8 Alasan Pentingnya Latihan Fisik Mandiri pada Lansia - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 9 bulan yang lalu

 Simpul rakyat

Ilustrasi: Simpul rakyat

Oleh: Riska Risty Wardhani dan Fitri Yani*

Menurut World Health Organization (WHO), lansia merupakan mereka yangg berumur 60 tahun ke atas. WHO membagi lansia menjadi tiga kelompok, ialah usia pertengahan (60-74 tahun), usia lanjut (75-90 tahun) dan usia sangat tua (di atas 90 tahun). Seiring bertambahnya usia, terjadi penurunan keahlian bentuk dan kognitif, yangg sering kali menyebabkan lansia lebih rentan terhadap beragam masalah kesehatan.

WHO menyarankan agar lansia rutin melakukan 150 hingga 300 menit latihan bentuk aerobik intensitas sedang alias 75 hingga 150 menit latihan bentuk intensitas tinggi setiap minggunya. Selain itu, latihan kekuatan otot yangg melibatkan golongan otot utama juga dianjurkan dilakukan minimal dua kali seminggu untuk menjaga kekuatan dan kegunaan tubuh. Latihan keseimbangan juga dinilai sangat krusial untuk mengurangi akibat jatuh, terutama bagi lansia yangg mempunyai keterbatasan mobilitas.

Di Indonesia, jumlah lansia semakin meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan info dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, lansia sekarang mencapai 11,75% dari total populasi, alias sekitar 32,58 juta orang. Peningkatan ini tentu menambah tantangan bagi kita semua, khususnya dalam perihal menjaga kesehatan dan kualitas hidup para lansia. Salah satu langkah krusial untuk mendukung kesehatan lansia adalah dengan mendorong mereka melakukan lathan bentuk secara mandiri.

Latihan bentuk berdikari adalah latihan yangg dapat dilakukan sendiri tanpa kudu selalu didampingi oleh pembimbing alias tenaga kesehatan. Ini sangat krusial lantaran tidak semua lansia bisa mengikuti aktivitas bentuk seperti senam yangg dilakukan secara bersama-sama setiap minggunya, disebabkan oleh adanya keterbatasan mobilitas, akses transportasi, alias hambatan jadwal. Dengan adanya opsi latihan berdikari di rumah, lansia bisa tetap aktif sesuai dengan waktu dan kondisi mereka masing-masing, sehingga tetap menjaga kesehatan tanpa tergantung pada golongan alias aktivitas yangg terjadwal.

Berikut adalah beberapa argumen kenapa latihan bentuk berdikari sangat krusial untuk lansia:

  1. Dapat Menjaga Kesehatan Fisik dan Fungsi Tubuh

Melakukan latihan bentuk secara rutin membantu lansia mempertahankan kekuatan otot, fleksibilitas, dan kesehatan jantung. Aktivitas seperti jalan kaki, senam ringan, alias yoga, dapat memperlambat proses penuaan dan mencegah penurunan kegunaan otot serta sendi.

  1. Dapat Meningkatkan Keseimbangan dan Mencegah Jatuh

Salah satu akibat terbesar yangg dihadapi lansia adalah jatuh, yangg bisa mengakibatkan cedera serius. Latihan keseimbangan seperti tai chi alias berdiri dengan satu kaki sangat membantu menjaga stabilitas tubuh dan mengurangi akibat terjatuh.

  1. Dapat Menjaga Kesehatan Mental

Olahraga tak hanya baik untuk tubuh, tetapi juga pikiran. Aktivitas bentuk merangsang produksi hormon endorfin yangg dapat menurunkan stres dan memperbaiki suasana hati. Lansia yangg aktif secara bentuk condong lebih senang dan mempunyai akibat lebih rendah mengalami depresi alias penurunan kegunaan kognitif.

  1. Dapat Mendukung Kemandirian

Kemandirian sangat krusial bagi lansia. Latihan bentuk yangg rutin membantu mereka tetap bisa melakukan aktivitas sehari-hari, seperti berpakaian, mandi, dan melangkah tanpa bantuan. Ini memberikan rasa kontrol terhadap hidup mereka dan menjaga nilai diri.

Baca Juga: Mengubah Cara Pandang terhadap Lansia 

  1. Dapat Meningkatkan Kualitas Tidur

Banyak lansia mengalami masalah tidur, seperti insomnia. Latihan bentuk yangg dilakukan secara teratur dapat membantu mereka mendapatkan tidur yangg lebih baik, lantaran tubuh menjadi lebih rileks dan siap untuk istirahat.

  1. Dapat Mencegah Penyakit Kronis

Olahraga rutin juga terbukti dapat mencegah alias mengelola beragam penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Bagi lansia yangg sudah mempunyai penyakit kronis, aktivitas bentuk dapat membantu mengurangi indikasi dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

  1. Dapat Mengurangi Risiko Kehilangan Massa Otot (Sarkopenia)

Sarkopenia, alias kehilangan massa otot, sering terjadi pada lansia. Latihan kekuatan seperti angkat beban ringan alias menggunakan resistance band membantu menjaga dan meningkatkan kekuatan otot, sehingga postur tubuh tetap terjaga.

  1. Dapat Meningkatkan Interaksi Sosial

Walaupun latihan bentuk berdikari bisa dilakukan di rumah, melakukannya di ruang terbuka seperti taman dapat menjadi kesempatan untuk bersosialisasi dengan orang lain. Ini membantu lansia merasa terhubung dengan lingkungan dan mengurangi rasa kesepian.

 Rekomendasi Latihan Fisik untuk Lansia:

  • Jalan kaki: Mudah dilakukan dan tidak memerlukan peralatan khusus, baik untuk kesehatan jantung dan paru-paru.
  • Latihan kekuatan ringan: Menggunakan beban ringan alias resistance band untuk menguatkan otot-otot tubuh.
  • Latihan keseimbangan: Latihan berdiri dengan satu kaki alias melakukan yoga sangat efektif dalam menjaga keseimbangan.
  • Peregangan: Membantu menjaga elastisitas dan rentang mobilitas sendi.

Latihan bentuk berdikari merupakan kunci untuk menjaga kesehatan, kemandirian, dan kualitas hidup lansia. Dengan berolahraga secara teratur, para lansia dapat memperpanjang angan hidup mereka dan menikmati masa tua dengan penuh vitalitas. Dukungan dari family dan lingkungan sekitar sangat krusial untuk memastikan lansia tetap aktif dan sehat, serta meraih faedah optimal dari latihan bentuk ini.

*Dosen Program Studi Sarjana dan Pendidikan Profesi Fisioterapis, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

-->
Sumber suaraaisyiyah.id
suaraaisyiyah.id