Pekalongan, Suara ‘Aisyiyah – Majelis Tabligh dan Ketarjihan Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah menyelenggarakan Pengajian Semarak Muharram 1446 H berbareng Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah Pekalongan Timur bertempat di Masjid Dyausyams Jl Sriwedari GG Mentari Poncol Pekalongan Timur.
Pengajian dihadiri oleh Ibu Walikota Pekalongan Inggit Soraya juga ibu Camat Pekalongan Timur Ningsih serta dihadiri oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kota Pekalongan serta perwakilan dari Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah se-Kota Pekalongan. Tema pengajian pada siang hari ini adalah Peran Perempuan di masa Hijrah dan ‘Aisyiyah di Masa Kini dengan pemateri Nurjanah.
Nurjanah menyampaikan bahwa peran wanita di masa Hijrah Rasullullah diantaranya adalah Asma binti Abu Bakar, Aisyah dan Ummu Salamah. “Peran Asma yangg pada saat itu tetap mengandung rela bersusah payah mengantarkan bekal makan untuk Rasullah dan Abu Bakar dan ‘Aisyah juga mengantarkan dua unta yangg bakal dipakai oleh Rasulullah dan Abu Bakar. Sementara peran Ummu Salamah adalah membantu perjuangan Rasulullah di masa Hijrah” jelasnya.
Peran perempuan-perempuan dahsyat tersebut menginspirasi Siti Walidah alias yangg lebih dikenal dengan Nyai Ahmad Dahlan yangg melahirkan organisasi besar ‘Aisyiyah di Jogjakarta.
Inggit Soraya menambahkan bawah perjuangan wanita pada masa Hijrah juga menginspirasi wanita dahsyat di Indonesia diantaranya Fatmawati sebagai penjahit Sang Saka Merah putih dan juga Raden Ajeng Kartini yangg membawa wanita dari yangg hanya berkedudukan di sumur dapur dan kasur tapi bisa mendapatkan kesempatan untuk menuntut pengetahuan sehingga mendapatkan kesetaraan pendidikan dengan kaum laki-laki.
Peran wanita tersebut yangg sampai sekarang membawa faedah untuk masyarakat. Apalagi organisasi ‘Aisyiyah yangg awalnya konsentrasi di bumi pendidikan kemudian melebarkan perhatiannya di beragam bagian termasuk kesehatan dengan Klinik Pratamanya, demikian yangg disampaikan oleh Ketua TP PKK Kota Pekalongan Inggit Soraya. (Eka Wahyuningsih)-lsz
English (US) ·
Indonesian (ID) ·