Ayah, Tak Sekedar Pemberi Nafkah - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 tahun yang lalu

Oleh: Annisa Fithria

Pengasuhan anak merupakan salah satu tugas paling krusial dan mendasar dalam family dan secara luas terhadap kehidupan manusia. Kualitas pengasuhan yangg diterima seorang anak sangat menentukan gimana anak tersebut bakal tumbuh dan berkembang, baik secara fisik, emosional, kognitif, maupun sosial. Secara tradisional, pengasuhan anak sering kali lebih banyak diidentikkan dengan peran ibu dan dianggap sebagai sosok utama yangg bertanggung jawab.

Namun, dalam realitas yangg lebih kompleks, peran pengasuhan tidak hanya terbatas pada ibu saja. Ayah juga mempunyai kontribusi yangg signifikan dalam pengasuhan anak. Sayangnya, peran ayah dalam pengasuhan sering kali diabaikan. Banyak aspek yangg mempengaruhi perihal ini, termasuk stereotip kelamin yangg menganggap bahwa pengasuhan adalah domain eksklusif ibu, serta tekanan sosial dan budaya yangg membentuk persepsi tentang tugas dan tanggung jawab ayah dalam keluarga.

Pentingnya peran ayah dalam pengasuhan tidak boleh diremehkan. Ayah yangg terlibat aktif dalam pengasuhan anak dapat memberikan akibat positif yangg luas, mulai dari support emosional, stimulasi intelektual, hingga pembentukan keahlian sosial anak. Peran ayah dalam pengasuhan merujuk pada segala corak keterlibatan ayah dalam kehidupan sehari-hari anak, seperti memberikan kasih sayang, support emosional, bimbingan, dan pengajaran.

Ayah yangg aktif dalam pengasuhan membantu menciptakan lingkungan yangg mendukung untuk perkembangan anak secara holistik, mencakup aspek fisik, emosional, kognitif, dan sosial.

Penelitian juga telah menunjukkan bahwa keterlibatan ayah dalam pengasuhan mempunyai akibat positif yangg signifikan terhadap perkembangan anak. Ayah yangg terlibat condong memberikan stimulasi intelektual yangg berbeda, membangun keahlian sosial anak melalui model peran yangg positif, dan membantu anak mengembangkan kesejahteraan emosional yangg lebih baik.

Dampak Positif Keterlibatan Ayah

Ayah mempunyai peran krusial dalam meningkatkan keahlian akademik anak dengan memberikan rangsangan intelektual melalui aktivitas seperti membaca bersama, membantu mengerjakan PR, dan bermain permainan edukatif, yangg membantu mengembangkan keahlian kognitif yangg kuat.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan ayah yangg aktif terlibat dalam pendidikan mereka condong mempunyai prestasi akademik lebih tinggi dan minat yangg lebih besar dalam belajar. Interaksi ayah dengan anak sering kali mendorong eksplorasi, pemikiran kritis, dan kreativitas, serta membangun dasar yangg kuat untuk pemikiran analitis melalui permainan yangg melibatkan strategi dan logika.

Keterlibatan ayah dalam pengasuhan juga berakibat pada keahlian komunikasi dan empati anak. Ayah yangg aktif mengasuh anak condong mengajarkan langkah berinteraksi, berbagi, dan bekerja sama dalam tim.

Baca Juga: Self-Love dan Keberanian Menjadi Diri Sendiri

Anak-anak yangg mempunyai hubungan baik dengan ayah mereka biasanya lebih mudah berbaur dengan kawan sebaya, mempunyai keahlian komunikasi yangg lebih baik, dan menunjukkan empati yangg tinggi. Sebagai model peran, ayah menunjukkan langkah menghadapi tantangan sosial, mengambil keputusan, dan berinteraksi dengan orang lain secara positif.

Anak-anak condong meniru perilaku ayah mereka, sehingga ayah yangg menunjukkan sikap hormat, tanggung jawab, dan kerja keras bakal menginspirasi anak untuk mengangkat nilai-nilai tersebut dalam kehidupan mereka. Ayah yangg menjadi teladan positif membantu anak mengembangkan karakter kuat dan keahlian untuk menghadapi tantangan sosial dengan percaya diri.

Tantangan dan Dukungan dalam Keterlibatan Ayah

Salah satu halangan terbesar yangg dihadapi ayah dalam pengasuhan adalah stigma sosial dan budaya yangg menganggap pengasuhan anak sebagai tanggung jawab utama ibu, sementara ayah diharapkan menjadi pencari nafkah. Stereotip kelamin ini membikin ayah yangg mau terlibat dalam pengasuhan sering kali merasa tertekan dan kurang didukung, sehingga kurang percaya diri.

Pentingnya peran seimbang antara ayah dan ibu dalam pengasuhan tidak bisa diabaikan lantaran ketidakseimbangan ini dapat mempengaruhi dinamika family dan perkembangan anak. Ketika ayah kurang terlibat, beban pengasuhan jatuh sepenuhnya pada ibu, menyebabkan stres dan kelelahan, serta anak-anak kehilangan faedah dari perspektif dan support ayah. Oleh lantaran itu, krusial bagi family untuk membagi tanggung jawab pengasuhan secara seimbang dan aktif antara ayah dan ibu.

Kebijakan dan support masyarakat sangat krusial untuk mendukung keterlibatan ayah dalam pengasuhan. Kebijakan seperti libur ayah, jam kerja fleksibel, dan lingkungan kerja yangg ramah family memungkinkan ayah untuk lebih terlibat tanpa mengorbankan pekerjaan mereka.

Program edukasi dan kampanye sosial yangg meningkatkan kesadaran bakal pentingnya peran ayah dapat mengubah persepsi dan norma sosial yangg ada. Dukungan dari organisasi melalui golongan support ayah, kelas parenting, dan aktivitas organisasi membantu ayah merasa lebih percaya diri dan dihargai dalam peran pengasuhan, yangg pada akhirnya berfaedah bagi perkembangan anak.

Keterlibatan ayah dalam pengasuhan membawa akibat positif yangg luas terhadap perkembangan anak, termasuk keahlian mengelola stres, support emosional, kepercayaan diri, dan kesejahteraan emosional. Stimulasi intelektual dari ayah berkontribusi pada peningkatan keahlian akademik, sementara hubungan mereka membantu mengembangkan keahlian komunikasi dan empati anak.

Oleh lantaran itu, krusial bagi masyarakat untuk mendorong peran ayah dalam pengasuhan, mengatasi stigma sosial, dan menjaga keseimbangan peran antara ayah dan ibu sehingga generasi mendatang bakal tumbuh dalam lingkungan family yangg seimbang dan harmonis.

*Penulis adalah Dosen FEB Universitas Ahmad Dahlan, Qualified Wealth Planner

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id