Pesan Rektor Unismuh dalam Pengukuhan Guru Besar Erwin Akib - MuhammadiyahNews.com

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

Khittah.co, Makassar — Dalam suasana penuh khidmat di Balai Sidang Muktamar ke-47, Senin, 6 Oktober 2025, Rektor Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Dr. Abdul Rakhim Nanda, menyampaikan pesan mendalam pada pengukuhan Prof. Erwin Akib, M.Pd., Ph.D., sebagai Guru Besar ke-28 di kampus tersebut.

Rakhim menegaskan bahwa kedudukan akademik tertinggi bukan sekadar capaian pribadi, melainkan amanah moral dan intelektual yangg wajib dipertanggungjawabkan kepada masyarakat dan kepada Allah SWT.

Ia mengutip Surah Az-Zumar ayat 9 untuk menegaskan perbedaan antara orang yangg berilmu dan yangg tidak berilmu, seraya mengingatkan bahwa pengetahuan sejati kudu melahirkan kebijaksanaan dan keikhlasan.

“Guru besar mempunyai tanggung jawab besar untuk memberi kontribusi nyata dan membangun kerjasama serta inovasi,” ujarnya.

Namun, di kembali capaian akademik tersebut, Rektor mengingatkan adanya potensi ancaman psikologis yangg kerap muncul di kalangan ilmuwan.

“Posisi sebagai pembimbing besar berpotensi menjadi sekat psikologis, di mana orang lain bakal sungkan menegur jika ada perilaku yangg tidak semestinya,” ucapnya tegas.

Karena itu, lanjutnya, seorang guru besar perlu terus melakukan refleksi diri (self-reflection) dan introspeksi individual (personal introspection) agar tetap berada di jalan yangg benar, baik dalam kehidupan akademik maupun sosial.

“Guru besar kudu menundukkan hati, menjadi teladan dalam sikap, bukan sekadar simbol akademik,” tambahnya.

Jihad Akademik dan Spirit Ilmu

Dalam kesempatan itu, Rektor juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika yangg telah berjihad di jalur akademik hingga membawa Unismuh pada capaian 28 pembimbing besar aktif. Ia menyebut perjuangan para pengajar sebagai corak “jihad akademik” — perjuangan intelektual yangg memadukan kerja keras, spiritualitas, dan keikhlasan.

Rakhim berpesan agar capaian pembimbing besar tidak menciptakan jarak, baik di lingkungan akademik maupun dalam keluarga.

“Jangan sampai gelar pembimbing besar justru membikin jarak di tengah family besar. Ilmu kudu membawa keberkahan, bukan kebanggaan semata,” katanya.

Ia menutup sambutannya dengan angan agar pengukuhan Prof. Erwin Akib membawa keberkahan bagi family besar Unismuh dan menjadi teladan bagi generasi akademik berikutnya.

“Ilmu yangg berfaedah adalah kebaikan yangg terus mengalir,” ujarnya di akhir pidato.

-->
Sumber khittah.co
khittah.co