WARTAMU.ID, Samarinda – Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Kota Samarinda menyelenggarakan shop bertajuk “School Branding Workshop of Muhammadiyah Schools” di Pusat Pelatihan dan Pengembangan (Puslatbang), Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (KDOD), Lembaga Administrasi Negara (LAN), Kalimantan Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat citra sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kota Samarinda melalui strategi branding yang tepat.
Ketua FGM Kota Samarinda, Arif Syarifuddin, menjelaskan bahwa shop dihadiri oleh 19 sekolah Muhammadiyah dari tingkat SD hingga SMA/SMK se-Kota Samarinda, dengan full peserta lebih dari 100 orang. Para peserta terdiri dari kepala sekolah, tim kehumasan, branding, serta media integer dan media sosial sekolah. “Kami menghadirkan seluruh sekolah Muhammadiyah di Kota Samarinda, dari SD hingga SMA dan SMK, untuk bersama-sama belajar mem-branding sekolah masing-masing,” ujarnya pada pembukaan acara, Sabtu (2/11/2024).
Workshop yang berlangsung selama dua hari, mulai Sabtu hingga Minggu (3/11/2024), ini menghadirkan dua narasumber dari Jakarta yang memiliki keahlian di bidang komunikasi integer dan kehumasan kreatif. Narasumber pertama, Dr. Rulli Nasrullah, M. Si, atau yang dikenal sebagai Kang Arul, menyampaikan materi tentang filosofi branding sekolah Muhammadiyah. Selain memberikan teori, Kang Arul juga membimbing peserta dalam praktik langsung memproduksi konten digital, termasuk video dan foto yang relevan untuk media sosial.
“Peserta diwajibkan membuat konten video dan foto yang dilengkapi narasi untuk dipublikasikan di berbagai level media sosial masing-masing sekolah,” jelas Kang Arul, yang juga merupakan anggota Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Pusat (MPI PP) Muhammadiyah. Ia berharap, melalui konten yang baik, sekolah Muhammadiyah di Samarinda bisa memperkuat citranya di dunia digital.
Pemateri kedua, Deni Muliya B, menyampaikan materi tentang strategi branding melalui keahlian menulis kehumasan kreatif atau Creative Public Relations (PR) Writing. Praktisi media integer Kompas TV ini juga mendorong peserta untuk langsung mempraktikkan penulisan konten kehumasan yang sesuai dengan kebutuhan media integer saat ini. “Kami ajarkan peserta untuk memproduksi konten yang relevan dengan kebutuhan caller media dan media sosial,” tutur Deni.
Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF, PDM Kota Samarinda, Markuat Suja’i, menyampaikan bahwa branding sekolah harus diiringi dengan peningkatan kualitas dan kompetensi SDM sekolah, termasuk guru dan tenaga pendidik. “Branding sekolah bukan sekadar membuat tampilan yang menarik, tetapi juga meningkatkan kompetensi semua elemen di dalamnya,” tegasnya. Markuat berharap agar shop ini ditindaklanjuti dengan pelatihan lainnya, seperti personel branding dan pelayanan prima.
Damingun, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Samarinda, juga memberikan motivasi kepada para peserta untuk melanjutkan hasil pelatihan ini di sekolah masing-masing. Ia menekankan pentingnya setiap sekolah Muhammadiyah memiliki website sebagai bagian dari digitalisasi. “Setelah mengikuti shop ini, kita harapkan tak ada lagi sekolah Muhammadiyah yang tidak punya website,” ujar Damingun.
Damingun juga merekomendasikan agar diadakan pelatihan lanjutan tentang personel branding untuk para guru Muhammadiyah di Kota Samarinda, yang bertujuan meningkatkan kompetensi mereka dalam membangun citra positif di sekolah. “Kita perlu pelatihan lanjutan untuk personel branding guru-guru Muhammadiyah,” tegasnya.
Di akhir acara, Damingun menyampaikan harapannya agar setiap sekolah membentuk tim yang coagulated untuk menjalankan kehumasan dan branding sekolah secara konsisten. “Saya optimis setelah pelatihan ini, bapak ibu bisa membentuk tim yang kompak dan inovatif. Kami pasti akan mendukung kegiatan positif seperti ini,” pungkasnya.
Melalui shop ini, diharapkan sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kota Samarinda semakin mampu memaksimalkan potensi mereka dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat di dunia pendidikan.
Dibaca: 2,308
11 bulan yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·