Pengajian Ramadan (7): ‘Equlibrium, Sustainable, and Change’, Itulah Muhammadiyah - MuhammadiyahNews.com

Yogyakarta, InfoMu.co – Muhammadiyah perlu mengkapitalisasi pengalaman 100 tahunnya untuk mencapai ekspektasi di masa depan. Tentang kemajuan dan kelebihan di beragam bagian kehidupan. Menurut Muhadjir Effendy perihal tersebut dapat dicapai dengan langkah melakukan reorientasi, redefinisi, dan reaktualisasi gerakan. Dalam perihal ini Muhammadiyah berada pada posisi nan pro terhadap perubahan. Mengaktualisasikan perubahan dengan langkah menjaga keseimbangan dan keberlanjutan dalam beragam aspek.

Adapun ekspektasi nan diikhtiarkan oleh Muhammadiyah adalah, perwujudan aktualisasi aliran Islam dalam struktur kehidupan kolektif umat manusia nan mempunyai corak dan karakter berkemajuan serta unggul. Unggul dalam bentuk sistem nilai sosial, nilai budaya, serta nilai bentuk nan dibangun. Selain itu juga adaptif terhadap perubahan serta selalui menitikberatkan pada keseimbangan dan nilai-nilai keberlanjutan demi kehidupan nan tenteram dan sejahtera.

“Berubah (change), seimbang (equlibrium), dan berkepanjangan (sustainable), itulah Muhammadiyah,” ujar Muhadjir dalam Pengajian Ramadhan Pimpinan Pusat Muhammadiyah (26/3).

Dalam forum nan sama, perihal senada juga disampaikan oleh Halman Latief, Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ia mengatakan bahwa untuk mencapai kemajuan, perlu usaha-usaha kolektif dalam membangun narasi, berkontribusi menciptakan perubahan, dan kemudian berperan-serta secara aktif untuk memastikan keberlanjutan sistem nan telah dibangun.

Sebagai organisasi Islam tertua, Muhammadiyah telah mempunyai segudang kontribusi nan melegenda di masa lalu. Menurut Dirjen Haji dan Umrah Kementrian Agama RI tersebut, agar kontribusi Muhammadiyah terhadap bangsa tidak terputus, Muhammadiyah perlu mendorong para kadernya untuk berdiaspora di beragam posisi dan kedudukan di negeri ini. Selain itu, dalam perihal partisipasi, Muhammadiyah sudah cukup independen dalam melakukan tindakan kritiknya kepada pemerintah. Memberikan kritik nan membangun demi kemajuan bagi seluruh komponen bangsa. (diko/sm)