AGPAII Sukses Gelar Munas ke-2 dan Olimpiade PAI Nasional di UM Bandung: Dorong Revitalisasi Pendidikan Agama untuk Indonesia Emas 2045 - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 11 bulan yang lalu
Musyawarah Nasional (Munas) ke-2 Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII)

WARTAMU.ID, Bandung – Dewan Pengurus Pusat (DPP) Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) sukses menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) ke-2, expansive last Olimpiade Pendidikan Agama Islam (PAI), dan seminar nasional di Auditorium KH Ahmad Dahlan, Kampus Universitas Muhammadiyah (UM) Bandung pada 9-10 November 2024. Kegiatan ini menjadi ajang penting dalam memperkuat peran guru PAI dan mengukuhkan komitmen AGPAII untuk mendukung pendidikan agama di Indonesia.

Dalam sambutannya, Ketua Umum DPP AGPAII, Endang Zenal, menyampaikan perjuangan AGPAII yang telah berdiri sejak 2007 dalam menyebarluaskan informasi dan memperkuat pendidikan agama hingga ke tingkat paling bawah. “Jumlah guru agama Islam di Indonesia mencapai sekitar 248 ribu orang, baik PNS, P3K, maupun honorer di sekolah negeri maupun swasta. Namun, yang telah menyelesaikan Pendidikan Profesi Guru (PPG) belum mencapai setengahnya,” ujar Endang.

Endang menekankan pentingnya mempertahankan pendidikan agama dalam kurikulum nasional sebagai landasan pembentukan karakter bangsa. “Kami mengajak semua pihak untuk memastikan pendidikan agama tetap ada dalam kurikulum, baik melalui undang-undang maupun pasal-pasal lainnya,” tegasnya.

Endang juga menguraikan tiga tujuan utama revitalisasi pendidikan agama Islam, yaitu untuk membangun keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia. Menurutnya, tanggung jawab pendidikan agama tidak hanya diemban oleh guru agama, tetapi juga oleh seluruh pengajar mata pelajaran lainnya. “Kami berharap dapat bersama-sama membangun akhlak siswa karena tantangan ke depan semakin besar,” tambahnya.

Seminar nasional yang menyertai acara ini menghadirkan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Atip Latipulhayat, yang menekankan pentingnya Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai fondasi dalam sistem pendidikan nasional. “PAI harus menjadi sarana basal dalam menjamin tegaknya negara kita. Namun, pengajaran PAI saat ini masih cenderung menyampaikan agama Islam tanpa menghadirkan esensinya,” ujar Atip. Ia mengajak para pengajar untuk lebih kreatif dalam menghadirkan ajaran Islam yang relevan dan bermakna, mengikuti metode dakwah Rasulullah SAW.

Rektor UM Bandung, Herry Suhardiyanto, turut memberikan pandangan bahwa revitalisasi pendidikan agama merupakan langkah strategis menuju pencapaian Indonesia Emas 2045. “Pendidikan agama harus tetap dipertahankan dan tidak boleh ada pihak yang mendiskreditkannya,” ujarnya. Herry menyoroti pentingnya inovasi dalam pengajaran PAI agar lebih sesuai dengan karakteristik siswa saat ini serta memperkuat peran guru sebagai pembentuk karakter bangsa.

Di sela-sela Munas, AGPAII juga menggelar Olimpiade PAI Nasional yang kali ini diikuti oleh 84 peserta dari berbagai jenjang pendidikan. Ketua Pelaksana AGPAII, Syaekudin, menjelaskan bahwa ajang ini merupakan kompetisi nasional ketiga yang diselenggarakan oleh AGPAII. Olimpiade dibagi menjadi dua sesi utama, yakni tes berbasis komputer (CBT) dan presentasi dengan tema moderasi beragama. Syaekudin menyebutkan, “Setiap jenjang pendidikan memiliki tantangan berbeda. Peserta SD berkisah tentang moderasi beragama, peserta SMP menulis esai, dan peserta SMA/SMK membuat presentasi.”

Melalui kegiatan ini, Syaekudin berharap dapat mencetak juara-juara kompeten yang tidak hanya memiliki kemampuan dalam bidang pendidikan agama Islam, tetapi juga mampu mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sehari-hari. Ia menyampaikan apresiasi kepada UM Bandung yang telah mendukung terselenggaranya acara ini dengan menyediakan fasilitas terbaik.

Seminar nasional yang diadakan sebagai bagian dari Munas dan Olimpiade PAI ini juga menghadirkan berbagai tokoh, di antaranya Komite III DPD Destita Khairilisani dan Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmad. Kegiatan ini diharapkan menjadi landasan bagi AGPAII dan seluruh pendidik agama untuk terus memperkuat pendidikan agama di Indonesia dalam menghadapi tantangan world serta mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Dibaca: 2,252

-->
Sumber wartamu.id
wartamu.id