
Oleh: Safira Almey Tiara (Kader IMM Makassar)
KHITTAH. CO – Momentum Musyawarah Cabang adalah pilar krusial sebagai penentu arah dan keberlanjutan yangg menandakan bahwa organisasi dalam kondisi yangg sehat dan dinamis. Musyawarah bagian lebih dari sekadar pertemuan seluruh kader se-Kota Makassar, melainkan sebuah momentum krusial untuk pertimbangan mendalam, perumusan strategi taktis, dan regenerasi kepemimpinan di tingkat cabang. Musyawarah Cabang bukan hanya ritual administrasi, melainkan titik kembali yangg transformatif. Di dalam momentum ini, nasib dan peta jalan organisasi untuk periode ke depan bakal diputuskan melalui perdebatan yangg konstruktif dan pengambilan keputusan yangg demokratis.
Musyawarah Cabang (Musycab) merupakan forum tertinggi di tingkat Pimpinan Cabang IMM, menjadi arena krusial untuk pertimbangan kinerja, perumusan program kerja satu periode ke depan, dan yangg terpenting, pemilihan kepemimpinan baru. Kehadiran dan peran IMMawati dalam Musycab sangat signifikan. Mereka tidak hanya berkedudukan sebagai peserta, tetapi juga sebagai pemilik bunyi yangg menentukan arah mobilitas cabang.
Dalam momentum ini, IMMawati punya peran unik agar keputusan yangg dihasilkan berkarakter inklusif, responsif kelamin agar tidak terpinggirkan, dan memastikan bahwa Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan pedoman organisasi (PO) di tingkat bagian memberikan ruang yangg jelas dan setara bagi kepemimpinan perempuan. Keberpihakan program diwujudkan melalui alokasi sumber daya yangg memadai untuk pengembangan kader IMMawati. Musycab menjadi check and balance agar narasi kepemimpinan IMM tidak didominasi satu gender, melainkan mencerminkan semangat kesetaraan dalam semangat Islam Berkemajuan.
Musyawarah bagian menjadi jalan pergantian kepemimpinan dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) yangg menuntut lebih dari sekadar kehadiran tetapi juga menuntut efektivitas dan keberlanjutan. Bagi IMMawati, tantangan ini semakin besar lantaran mereka kudu menyeimbangkan tuntutan organisasi modern dengan nilai-nilai kemuhammadiyahan. Dalam konteks ini, Teori Perilaku Kepemimpinan menawarkan model ideal: The High-High Leader (Pemimpin Tinggi-Tinggi), style yangg muncul dari sintesis studi Ohio State dan Michigan. Model ini adalah cetak biru bagi IMMawati untuk menyatakan peran strategis di masa depan.
High-High Leader didefinisikan sebagai pemimpin yangg menunjukkan tingkat perilaku yangg tinggi pada orientasi tugas (Initiating structure) dan juga tinggi pada orientasi hubungan (Consideration) secara bersamaan. Model ini menolak dugaan bahwa pemimpin kudu memilih antara konsentrasi pada hasil alias konsentrasi pada orang. Sebaliknya, dia menegaskan bahwa efektivitas tertinggi dicapai melalui integrasi keduanya. Bagi IMMawati, ini bukan sekadar gelar, tetapi sebuah panggilan untuk memimpin dengan kekuatan logika dan kehangatan hati.
Banyak organisasi, yangg sering kali peran wanita diasumsikan hanya berkutat pada aspek emosional alias konsumsi. Namun, kesempatan kepemimpinan IMMawati sebagai high-high leader dimulai dengan mendobrak stereotip ini melalui perilaku tinggi tugas. Perilaku ini memerlukan IMMawati untuk tampil prima dalam aspek-aspek keras organisasi, seperti perencanaan, administrasi, dan pencapaian target. Maka representasi kesempatan kepemimpinan IMMawati dapat kita uraikan melalui lensa High-High Leader.
Representasi perilaku tinggi tugas (High-task) ini memastikan organisasi bergerak efisien dan mencapai targetnya. IMMawati merepresentasikan kesempatan ini dengan mengambil peran yangg memerlukan ketegasan, perencanaan, dan ketertiban administrasi. Dengan ini IMMawati punya kesempatan untuk mematahkan stereotip bahwa kepemimpinan wanita hanya soft skill. Mereka membuktikan keahlian mereka untuk “menginisiasi struktur” dan “berorientasi produksi” (output nyata).
Representasi perilaku tinggi hubungan (High-relationship) ini menciptakan lingkungan yangg positif, suportif, dan menjaga moral kader. IMMawati merepresentasikan kesempatan ini melalui pembinaan kader, empati, dan pembangunan ukhuwah internal. Dengan ini IMMawati punya kesempatan untuk memvalidasi kekuatan alami kepemimpinan wanita dalam memelihara organisasi dan memberdayakan sumber daya manusia dengan empati
Dalam dua dimensi teori High-High Leader peluang utama IMMawati adalah menjadi the organizer dan the achiever (Sang pencapai). Mereka kudu memimpin forum-forum strategis yangg tentunya musyawarah bagian menjadi arena bergengsi untuk IMMawati memperlihatkan eksistensinya untuk mengarahkan jalannya musyawarah dengan tegas, dan berani mengambil keputusan di tengah panasnya argumen untuk membuktikan bahwa IMMawati punya ruang dan kewenangan yangg sama dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah. Dengan demikian, IMMawati menggunakan kecakapan manajerialnya sebagai kunci untuk membuka akses ke posisi-posisi puncak. Meskipun telah banyak kemajuan, IMMawati tetap menghadapi sejumlah tantangan.
Halangan budaya patriarki, stereotip peran, dan beban ganda—antara peran domestik dan peran publik—kerap menjadi hambatan. Namun, justru dalam menghadapi tantangan inilah semangat juang kepemimpinan mereka semakin teruji. Maka kegigihan IMMawati bakal membikin ruang mobilitas IMMawati terus meluas dan semakin diterima serta diperhitungkan dalam pengambilan keputusan yangg menunjukkan bahwa organisasi modern kudu bisa memanfaatkan seluruh potensi anggotanya, terlepas dari jenis kelamin.
Dengan upaya dan kesadaran untuk kesetaraan maka masa depan kepemimpinan IMMawati di ranah IMM tampak cerah dan penuh potensi. Semakin terbukanya kesempatan dan meningkatnya kesadaran bakal pentingnya keterwakilan perempuan, IMMawati bakal terus melahirkan pemimpin-pemimpin visioner yangg mengarahkan IMM ke arah yangg lebih inklusif dan progresif yangg bisa bekerja-sama dalam estafet kepemimpinan dalam menentukan relevansi dan keberlanjutan IMM sebagai organisasi kader, pergerakan, dan kemahasiswaan di tengah kompleksitas tantangan kebangsaan dan global.
Maka di momentum musyawarah bagian ini,seluruh kader IMMawan dan IMMawati mengambil peran dan tupoksinya untuk secara berbareng mengevaluasi dan memproyeksikan kepemimpinan di masa yangg bakal datang dengan membawa jiwa semangat baru dan ide-ide visioner yangg bakal membawa PC IMM Kota Makassar ke depan bakal lebih baik.
3 minggu yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·