasilan lainnya. Perlu diingat bahwa tabungan biaya darurat kudu berupa aset yangg likuid alias mudah untuk dicairkan. Aset likuid contohnya seperti rekening tabungan alias reksadana pasar uang, sehingga andaikan sewaktu-waktu dibutuhkan, mudah dicairkan.

Sebagai awalan, Anda bisa mulai menerapkan prinsip ini pada bulan ini. Mulailah pelan-pelan dan bertahap. Tidak perlu muluk-muluk, cukup konsisten dan disiplin. Semoga berhasil!

*Communication Enthusiast

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id