KHITTAH.CO, Makassar — Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia yangg jatuh pada 10 Oktober 2025, Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Makassar, Rukiana Novianti Putri, S.Psi, M.Psi., Psikolog, memberikan pesan bagi mahasiswa agar lebih peduli terhadap kesehatan mental mereka.
Saat dikonfirmasi via WhatsApp, Jumat, 10 Oktober 2025, Rukiana menegaskan bahwa tekanan akademik, beban tugas kuliah, dan dinamika sosial sering berakibat langsung terhadap kondisi psikologis mahasiswa. Karena itu, menjaga kesehatan mental bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan.
“Kesehatan mental itu bukan sekadar isu, tapi kebutuhan nyata. Banyak mahasiswa merasa kudu selalu kuat, padahal mengakui kelelahan adalah corak keberanian,” ujar Rukiana.
Tips Menjaga Kesehatan Mental
1. Kenali dan Validasi Perasaan Sendiri
Rukiana menekankan pentingnya mengenali dan menerima emosi yangg dirasakan. “Ketika kita jujur terhadap emosi sendiri, kita bakal lebih mudah mencari solusi dan tidak merasa sendirian dalam menghadapi tekanan,” ujarnya.
2. Aktivitas Fisik dan Pola Hidup Sehat
Menurut penelitian, Aktivitas bentuk yangg teratur sangat berfaedah bagi kesehatan mental. Aktivitas bentuk dapat sama efektifnya dengan farmakoterapi dalam mengobati depresi dan kekhawatiran dengan meningkatkan kimia otak dan nilai diri serta kesejahteraan. Seperti “Tidur cukup, makan bergizi, dan aktif bergerak membantu menjaga kondisi emosi tetap stabil” tambahnya.
3. Bangun Dukungan Sosial
Ia juga mengingatkan mahasiswa bahwa mereka tidak kudu menghadapi tekanan sendirian. “Teman, keluarga, dan lingkungan kampus bisa menjadi sistem support yangg kuat. Cerita mini saja dapat meringankan beban,” lanjutnya.
Sejumlah penelitian, kata Rukiana, membuktikan bahwa menjaga hubungan sosial melalui teknologi dan komunikasi yangg teratur dapat membantu mengelola stres dan kecemasan. Dukungan sosial sangat krusial untuk kesehatan mental.
4. Atur Prioritas dan Hindari Perfeksionisme
Perfeksionisme, menurutnya, sering menjadi sumber tekanan yangg tidak perlu. “Kita tidak kudu selalu sempurna. Fokuslah pada proses, bukan hanya hasil akhir,” katanya.
5. Jangan Ragu Cari Bantuan Profesional
Rukiana juga membujuk mahasiswa untuk tidak ragu mencari support ahli jika merasa kesulitan mengelola tekanan. “Psikolog alias konselor siap membantu. Meminta pertolongan bukan tanda kelemahan, justru corak kepedulian pada diri sendiri,” tegasnya.
Rukiana berambisi momentum Hari Kesehatan Mental Sedunia ini dapat menjadi pengingat krusial bagi mahasiswa dan seluruh sivitas akademika Unismuh Makassar untuk membangun budaya kampus yangg peduli terhadap kesejahteraan psikologis.
2 minggu yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·