Seri profetika Puasa: Endurance Philosophy - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 tahun yang lalu

Oleh: Ustadz Dr. Samson Fajar, M.Ag.

Puasa Ramadhan menjadi satu syari’at nan multi makna, bagi mereka nan bisa memahaminya. Karena tidak ada satupun syari’at nan tidak mempunyai makna dan hikmah. Makna dan hikmah itu bakal bisa digali oleh siapapun dengan pedoman keilmuan mereka masing-masing, sehingga inilah universalnya Islam.

Dalam seri profetika puasa ini saya bakal mencoba menikmati sajian puasa ini dalam prespektif kepemimpinan (leadership) lantaran saat ini tetap eranya transisi kepemimpinan baik di sosial, pendidikan apalagi di negara kita ini. Tentu perihal ini bakal menjadi satu konsumsi interpretatif, bakal tetapi bakal membuka alam besar bahwa puasa adalah syari’at nan sangat istimewa.

Puasa adalah rukun islam ke empat, apalagi dalam riwayat Imam Muslim pernah disebutkan sebagai rukun Islam ke lima. Puasa adalah tahapan kehidupan manusia dalam menggapai kesuksesan dirinya.

Jika syahadat adalah proses pembentukan kepercayaan diri (believe building), sholat adalah pembentukan karakter (character building), amal adalah pembentukan ekonomi diri (economic building), puasa adalah pembentukan jiwa kepemimpinan (leadership building) dan haji adalah pembentukan jiwa totalitas (totally building).

Kenapa puasa menjadi syari’at nan membentuk jiwa kepemimpinan, lantaran dalam puasa berpusat pada daya tahan diri (self endurance). Karena pemimpin adalah orang nan mempunyai daya tahan terhadap dirinya demi kepentingan umatnya. Oleh karena itu endurance adalah sifat kepemimpinan seseorang, dan seseorang dianggap layak memimpin ketika dirinya telah bisa menahan dirinya dan telah beres dengan urusan pribadinya.

Seorang pemimpin nan tidak mempunyai self endurance, maka bakal menjadi pemimpin nan otoriter, pemimpin nan serakah, pemimpin nan korup dan pemimpin nan hidup untuk ketenaran belaka.

Tetapi pemimpin nan mempunyai self endurance bakal menahan semuanya, dia bakal mengedepankan kepentingan umat dibandingkan kepentingan pribadinya, dia bekerja bukan untuk ketenaran apalagi sekedar pencitraan, lantaran dia sudah tidak butuh itu, dia tak butuh pujian, tetapi dia butuh pujian Allah SWT. Dia tidak bakal pernah korup, lantaran dia bisa menahan mana haknya dan nan bukan haknya. Dia tidak bakal pernah serakah, lantaran dia sudah tidak butuh kesenangan pribadi.

Puasa mengajarkan ini, ketika seseorang kudu menahan kebutuhan pribadinya demi menjalankan perintah Allah SWT, meski kebutuhan itu halal, boleh dan dia miliki. Bahkan dia kudu menahan dari segala keburukan dan kesenangan pribadinya, demi mendapatkan kesempurnaan puasanya di sisi Allah SWT.

Kehancuran pemimpin diakibatkan lantaran tidak mempunyai self endurance ini, mereka serakah sehingga memanfaatkan kepemimpinan dirinya untuk mengkayakan dirinya. Mereka memanfaatkan kepemimpinan dirinya untuk kedudukan selanjutnya, sehingga hanya mencari ketenaran dengan menghamburkan duit umat. Bahkan ada nan memanfaatkan kepemimpinan untuk mendapatkan kesenangan syahwat dengan wanita nan tidak halal, pergi berpiknik nan tidak betul dan lain sebagainya.

Self endurance dicontoh kan nabi dengan menahan lapar demi umatnya kenyang. Sehingga dirinya pribadi nan kenyang terakhir setelah semua sahabat makan. Bagaimana Abu Bakar ra menyedekahkan semua hartanya demi umat Islam. Bahkan Umar memanggul makanan demi rakyatnya nan kelaparan, dan takutnya dengan jalan berlubang sehingga ada nan terjatuh. Bahkan umar bin abdul aziz menggunakan busana 7 dirham nan sebelumnya 700 dirham ketika sebelum memimpin kekhalifahan.

Insan profetik bakal menjadikan puasa sebagai madrasah nan membentuk daya tahan spiritual nan kuat (self endurance), lantaran insan profetik adalah insan pe lanjut kepemimpinan masa depan. Kepemimpinan apapun itu, baik politik, sosial, upaya alias nan lainya. Self endurance adalah keahlian menahan diri dari segala kesenangan pribadi dan dirinya beres dengan kepentingan pribadi dan Duniawi, bukan kudu kaya, tetapi mentalnya nan kaya.

Spirit romadhon 1#
MSF

Navigasi pos

-->
Sumber pdmkotametro.org lampung
pdmkotametro.org lampung