Sembilan Sikap dari Jakarta untuk Palestina Merdeka - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 2 minggu yang lalu

Sembilan Sikap dari Jakarta untuk Palestina Merdeka

INFOMU.CO |  Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) berbareng ormas Islam, majelis agama, lembaga filantropi, akademisi, dan beragam komponen masyarakat menyampaikan deklarasi support untuk Palestina di Jakarta, Selasa (7/10/2025). Deklarasi dibuka dengan basmalah dan menegaskan landasan sikap bangsa.

“Perjuangan rakyat Palestina bukan semata persoalan politik, melainkan juga perjuangan kemanusiaan, keadilan, dan kedaulatan,” bunyi deklarasi yangg dibacakan secara kolektif. Sikap itu dinyatakan sejalan dengan aliran agama, norma internasional, serta petunjuk konstitusi Indonesia yangg menolak segala corak penjajahan.

Pernyataan ini lahir di tengah maraknya upaya diplomasi internasional beberapa bulan terakhir. Konferensi New York pada 28–30 Juli 2025 menghasilkan usulan komprehensif menuju kemerdekaan Palestina, yangg kemudian menjadi dasar langkah-langkah selanjutnya.

Sidang Majelis Umum PBB pada 12 September 2025 mengesahkan hasil konvensi tersebut. Sepekan kemudian, Donald Trump mengundang ketua delapan negara Arab–Muslim pada 23 September 2025 untuk membicarakan penyelesaian bentrok Gaza.

Baca Juga:  Israel Akan Deportasi Aktivis Swedia Greta Thunberg ke Yunani

Deklarasi juga menyinggung perundingan Hamas–Israel di Mesir sejak 6 Oktober 2025. Selain itu, momentum Topan Al-Aqsa pada 7 Oktober 2023 dinilai membangkitkan kesadaran dunia untuk menolak kezaliman sekaligus menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina.

Peserta pertemuan deklarasi (Tagar.co/Istimewa)

Sembilan Sikap

Deklarasi ini memuat sembilan sikap bangsa Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina. Pertama, mengapresiasi perjuangan sejumlah negara kunci, termasuk Indonesia, atas terselenggaranya beragam upaya diplomasi intensif seperti Konferensi New York pada 28–30 Juli 2025 yangg menghasilkan Rencana Perdamaian Komprehensif Palestina.

Deklarasi juga memahami sikap Hamas yangg menyetujui proposal Trump sebagai dasar perundingan penyelesaian masalah Palestina, khususnya Gaza, dengan menekankan prioritas penghentian perang dan genosida, pengiriman support kemanusiaan, serta rekonstruksi Gaza yangg luluh lantak.

Kedua, menegaskan bahwa perjuangan rakyat Palestina—termasuk Hamas dan faksi-faksi perlawanan lainnya—merupakan corak sah pembelaan diri terhadap kolonialisme dan genosida. Hal ini diakui oleh norma internasional dan hukum Islam.

Deklarasi menyerukan agar negara-negara Arab dan Islam, baik rakyat maupun pemerintahnya, mengangkat sikap yangg sama, berpegang teguh pada prinsip dasar serta hak-hak sah Palestina dalam memihak tanah, kehormatan, dan situs-situs sucinya.

Baca Juga:  Dua Tahun Topan Al-Aqsa: 11 Pencapaian Strategis Menuju Palestina Merdeka

Ketiga, mendorong masyarakat internasional untuk meningkatkan tekanan berkepanjangan melalui langkah politik, diplomatik, media, dan aktivitas rakyat agar Israel memenuhi tuntutan sah rakyat Palestina. Dukungan internasional dipandang krusial sebagai payung perlindungan atas hak-hak kemanusiaan dan kedaulatan bangsa Palestina.

Keempat, menyerukan kepada seluruh bangsa Indonesia untuk memperkuat solidaritas kemanusiaan, pembelaan politik, dan diplomasi publik bagi Palestina. Solidaritas itu diwujudkan melalui doa, support moral, donasi, serta peneguhan kesadaran bahwa pembelaan terhadap Palestina merupakan bagian dari jihad kemanusiaan dan petunjuk keagamaan.

Kelima, menyatakan kesiapan bersinergi dengan Pemerintah RI untuk memperjuangkan diplomasi aktif Indonesia di bumi internasional.

Upaya itu mencakup mendorong PBB, OKI, dan negara-negara sahabat mengambil langkah tegas demi melindungi rakyat Gaza, serta mengawal proses menuju pembebasan Palestina sebagai negara merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem (Al-Quds Al-Syarif) sebagai ibu kota.

Keenam, membujuk seluruh bangsa Indonesia dan umat Islam di seluruh bumi untuk menanggalkan perpecahan, menolak normalisasi dengan kolonialis Israel, serta berasosiasi dalam satu barisan keagamaan dan kemanusiaan demi pembebasan Palestina dan keselamatan Masjid Al-Aqsa.

Baca Juga:  Janji Damai Pencitraan: Trump, Hamas, dan Ironi Perdamaian Abad Ke-21

Ketujuh, mengusulkan kepada PBB agar membentuk Palestine Room atau ruang unik Palestina di markas besar PBB untuk memfasilitasi koordinasi menuju persiapan kemerdekaan Palestina.

Kedelapan, mendesak pemerintah Indonesia bersikap tegas terhadap segala corak propaganda maupun aktivitas pro-Zionis di dalam negeri.

Kesembilan, mendorong pemerintah Indonesia membuka komunikasi langsung dengan faksi-faksi perlawanan Palestina untuk memperkuat persatuan nasional Palestina sekaligus menggagalkan rancangan-rancangan Israel.

Deklarasi ditutup dengan angan agar Allah Swt. meneguhkan langkah bangsa Indonesia di jalan kebenaran dan keadilan. Harapan besar pun disampaikan, semoga perjuangan rakyat Palestina segera berhujung dengan kemenangan dan kemerdekaan penuh. Darah para syuhada Gaza diyakini bakal menjadi saksi kebangkitan peradaban kemanusiaan yangg setara dan beradab.

Sebagai penguat, ayat Al-Qur’an dari Surah Al-Qashash ayat 5 digaungkan kembali: “Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yangg tertindas di bumi itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin-pemimpin, serta menjadikan mereka orang-orang yangg mewarisi bumi.” ( tagar )

-->
Sumber infomu.co medan
infomu.co medan