TANGGAMUS-Dalam kajian keislaman yangg disampaikan oleh Ustadz Fadhoil, para peserta diajak memahami kembali pentingnya manhaj tarjih sebagai landasan dalam beragama dan bermuhammadiyah.
“Manhaj tarjih menjadi pedoman krusial lantaran Persyarikatan Muhammadiyah senantiasa menghadapi beragam tantangan dalam memahami dan mengamalkan aliran Islam,” terangnya di hadapan peserta Baitul Arqom Pimpinan UPP dan Ortom Muhammadiyah se-Kota Metro, di SD Muhammadiyah Gisting, Sabtu, 13 September 2025.
Ustadz Fadhoil menjelaskan bahwa tarjih mempunyai makna khusus, ialah ketika terdapat dua dalil yangg sama-sama sahih, maka dirumuskan mana yangg lebih kuat dengan langkah menghimpun banyak hadis. Salah satu contoh yangg diangkat adalah persoalan membaca basmalah dalam shalat, apakah dijahrkan alias disirrkan. Muhammadiyah memberi keluasan, sehingga keduanya dapat diamalkan. “Tarjih itu sendiri tidak terdapat dalam Al-Qur’an, tetapi pokok-pokok tarjih berdasarkan pada Al-Qur’an dan As-Sunnah,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, dia juga menyinggung pentingnya pengetahuan nahwu sebagai perangkat untuk memahami Al-Qur’an secara benar. Dengan penguasaan bahasa Arab yangg baik, umat Islam bakal lebih mudah menyingkap makna ayat-ayat Al-Qur’an tanpa berjuntai pada takwil yangg berlebihan. “Dalam perihal akidah, Muhammadiyah berupaya menghindarkan diri dari takwil, agar tetap lurus berpegang pada dalil yangg jelas,” tambahnya.
Pemateri dan peserta tampak antusias serta interaktif. Paparan Ustadz Fadhoil sukses memukau peserta. Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab seputar kejadian kekinian yangg perlu disikapi dengan mengambil norma yangg maslahat.
(ims/lef)
1 bulan yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·