Rp 9,9 Miliar Dikembalikan Tersangka, Kejagung Bongkar Korupsi Laptop Chromebook - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 1 minggu yang lalu

IBTimes.ID – Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkap kemajuan signifikan dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook untuk sekolah di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sebanyak nyaris Rp 10 miliar telah dikembalikan oleh para tersangka yangg kooperatif, menandai langkah konkret pemulihan kerugian negara.

Dikutip dari Kompas.com pada (17/18/2025), Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Anang Supriatna, membocorkan kebenaran ini saat ditemui di Kompleks Kejagung, Jakarta, pada Jumat (17/10/2025).

“Dari laporan penyidik, memang ada pengembalian duit signifikan, campuran dolar dan rupiah, totalnya mendekati Rp 10 miliar,” ungkap Anang.

Menurut Anang, biaya segar ini berasal dari beragam pelaku kunci dalam proyek bermasalah tersebut.

“Ini kontribusi dari beberapa pihak yangg sadar hukum: salah satu tersangka utama, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),” rinci Anang.

Pengembalian ini jadi bukti kerjasama efektif antara interogator dan terlibat, percepat proses hukum.

Namun, Anang sengaja tutup mulut soal identitas tersangka pengembali.

“Pokoknya dari kalangan tersangka proyek itu sendiri. Satu di antaranya figur sentral,” sindir Anang. I

a tegas menepis kaitan dengan mantan Menteri Nadiem Makarim.

“Bukan dari beliau, jelas di luar lingkaran itu,” tandas Anang.

Pengembalian ini rupanya akumulasi bertahap, bukan sekali gus.

“Bukan baru kemarin, melainkan campuran dari pengembalian sebelumnya yangg kami susun ulang,” jelas Anang.

Langkah ini bagian dari strategi Kejagung maksimalkan recovery aset korupsi, di tengah kritik anggaran pendidikan bocor.

Proyek pengadaan ribuan laptop Chromebook tahun 2023 awalnya digadang-gadang tingkatkan akses digital siswa pasca-pandemi. Anggaran Rp 3,8 triliun dialokasikan untuk 800 ribu unit, tapi investigasi ungkap mark-up nilai hingga 40%, vendor fiktif, dan spesifikasi jelek. Kerugian negara diperkirakan Rp 1,2 triliun.

Sebanyak 12 tersangka sudah ditetapkan: pejabat Kemendikbudristek, kepala swasta, hingga bendaharawan proyek. Modusnya licik: laptop KW China diganti label asli, sertifikat palsu, dan suap Rp 500 juta per tahap. Penyidik temukan bukti transfer mencurigakan ke 15 rekening offshore.

Hingga kini, Kejagung sita aset Rp 15 miliar: tanah di Bogor, mobil mewah, dan rekening bank. Pengembalian Rp 10 miliar ini jadi yangg terbesar dalam kasus pendidikan tahun ini, kalahkan kasus korupsi kitab teks sebelumnya (Rp 7 miliar).

Anang optimis kasus selesai akhir tahun.

“Kami kejar Rp 500 miliar lagi dari aset tersisa. Tersangka kooperatif dapat keringanan hukuman, yangg babil vonis maksimal,” ancam Anang.

Sidang perdana digelar November, libatkan saksi master IT dari UI.

Kasus ini picu gelombang protes pembimbing dan orang tua nasional. Tagar #StopKorupsiPendidikan trending dengan 1,2 juta postingan, tuntut audit total program digitalisasi. Menteri Pendidikan baru Janji: “Tak ada toleransi, semua proyek diawasi AI mulai 2026.”

Dampaknya luas: 200 ribu siswa di wilayah terpencil kehilangan laptop, pembimbing kesulitan e-learning. LSM pendidikan desak moratorium pengadaan elektronik hingga izin baru lahir. Kejagung janji transparansi bulanan via website resmi.

Pengembalian Rp 10 miliar jadi sinyal positif, tapi publik tuntut lebih: balasan berat dan reformasi sistemik.

“Uang rakyat bukan mainan! Laptop busuk, masa depan anak hancur,” bentak aktivis di depan gedung Kejagung.

Kejagung sekarang buru jaringan internasional: importir China dan bank Singapura. Operasi “Chrome Clean” libatkan 150 jaksa, sasaran rampas Rp 50 miliar akhir tahun.

-->
Sumber ibtimes.id
ibtimes.id